GAMBARAN MIKROSKOPIK GINJAL TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) SETELAH DIINDUKSI DENGAN GENTAMISIN

Authors

  • Poppy M Lintong
  • Carla F Kairupan
  • Priska L N Sondakh

DOI:

https://doi.org/10.35790/jbm.4.3.2012.800

Abstract

Abstract: Gentamycin, a frequently used aminoglycoside antibiotics, has a nephrotoxic effect to human beings and animals. The purpose of this research was to find out the microscopic changes of wistar rat kidneys after gentamycin induction. This was an experimental study, using five adult wistar rats, divided into three groups. Group I was the control group; group II consisted of two rats, injected with gentamycin 0,3 ml/day (dose of 60 mg/kg body weight/day) intraperitoneally for seven days; and group III consisted of two rats, injected with gentamycin 0,3 ml/day intraperitoneally for 10 days. Group I and II were terminated at day-8, and group III at day-11. Their kidneys were processed for microscopic slides, stained with hematoxylin eosin and Periodic Acid Schiff. In microscopic evaluation, group II and III showed oedema, necrosis, apoptosis, and basal membrane destruction of tubular epithelial cells. Group III also showed fat vacuoles in these epithelial cells (macrovesicular fatty changes). Conclusion: wistar rats injected with gentamycin 60 mg/kg body weight/day for 7 and 10 days showed oedema, necrosis, apoptosis, and basal membrane destruction of tubular epithelial cells; and macrovesicular fatty changes after 10 days of gentamycin.
Key words: gentamycin, necrosis tubular epithelial cells, fatty changes

Abstrak: Gentamisin termasuk antibiotik golongan aminoglikosida berspektrum luas yang bersifat nefrotoksik terhadap manusia dan hewan. Tujuan penelitian ini untuk melihat perubahan mikroskopik struktur ginjal tikus Wistar setelah diberikan gentamisin. Metode penelitian eksperimental dengan menggunakan lima ekor tikus Wistar dewasa yang dibagi atas tiga kelompok. Kelompok I tanpa perlakuan; kelompok II terdiri dari dua ekor tikus perlakuan yang diinjeksi dengan gentamisin 0,3 ml/hari (dosis 60 mg/kgBB/hari) secara intraperitonial selama tujuh hari; dan kelompok III terdiri dari dua ekor tikus perlakuan yang diinjeksi dengan gentamisin 0,3 ml/hari secara intraperitonial selama 10 hari. Tikus Wistar kelompok I dan II diteminasi hari ke-8, sedangkan kelompok III diterminasi hari ke-11. Ginjal tikus kelompok I -III kemudian dibuat preparat histopatologik dengan pengecatan rutin hematoksilin eosin dan Periodic Acid Schiff (PAS). Hasil penelitian menunjukkan tikus Wistar perlakuan yang diberikan gentamisin 0,3 ml/hari selama 7 sampai 10 hari secara mikroskopik memperlihatkan pembengkakan, nekrosis, apoptosis, dan destruksi membrana basalis sel epitel tubulus; dan pada hari ke-10 terlihat vakuol-vakuol lemak pada sel epitel sehingga inti terdesak ke tepi (perlemakan makrovesikuler). Simpulan: pemberian gentamisin pada tikus Wistar dengan dosis 60 mg/kg BB/hari selama 7-10 hari menunjukkan pembengkakan, nekrosis, apoptosis sel epitel tubulus, dan membrana basalis tubulus rusak; dan setelah hari ke-10 juga terlihat perlemakan makrovesikuler.
Kata kunci: gentamisin, nekrosis sel epitel tubulus, perlemakan makrovesikuler

Downloads