Hubungan Durasi Duduk terhadap Kejadian Tension Neck Syndrome dalam Masa Pembelajaran Daring selama Pandemi COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.35790/jbm.v14i1.37585Abstract
Abstract: During the implementation of online learning due to the COVID-19 pandemic, students are exposed to musculoskeletal disorders risk factors such as sitting duration, muscle tension, and uncomfortable positions that can trigger musculoskeletal disorders including complaints of neck pain which ends in Tension Neck Syndrome. This study aims to determine the relationship between sitting duration and the incidence of Tension Neck Syndrome in the course of online learning during the COVID-19 pandemic on students of the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University, Manado. This is a cross-sectional study with google form questionnaire research instrument. The sample of this study was 64 students who were selected using the Simple Random Sampling method which was processed using the chi-square statistical test. The results of this study indicate that most students feel neck pain complaints after 7-9 hours of attending online lectures in a day. The test results obtained p < 0.008 which means that there is a significant relationship between sitting duration and the incidence of Tension Neck Syndrome. There is a relationship between the duration of sitting and the incidence of Tension Neck Syndrome during the online learning period during the COVID-19 pandemic for students of the Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University, Manado
Keywords: sitting duration; tension neck syndrome; neck pain
Abstrak: Ditengah pemberlakuan pembelajaran daring oleh karena pandemi COVID-19, mahasiswa terpapar dengan faktor – faktor risiko gangguan musculoskeletal seperti durasi duduk, ketegangan otot, serta posisi yang tidak nyaman sehingga dapat memicu terjadinya gangguan muskuloskeletal termasuk keluhan nyeri leher yang berakhir pada kejadian Tension Neck Syndrome. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi duduk terhadap kejadian Tension Neck Syndrome dalam masa pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional study dengan instrumen penelitian kuesioner google formulir. Sampel penelitian ini yaitu 64 mahasiswa yang dipilih kemudian diolah menggunakan uji statistika chi square. Hasil penelitian ini menunjukan durasi duduk yang bervariasi dan sebagian besar mahasiswa merasakan keluhan nyeri leher setelah 7 – 9 jam mengikuti kuliah daring dalam sehari. Hasil uji didapatkan p < 0,008 yang berarti terdapat hubungan bermakna antara durasi duduk dengan kejadian Tension Neck Syndrome. Terdapat hubungan antara durasi duduk terhadap kejadian Tension Neck Syndrome dalam masa pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Kata Kunci: durasi duduk; tension neck syndrome; nyeri leher
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang BELUM PERNAH diterbitkan dalam media lain. Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting keseragaman format istilah dan cara penulisan sesuai dengan format penulisan yang terlampir dalam jurnal ini.
Segala isi dan permasalahan mengenai tulisan yang yang diterbitkan dalam jurnal menjadi tanggung jawab penuh dari penulis.