AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL AKUT (ACUTE OVERTRAINING) MENYEBABKAN KERUSAKAN SEL β PANKREAS MENCIT
DOI:
https://doi.org/10.35790/jbm.7.2.2015.9328Abstract
Abstract: Excessive physical activity can cause oxidative stress characterized by increased free radicals in the body. This oxidative stress will cause damages to a variety of cells, inter alia β cells of islets of Langerhans in pancreas. This study aimed to determine that acute overtraining could increase the risk of type I diabetes mellitus through induction of pancreatic β cell damages. This study used a completely randomized design with total samples of 36 mice divided into 3 groups. Group P0 was the group of mice without treatment; group P1 was treated with overworking and a recovery period of 48 hours; and group P2 was treated with overworking and a recovery period of 24 hours. After 14 days of treatment, the pancreas of all groups were taken for histological examination using Gomori chrome hematoxylin phloxine B staining. The descriptive analysis showed that the pancreatic tissues of groups P1 and P2 were morphologically damaged compared to group P0. The results of quantitative observations were analyzed by using One way Anova test followed by LSD, indicated that the number of pancreatic β-cells was significantly decreased among the groups (P < 0.05). Conclusion: Acute overtraining may cause damages of pancreatic β cells.
Keywords: excessive physical work, pancreatic β cells
Abstrak: Aktivitas fisik berlebihan dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang ditandai dengan meningkatnya radikal bebas di dalam tubuh. Stres oksidatif akan menyebabkan kerusakan berbagai macam sel, salah satunya sel β pulau langerhans pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fisik maksimal akut (acute overtraining) dalam meningkatkan risiko terjadinya diabetes melitus tipe I melalui induksi kerusakan sel β pankreas. Rancangan penelitian ini ialah completely randomized design dengan sampel 36 ekor mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok P0 ialah kelompok mencit tanpa perlakuan; kelompok P1 diberi perlakuan beban kerja maksimal dengan periode pemulihan selama 48 jam; dan kelompok P2 diberi perlakuan beban kerja maksimal dengan periode pemulihan selama 24 jam. Setelah 14 hari perlakuan, keseluruhan kelompok sampel diambil organ pankreasnya untuk dibuat sediaan histologik dengan pewarnaan khusus Gomori chrome hematoxylin phloxine B. Analisis deskriptif kualitatif menunjukkan bahwa morfologi jaringan pankreas pada kelompok P1 dan P2 mengalami kerusakan jika dibandingkan P0. Hasil pengamatan kuantitatif dianalisis dengan menggunakan uji One way Anova dilanjutkan dengan Least Significant Difference (LSD), menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah sel β pankreas yang signifikan antar kelompok P0, P1, dan P2 (P < 0,05). Simpulan: Aktivitas fisik maksimal akut dapat menyebabkan kerusakan sel β pankreas.
Kata kunci: beban kerja maksimal, sel β pankreas
Downloads
Issue
Section
License
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang BELUM PERNAH diterbitkan dalam media lain. Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting keseragaman format istilah dan cara penulisan sesuai dengan format penulisan yang terlampir dalam jurnal ini.
Segala isi dan permasalahan mengenai tulisan yang yang diterbitkan dalam jurnal menjadi tanggung jawab penuh dari penulis.