https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/issue/feed Jurnal Arsitektur DASENG 2023-03-17T10:49:32+08:00 Hendriek H. Karongkong, ST., MT je_daseng.ars@unsrat.ac.id Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Arsitektur DASENG</strong> adalah media informasi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni khususnya Artikel Ilmiah bidang Arsitektur berupa Hasil Penelitian, Hasil Perancangan, Studi Kepustakaan maupun Tulisan Ilmiah.</p><p> </p><p>Diterbitkan oleh:<strong> Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado</strong></p><p><strong>-PS S1 Arsitektur-</strong></p><p>Terbit 2 kali setahun (Mei &amp; November)</p> https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/43233 PENGARUH DESAIN KONSTRUKSI TERHADAP NILAI PERPINDAHAN PANAS PADA DINDING BATU BATA MERAH 2022-08-31T20:54:17+08:00 M.Y. Noorwahyu Budhyowati mynoorwahyub@unima.ac.id Yessy C.S. Pandeiroth ycspandeiroth@yahoo.com <p align="center"><strong><em>Abstrak</em></strong><strong><em></em></strong></p><p align="justify"><em>Batu bata merah hingga saat ini masih menjadi salah satu material dasar yang umum dan diminati dalam pembuatan dinding bangunan. Sebagai pelindung ruang bagian dalam dari cuaca, dinding luar berpengaruh terhadap kondisi kenyamanan termal dalam ruang, dimana suhu ruangan dipengaruhi oleh panas yang masuk melalui dinding dan besarnya dipengaruhi oleh material yang digunakan pada dinding bangunan. Seringkali ruangan yang masih terasa panas, menyebabkan penghuni kegerahan sehingga berusaha untuk mendinginkannya dengan menggunakan mesin pengkondisian udara atau AC untuk mendapatkan kenyamanan termal yang diinginkan. </em><em>Namun karena penggunaan AC boros energi, maka dibutuhkan pengurangan beban AC dengan mengurangi panas yang masuk dalam ruang melalui dinding. Masalahnya adalah bagaimana cara membuat desain konstruksi dinding yang dapat mengurangi besar nilai perpindahan panas sedangkan belum banyak literatur yang dapat menjadi acuan dalam desain konstruksi dinding.</em><em>Tulisan ini bertujuan untuk memberi variasi pemilihan desain konstruksi dinding dalam upaya pengurangan nilai perpindahan panas (U-Value) dalam bangunan secara khusus pada dinding yang terbuat dari batu bata merah sehingga bermanfaat sebagai acuan atau pilihan desain bagi masyarakat, perancang bangunan, juga bagi perkembangan ilmu arsitektur pada umumnya. Metode yang digunakan adalah eksplanatori, dilanjutkan dengan analisis perhitungan matematis untuk mengetahui nilai perpindahan panas pada konstruksi dinding. Fokus penelitian pada pembuatan variasi desain konstruksi dinding batu bata merah dan perhitungan nilai perpindahan panasnya, dengan hasil </em><em>pengurangan perpindahan panas dapat dilakukan dari desain konstruksi dinding batu bata merah pada umumnya yaitu pasangan setengah bata yang dilester kedua sisinya dengan nilai perpindahan panas 3,060 </em><em>W/m</em><em><sup>2</sup></em><em>K</em><em> dapat diturunkan hingga 0,422 </em><em>W/m</em><em><sup>2</sup></em><em>K</em><em> dengan adanya variasi desain. Disajikan </em><em>dalam tabel-tabel untuk memudahkan dalam pemilihan desain.</em></p><p><strong>Kata kunci: desain konstruksi dinding, nilai perpindahan panas</strong></p> 2022-08-12T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Arsitektur DASENG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/43253 ROBOTIC EXPLORER DI MANADO, Futuristic Architecture 2022-08-31T20:54:17+08:00 Reksy Ch. Sambuaga sagarexy@gmail.com Pierre H. Gosal pierregosal@unsrat.ac.id Esli D. Takumansang eslydtakumansang@unsrat.ac.id <p align="justify"><em>Teknologi robot sangat membantu kehidupan manusia dalam berbagai aspek, efisiensi dan fungsionalitas menjadi beberapa alasan atau faktor betapa berpengaruhnya teknologi robot ini, selain itu teknologi robot akan selalu berkembang dan atau terbarui seiring perkembangan zaman, inilah beberapa alasan dalam pengembangan ide objek. Interest akan dunia robotika di kalangan masyarakat juga dinilai sangat tinggi dan expertise akan robotika juga semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Berbagai negara termasuk Indonesia, teknologi robotika semakin berkembang dan maju hanya saja ada beberapa permasalahan yang terjadi beberapa diantarnya adalah masih kurangnya penggunaan akan teknologi robotika dan penggunaan teknologi robotika yang tidak merata dengan baik di lingkungan masyarakat maupun di sektor industri dan lainnya salah satunya di kota Manado, yang disebabkan salah satu faktor yaitu kurangnya fasilitas atau tempat untuk pengembangan teknologi robotika, oleh karena itu dengan dihadirkannya Pusat Pengembangan Teknologi Robot atau Robotic Explorer di kota Manado diharapkan penggunaan dalam teknologi robotika semakin maksimal dan merata dengan baik penggunaan teknologi di berbagai kalangan masyarakat maupun sektor industri dan lainnya. Selain untuk industri dan kehidupan sehari-hari teknologi robot juga dapat membantu kehidupan sosial manusia seperti di fasilitas pendidikan, kesehatan, keamanan, administrasi, penginapan dan lain sebagainya inilah beberapa alasan dalam penghadiran objek. Dengan pendekatan futuristik yang memiliki nilai relevansi yang tinggi dengan Robotic Explorer di Manado seperti sama-sama memanfaatkan kemajuan teknologi objek rancangan ini nantinya akan memiliki nilai fungsional dan prospek yang tinggi.</em></p><p><em>Kata Kunci</em><em>: </em><strong><em>Teknologi </em></strong><strong><em>Robot, </em></strong><strong><em>Fasilitas Pengembangan</em></strong><strong><em>, </em></strong><strong><em>Pendekatan </em></strong><strong><em>Futuristic</em></strong><strong><em>.</em></strong></p> 2022-08-15T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Arsitektur DASENG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/43263 TERMINAL ANGKUTAN DARAT TIPE B DI MINAHASA TENGGARA, Simplicity In Architecture 2022-08-31T20:54:17+08:00 Aldwin F. Lompoliuw aldwinlompoliuw022@student.unsrat.ac.id Raymond Ch. Tarore raymonchtarore@unsrat.ac.id Esli D. Takumansang eslydtakumansang@unsrat.ac.id <p align="center"><strong>Abstrak</strong><strong></strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p align="justify"><em>Kabupaten Minahasa Tenggara yang masih tergolong muda, karena belum lama dimekarkan. Sehingga sarana prasarana diMinahasa Tenggara belum semuanya bisa tersedia</em> <em>Pesatnya pertumbuhan pembangunan masyarakat di kawasan tersebut juga berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan di Minahasa tenggara.Selain peningkatan jumlah wisatawan, angkutan umum juga mulai meningkat terutama angkutan darat, dan dampak peningkatan jumlah tersebut telah menimbulkan kemacetan di pusat Minahsa tenggara. transportasi memainkan peran yang sangat penting dalam strategi pembangunan dan memiliki hubungan yang erat dan saling bergantung dengan laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Mengingat pentingnya transportasi, maka perencanaan dan pengembangannya perlu disusun, perlu dibangun atau ditata terminal di tempat-tempat tertentu untuk memungkinkan lalu lintas dan transportasi jalan Untuk mengelola dan mengatur untuk kepentingan umum.</em><em> </em><em>Maka karena itu penulis merencanakan untuk membuat desain Terminal angkutan darat tipe B di Minahasa Tenggara dengan menerapkan tema </em><em>simplicity in architecture</em><em> agar transportasi umum bisa memuat dan menurutkan penumpang ataupun barang di terminal dengan aman, selain itu juga bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat dan pengunjung yang menggunakan transportasi umum.</em></p><p><strong><em>Kata Kunci</em><em>: </em><em>Minasaha Tenggara</em><em>, </em><em>Terminal angkutan darat tipe B, </em><em>simplicity in architecture</em></strong></p> 2022-08-15T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Arsitektur DASENG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/43265 LUMINTANG BEACH RESORT HOTEL DI MINAHASA TENGGARA, Biophilic Design 2022-08-31T20:54:17+08:00 Anastasya S.C. Ompi chelseanastasya@gmail.com Raymond Ch. Tarore raymonchtarore@unsrat.ac.id Steven Lintong stevenl@yahoo.com <h1 align="center"><strong>Abstrak</strong><strong></strong></h1><p><strong> </strong></p><p align="justify"><em>Pantai Limintan</em><em>g</em><em> merupakan salah satu tempat wisata untuk wisata alam </em><em>di</em><em> minahasa tenggara. Pengembangan dan pemanfaatan potensi yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara sendiri belum optimal. Hal ini tercermin dari minimnya pilihan akomodasi berupa akomodasi bagi  wisatawan. Jumlah akomodasi yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah wisatawan. Berdasarkan fakta tersebut, kita dapat melihat bahwa Pantai Lumintan</em><em>g</em><em> memiliki peluang untuk pengembangan industri pariwisata, terutama dalam penyediaan akomodasi. Tapak yang direncanakan berada pada zona pemanfaatan pariwisata yang ditetapkan sebagai destinasi wisata semi alami, dan memiliki standar lingkungan yang mendukung  pengembangan pariwisata dan rekreasi alam. Lokasi yang dipilih adalah pemandangan yang menarik, aksesibilitas yang sangat baik, peralatan dan infrastruktur berbasis kebutuhan, dan lokasi yang kurang terlihat. Hotel resor berharap dapat meningkatkan kreativitas dan kejelasan, meningkatkan kesejahteraan, mempercepat penyembuhan dan merevitalisasi potensi pariwisata Kabupaten Minahasa Tenggara dengan konsep desain biofilik.</em></p><p><em><strong>Kata Kunci:</strong> </em><strong><em>Beach Resort Hotel, Biophilic Design</em></strong></p> 2022-08-15T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Arsitektur DASENG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/43267 PUSAT REHABILITASI REMAJA KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DI KOTA MANADO, Youth Healing Architecture 2022-08-31T20:54:17+08:00 Amanda M. Rompas amandareta01@gmail.com Rieneke L. E. Sela rienekesela@unsrat.ac.id Leidy M. Rompas leidymrompas@yahoo.com <p align="center"><strong><em>Abstrak</em></strong></p><p align="justify"><em>Penyalahgunaan NAPZA di Sulawesi Utara masih marak dilakukan, bahkan pada kelompok usia remaja. Para penyalahguna NAPZA butuh mendapatkan rehabilitasi untuk terlepas dari efek negatif NAPZA pada tubuh maupun kehidupan sosialnya. Namun fasilitas rehabilitasi NAPZA khusus bagi penyalahguna remaja belum ditemukan di Sulawesi Utara, padahal penanganan bagi penyalahguna dalam usia ini berbeda dari penyalahguna dari kelompok usia dewasa ataupun anak-anak. Oleh karena itu dirancang sebuah pusat rehabilitasi bagi remaja penyalahguna NAPZA dengan tema youth healing architecture. Tujuan perancangan adalah untuk menentukan lokasi dan tapak yang sesuai dengan objek dan tema perancangan, merancang objek yang sesuai dengan standar dan peraturan yang ada, serta mengaplikasikan tema youth healing architecture pada objek Pusat rehabilitasi remaja korban penyalahgunaan NAPZA. Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah siklus image-present-test oleh John Zeisel. Pendekatan yang dilakukan dalam proses perancangan adalah pendekatan tipologi, pendekatan lokasional dan pendekatan tematik. Pusat rehabilitasi remaja korban penyalahgunaan NAPZA dirancang untuk mewadahi kegiatan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Tema youth healing architecture diimplementasikan pada objek perancangan ini dengan menata ruang dalam dan ruang luar yang dapat mewadahi kegiatan sosial, penerapan prinsip sensory place pada fasad dan interior, serta memperkuat koneksi dengan alam melalui pembuatan bukaan-bukaan dan penataan interior.</em><em></em></p><p><strong><em>Kata Kunci : Rehabilitasi, NAPZA, Remaja, Healing</em></strong></p> 2022-08-15T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Arsitektur DASENG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/43268 BOULEVARD MIX USE BUILDING, Arsitektur High Tech 2022-08-31T20:54:17+08:00 Mayzar M. H. Nendey Nendeymuflih@gmail.com Rachmat Prijadi rachmatprijadi@unsrat.ac.id Surijadi Supardjo surijadisupardjo@unsrat.ac.id <p align="center"><strong><em>Abstrak</em></strong></p><p align="justify"><em>Kota Manado merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 432.300 jiwa berdasarkan bps. Manado memiliki prospek dan perkembangan kota yang dinamis, sebagai ibu kota provinsi terbesar kedua di kawasan Indonesia Timus yag memiliki potensi untuk mendukung perkembangan kota disegala bidang. Letak geografis kota Manado yang cenderung terbuka terhadap dunia luar, sehingga berdampak bagi lintas perdagangan pasifik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu adanya ruang untuk mewadahi bebrapa fungsi sekaligus dalam satu bangunan. Bangunan multifungsi atau mixed-use building mengacu pada kombinasi beberapa fungsi yang berbeda dalam satu bangunan, misalnya fungsi hunian, perkantoran, pusat perbelanjaan dan rekreasi yang dibangun dalam satu tapak. Lokasi bangunan yang direncanakan berlokasi di daerah Boulevard II yang merupakan daerah pesisir pantai dengan mayoritas pemukiman nelayan. Lokasi proyek tugas akhir ini disesuaikan dengan menggunakan pendekatan konsep tema “Arsitektur High Tech” yang penerapannya dalam bidang Arsitektur adalah dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, lalu diarapkan bisa memenuhi kebutuhan manusia akan teknologi terkini dan kemudahan fasilitas.</em><em></em></p><p><em>Kata</em><em> </em><em>Kunci</em><em> </em><em>:</em><em> </em><strong><em>Kota</em></strong><strong><em> </em></strong><strong><em>Manado, Boulevard Mix Use Building</em></strong><strong><em>,</em></strong><strong><em> </em></strong><strong><em>Arsitektur High</em></strong><strong><em> </em></strong><strong><em>Tech</em></strong></p> 2022-08-15T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Arsitektur DASENG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/43368 PUSAT SENI BUDAYA BALI DI KOTA MANADO, NEO VERNAKULAR 2022-08-31T20:54:17+08:00 Yoga S. Sugawa Sugawa2508@gmail.com Frits O. P. Siregar fopsiregar@yahoo.com . Suryono ssurjono@yahoo.com <p><em>Perancangan Pusat Seni Budaya Bali ini lahir dari minat masyarakat bali yang ada di kota manado yang melestarikan keberagaman akan budaya bali ke di kota manado yang merupakan Ibu Kota Manado yang menjadi primadona pariwisata bagi tursi yang datang unutk menikmati keindahan kota manado dan juga melihat langsung keberagaman akan budaya yang di kota Manado, Kota Manado memiliki beragam macam budaya yang ada di dalamnya, Budaya yang paling nampak pada kota Manado yaitu Budaya Minahasa sehingga keberagaman budaya bali yang di Kota Manado  belum sepenuhnya nampak secara menyeluruh unutk mendukung aktivitas akan budaya bali. Tujuan Pusat Seni Budaya Bali ini unutk menghadirkan wadah pelestarian budaya lewat penampilan secara menyeluruh serta dapat memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar dan juga pengunjung yang datang di kota Manado</em><em></em></p><p><em>Metode yang dipakai dalam perancangan ini merupakan metode dari </em><em>Horst Rittel yaitu metode “Siklus pengembangan varietas dan reduksi varietas”, dimana dalam proses ini, perancang membuat lebih dari 1 alternatif rancangan yang akan di terapkan pada objek, sesuai dengan judul dan tema perancangan</em><em> unutk memperoleh desain yang baik dan sesuai dengan kondisi tapak dan juga menggunakan metode analisa Edward T,White  untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan akan kebutuhan dan juga llingkungan sekitar</em><em></em></p><p><em>Pada Perancangan Objek Pusat Seni budaya bisa menghasilkan desain asrstiketural yang mampu merespon permasalahan yang ada mulai dari kebutuhan masyarakat bali di Kota Manado dengan penyediaan fasilitas pemberdayaan dan edukasi dan juga aspek kelestarian budaya dengan memaksmilkan bentuk akan bentuk bangunan sebagai perwadahan kegiatan kesenian., Dengan penerapan tems “Neo Vernakular” makasa perancangan ini mampu menjawab permasalahn tapak yang ada lewat solusi arsiekural yang tetap mempertahankan bentuk bangunan budaya bali dengan penerapan yang modern</em></p><p><em>Kata kunci</em><strong><em>: Manado, Pusat Seni Budaya, Bali, Wisata Edukasi, Neo Vernakular.</em></strong></p> 2022-08-29T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Arsitektur DASENG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/43385 YOUTH CENTER di TAHUNA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, ARSITEKTUR EKSPRESIONISME 2022-08-31T20:54:17+08:00 Afrilia G. Karundeng Afriliakarundeng24@gmail.com Julianus A. R. Sondakh julianussondakh@unsrat.ac.id Hendriek H. Karongkong hendriek_hk@unsrat.ac.id <p align="justify"><em>Kesenian di daerah sangihe yang meliputi seni vocal, seni musik dan seni tari, serta juga sekarang ini sedang berkembang di Sangihe yaitu terdapat seni lukis dan peran. Dilihat sudah terdapat komunitas-komunitas remaja baik dalm bidang seni maupun olahraga yang berpotensi serta juga berpresentasi dibidang tersebut. Akan tetapi kurangnya fasilitas yang mendukung pengembangan aktivitas serta kreativitas remaja-remaja ini membatasi mereka dalam mengembangkan minat serta bakat mereka dalam seni maupun olahraga. Adanya perancangan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terlebih di luar jam pembelajaran juga dapat memotivasi kaum remaja-remaja untuk dapat mengembangkan kembali nilai-nilai ksesenian Sangihe yang sudah hampir dilupakan. Dengan menggunakan tema arsitektur Ekspresionisme dengan banyak unsur-unsur yang dapat dipadukan salah satunya yaitu dengan menerapkan unsur-unsur kesenian yang ada di Sangihe ini akan menjadi konsep baru untuk objek perancangan sehingga nantinya perancangan ini bisa menjadi salah satu daya tarik baru khusus di kota Tahuna Kapubapten Kepulauan Sangihe.</em></p><p><em>Kata Kunci</em><em> : </em><strong><em>Tahuna, Youth Center, Arsitektur Ekspresionisme</em></strong></p> 2022-08-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Arsitektur DASENG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/43386 SARANA REKREASI EDUKASI BUDAYA SULAWESI UTARA DI MANADO, WAYFINDING ARCHITECTURE 2022-08-31T20:54:47+08:00 Angelina E. S. Sihotang estersihotang28@gmail.com Judy O. Waani judiwaani@unsrat.ac.id Hendriek H. Karongkong hendriek_hk@unsrat.ac.id <p class="15" align="justify"><em>Bermula dari lokasi di Sulawesi Utara, provinsi yang dikunjungi banyak turis luar mengakibatkan akulturasi budaya tak dapat terhindarkan. Maka perlu dihadirkan objek yang menunjang masyarakat mengetahui dan lebih mengenal budaya lokal. Dengan demikian, objek “Sarana Rekreasi Edukasi Budaya Sulawesi Utara di Manado” perlu untuk dihadirkan. Dalam implementasinya, penerapan tema wayfinding architecture terpilih untuk menunjang objek. Proses perancangan ini menggunakan metode kotak kaca (glass box) beserta teori Horst Rittel. Di mana dikenali atas sejumlah prosedur tindakan yang berurut dimulai dari adanya target dan strategi pencapaian target melalui pengumpulan informasi sehingga memunculkan beragam analisis/alternatif yang kemudian dievaluasi untuk mendapat solusi responsif atau yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Pada dasarnya, hasil rancangan “Sarana Rekreasi Edukasi Budaya Sulawesi Utara di Manado penerapan tema Wayfinding Architecture” berfokus mengingatkan kembali kebudayaan Sulawesi Utara secara menarik melalui implementasi tema. Penulis merekomendasikan adanya pengkajian lebih dalam tentang literatur terkait objek perancangan, penguasaan yang lebih baik terkait software perancangan arsitektur.</em><em></em></p><p><em>Kata Kunci :</em><strong><em> Rekreasi, Edukasi, Budaya, Wayfinding Architecture</em></strong></p> 2022-08-31T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2022 Jurnal Arsitektur DASENG https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46709 HOTEL & RESORT DI KAWASAN DANAU TONDANO 2023-02-27T11:10:03+08:00 Jivisc Mamengko viscko772@gmail.com Pierre H. Gosal pierregosal@unsrat.ac.id Raymond Ch. Tarore raytarore@unsrat.ac.id <p><em>Terinspirasi dari Mjøstårnet sebuah bangunan 18 lantai berstruktur kayu yang terletak di pinggiran danau Mjøsa Norwegia yang sampai sekarang ini pemegang rekor sebagai bangunan berstruktur kayu tertinggi di dunia.</em><em>&nbsp;</em><em>Maka untuk judul tugas akhir saya, saya tergerak untuk mendesain satu bangunan tinggi yang materialnya didominasi oleh material-material organik yang ramah lingkungan.</em></p> <p><em>Dari dulu nenek moyang Suku Minahasa membangun tempat tinggalnya menggunakan material kayu dan dedaunan kering yang didirikan di atas batu, dan telah terbukti ketahanannya sampai sekarang ini. Meskipun Sulawesi Utara mempunyai banyak sekali gunung berapi aktif yang tercatat sangat sering Meletus akan tetapi rumah-rumah tradisional yang kebanyakan berusia di atas 100 tahun tersebut masih sering kita jumpai .hal tersebut sudah cukup membuktikan kualitas dari material yang digunakan. Kayu merupakan salah satu material bangunan yang amat populer dikarenakan fleksibilitas, ketahanan ,dan tampilannya yang estetik. Kayu sudah lama dipakai sebagai bahan konstruksi utama untuk bangunan meski kemudian tergeser oleh beton dan baja sehingga kayu lebih banyak dimanfaatkan untuk bahan lantai/panel interior. Tapi teknologi perkayuan masa kini memungkinkan adanya bangunan tinggi yang sepenuhnya terbuat dari bahan kayu. &nbsp;Terlebih lagi material kayu merupakan material terbaharui dan ramah lingkungan.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Kata Kunci: </em><em>Hotel, Resort, form follow function</em></p> 2022-08-08T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46712 MARINE TERMINAL, INTER-DISTRICT PUBLIC TRANSPORTATION DI MANADO 2023-02-27T12:34:52+08:00 Renny Dalimbua rdalimbua.rd@gmail.com Pierre H. Gosal pierregosal@unsrat.ac.id Raymond D. Ch. Tarore raytarore@unsrat.ac.id <p><em>Seiring dengan perkembangan kota Manado yang semakin pesat, maka aktifitas manusia semakin beragam dan meningkat. Dampak dari semakin beragam aktifitas menimbulkan pergerakan manusia yang semakin beragam pula, sehingga diperlukan suatu sistem yang mengatur pergerakan tersebut, salah satunya adalah sistem transportasi. Dan terminal merupakan salah satu komponen penting dalam sistem transportasi yang berperan sebagai titik penumpang dan barang masuk-keluar dari suatu sistem pergerakan tersebut. Berdasarkan judul yang digunakan yaitu Marine Terminal, Inter-district Publik Transportation di Manado yang merupakan fasilitas transportasi berupa terminal yang menggunakan laut sebagai sarana serta jalur utama dalam pengoperasiannya juga menjadi salah satu solusi dalam membantu mengurangi kemacetan yang ada pada jalur darat. Dengan menerapkan tema Biomimicry Architecture: Inspired by Natue didalamnya yang kemudian akan menjadi dasar dari bentuk bangunan, dan penataan sirkulasi pada objek ini. Marine Terminal ini akan menjadi tempat beroperasinya perpindahan moda baik dari darat ke laut maupun sebaliknya tanpa merusak ekosistem dan biota laut yang ada.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci :</em><strong><em>&nbsp;Marine Terminal, Manado, Transportasi Laut, Biomimicry Architecture</em></strong></p> 2022-08-08T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46722 ARSITEKTUR VIRTUAL EXPO, FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2023-02-27T15:55:07+08:00 Yukio Aska Paturusi yukiopaturusi022@student.unsrat.ac.id Alvin J. Tinangon alvintinangon@unsrat.ac.id Johansen C. Mandey johansenmandey@unsrat.ac.id <p><em>Pameran Arsitektur atau Arsitektur expo adalah suatu kegiatan yang menyajikan dan memperkenalkan produk dan hasil karya arsitektural kepada publik. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, format dan penyajian hasil karya arsitektur pun semakin berkembang. Pengimplementasian konsep virtual reality dalam penyajian objek pameran menjadi salah satu contoh perkembangan teknologi yang dapat diterapkan pada pameran arsitektur. Optimalisasi konsep virtual reality yang dipadukan dengan prinsip dan metode desain dalam arsitektur, akan menghasilkan sebuah konsep bangunan pameran virtual yang dapat diakses menggunakan media digital secara real time bagi siapapun yang akan mengakses pameran tersebut. Arsitektur Virtual Expo merupakan sebuah solusi yang dihadirkan melalui penggabungan konsep virtual reality dan arsitektur. Arsitektur Virtual Expo dihadirkan untuk menjadi wadah publikasi dan pameran karya arsitektur yang disajikan dengan konsep virtual reality. </em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Fakultas Teknik, Pameran Arsitektur, Virtual Reality.</p> 2022-08-09T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46723 GELANGGANG OLAHRAGA (TIPE A) DI MAPANGET, KOTA MANADO 2023-02-27T16:16:42+08:00 Adhitiah M. Amu adhitiah.amu@gmail.com Sonny Tilaar sonny_tilaar@unsrat.ac.id Pierre H. Gosal pierregosal@unsrat.ac.id <p><em>Kegiatan &nbsp;Olahraga tertentu &nbsp;telah menjadi salah satu penopang nama bangsa Indonesia di kancah dunia, seperti bulu tangkis, futsal, tinju, panahan dan lain-lain. Ketersediaan fasilitas olahraga dalam rangka pembinaan atlit dan peningkatan prestasi atlit sangat dibutuhkan di setiap daerah, lebih khusus di Sulawesi Utara dalam hal ini di Kota manado .Fasilitas yang dimaksud berupa &nbsp;Gelanggang Olahraga. Pada Tugas Akhir ini, saya mendesain Gelanggang Olahraga dengan type A atau bertaraf internasional. Tema perancangan yang dipakai yaitu Arsitektur Futuristik . Lokasi Gelanggang Olahraga ini direncanakan bertempat di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Hasil perancanganyang didapat yaitu : Ruang Utama pada fasilitas ini yaitu Ruang Penonton atau Tribun dan Arena Petandingan, Gubahan massa menggunakan bangunan tunggal dengan bentuk dasar oval sesuai dengan tipilogi gelanggang olahraga pada umumnya, &nbsp;Jalur pergerakan menggunakan pola terpusat dimana pergerakan terpusat pada bangunan gelanggang olahraga. Struktur bangunannya terdiri dari tiga &nbsp;bagian utama yaitu sistem struktur pondasi menggunakan pondasi tiang pancang, struktur tengah menggunakan sistem struktur rangka kaku dari beton bertulang dan atapnya menggunakan sistem struktur cangkang, Penghawaaan yang digunakan menggunakan penghawaan &nbsp;alami dan buatan, demikian juga dengan pencahayaannya. </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci :</em><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Arsitektur Futuristik, Gelanggang Olahraga</em></strong><strong><em>, Manado</em></strong></p> 2022-08-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46726 TERMINAL BUS TIPE A DI TONDANO, KABUPATEN MINAHASA 2023-02-27T17:00:41+08:00 Jordy Kevin P. Banteng jordykevin18@gmail.com Judy O. Waani judywaani@unsrat.ac.id Frits O. P. Siregar frits_ops@unsrat.ac.id <p><em>Terminal merupakan suatu komponen sistem transportasi yang berperan menjadi pangkalan kendaraan</em><em>&nbsp;</em><em>angkutan umum yang digunakan untuk mengatur alur sirkulasi kedatangan dan keberangkatan angkutan, serta</em><em>&nbsp;</em><em>menjadi</em><em>&nbsp;</em><em>sarana</em><em>&nbsp;</em><em>untuk</em><em>&nbsp;</em><em>menaikan</em><em>&nbsp;</em><em>dan</em><em>&nbsp;</em><em>menurunkan</em><em>&nbsp;</em><em>orang</em><em>&nbsp;</em><em>atau</em><em>&nbsp;</em><em>barang,</em><em>&nbsp;</em><em>serta</em><em>&nbsp;</em><em>menjadi</em><em>&nbsp;</em><em>perpindahan</em><em>&nbsp;</em><em>moda</em><em>&nbsp;</em><em>angkutan</em><em>&nbsp;</em><em>umum. Melihat dari fungsi tersebut, terminal penumpang merupakan sarana pelayanan public yang memiliki</em><em>&nbsp;</em><em>peranan penting dalam penagaturan sirkulasi kendraan umum pada suatu trayek, yang secara luas diperlukan</em><em>&nbsp;</em><em>oleh</em><em>&nbsp;</em><em>masyarakat.</em><em>&nbsp;</em><em>Melihat</em><em>&nbsp;</em><em>Tondano</em><em>&nbsp;</em><em>sebagai</em><em>&nbsp;</em><em>ibukota</em><em>&nbsp;</em><em>dari</em><em>&nbsp;</em><em>kabupaten</em><em>&nbsp;</em><em>Minahasa</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>memeiliki</em><em>&nbsp;</em><em>terminal</em><em>&nbsp;</em><em>bus</em><em>&nbsp;</em><em>bertipe</em><em>&nbsp;</em><em>B</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>berada</em><em>&nbsp;</em><em>di</em><em>&nbsp;</em><em>kelurahan</em><em>&nbsp;</em><em>Wawalintouan,</em><em>&nbsp;</em><em>memiliki</em><em>&nbsp;</em><em>keadaan</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>masih</em><em>&nbsp;</em><em>kurang</em><em>&nbsp;</em><em>layak</em><em>&nbsp;</em><em>untuk</em><em>&nbsp;</em><em>memenuhi</em><em>&nbsp;</em><em>kebutuhan dari mobilitas masyarakat pada saat ini. Keadaan terminal saat ini juga sudah tidak mencukupi untuk</em><em>&nbsp;</em><em>menampung volume kendaraan umum yang ada, diakrenakan keterbatasannya</em><em>&nbsp;</em><em>lahan yang ada saaat ini tidak</em><em>&nbsp;</em><em>mampu menampung lagi angkutan umum yang ada saat ini sehingga dengan dihadirkan rancangan terminal</em><em>&nbsp;</em><em>Tondano tipe A ini bisa menampung semua volume kendaraan dan trayek yang ada di terminal Tondano, dengan</em><em>&nbsp;</em><em>menerapan</em><em>&nbsp;</em><em>konsep</em><em>&nbsp;</em><em>Green</em><em>&nbsp;</em><em>Architecture</em><em>&nbsp;</em><em>diharapkan bisa mengembalikan citra</em><em>&nbsp;</em><em>dari.sebuah terminal</em><em>&nbsp;</em><em>dengan</em><em>&nbsp;</em><em>pelayanan</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>baik</em><em>&nbsp;</em><em>dan</em><em>&nbsp;</em><em>lebih memadai</em><em>&nbsp;</em><em>sehingga menjadi</em><em>&nbsp;</em><em>lingkungan yang</em><em>&nbsp;</em><em>sehat</em><em>&nbsp;</em><em>bagi</em><em>&nbsp;</em><em>para penggunanya.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata</em><em>&nbsp;</em><em>Kunci:</em><em>&nbsp;</em><strong><em>Green</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Architecture, Terminal</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Tipe</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>A, Tondano</em></strong><strong><em>.</em></strong></p> 2022-08-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46730 SENIOR LIVING DI KOTA MANADO 2023-02-27T17:31:32+08:00 Christine V. Rantung viorenzharantung@gmail.com Frits O. P. Siregar frits_ops@unsrat.ac.id Ricky M. S. Lakat rickylakat@unsrat.ac.id <p><em>Senior Living merupakan area hunian yang terpadu dengan fasilitas penunjang guna mendukung mobilitas masyarakat lanjut usia atau Lansia yang tinggal beraktifitas didalamnya agar tetap aktif dan produktif meski mulai memasuki atau sudah masuk pada usia senja. Menghadirkan Senior Living di Kota Manado menjadikannya sebagai jawaban atas keresahan atas terbatasnya area hunian khusus lansia yang didesain menerapkan dan berkiblat pada kebutuhan-kebutuhan lansia yang tak dapat disamakan dengan lingkungan hunian masyarakat usia produktif. Maka dari itu dalam proses desain objek ini menerapkan pendekatan Arsitektur Perilaku dengan tujuan akhir agar objek ini dapat benar-benar menyediakan apa yang dibutuhkan oleh penggunanya, yaitu area hunian yang aman dan nyaman lewat kajian prinsip tema Arsitektur Perilaku Lansia.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Kata Kunci : </em><strong><em>Kota Manado, Senior Living, Arsitektur Perilaku</em></strong></p> 2022-08-10T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46732 CAMPING RESORT DI LIKUPANG 2023-02-27T18:09:11+08:00 M. Nur A. Hasan mhasan022@student.unsrat.ac.id Sonny Tilaar sonny_tilaar@unsrat.ac.id Andy A.M. Malik andymalik@unsrat.ac.id <p><em>Seiring dengan perkembangan Provinsi Sulawesi Utara yang semakin pesat, maka wisatawan semakin</em><em>&nbsp;</em><em>banyak dan meningkat. Akibat dari banyaknya aktifitas wisatawan yang menimbulkan</em><em>&nbsp;</em><em>pergerakan manusia yang</em><em>&nbsp;</em><em>semakin beragam pula, khususya di likupang maka dari itu di hadirkan sebuah fasilitas penunjang yaitu resort.</em><em>&nbsp;</em><em>Dan Resort camping</em><em>&nbsp;</em><em>adalah salah satu wadah</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>berperan</em><em>&nbsp;</em><em>sebagai</em><em>&nbsp;</em><em>solusi</em><em>&nbsp;</em><em>untuk</em><em>&nbsp;</em><em>mengatasi masalah tersebut, resort ini juga menggunakan metode perancangan dimana tiap masa bangunan di tata mengikuti kontur agar suasana di resort ini terlihat lebih alami dan juga itupun menjadi sebuah ketertarikan wisatawan agar datang berkunjung ke resort ini, terutama yang menarik dari objek ini adalah sebuah fasilitas yang belum pernah di terapkan pada resort lainya yaitu tersediannya tempat camping khusus pengunjung maupun untuk umum. Ada juga hal menarik dari objek ini ialah</em><em>&nbsp;</em><em>mengadopsi</em><em>&nbsp;</em><em>tema</em><em>&nbsp;</em><em>arsitektur</em><em>&nbsp;</em><em>ekologis</em><em>&nbsp;</em><em>karena tiap masa bangunan didesain menggunakan material alami yang dimana bahan baku tersebut bisa di hadirkan kembali agar tidak merusak alam.</em><em>&nbsp;</em><em>objek</em><em>&nbsp;</em><em>ini di</em><em>&nbsp;</em><em>rancang</em><em>&nbsp;</em><em>semenarik</em><em>&nbsp;</em><em>mungkin</em><em>&nbsp;</em><em>agar</em><em>&nbsp;</em><em>dapat</em><em>&nbsp;</em><em>menarik</em><em>&nbsp;</em><em>minat</em><em>&nbsp;</em><em>bagi</em><em>&nbsp;</em><em>wisatawan luar</em><em>&nbsp;</em><em>maupun</em><em>&nbsp;</em><em>wistawan lokal, agar</em><em>&nbsp;</em><em>dapat</em><em>&nbsp;</em><em>menyelesaikan permasalahan</em><em>&nbsp;</em><em>tersebut.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata</em><em>&nbsp;</em><em>Kunci</em><em>&nbsp;</em><em>: </em><strong><em>Arsitektur</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Ekologis,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Camping</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Resort,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Likupang</em></strong></p> 2022-08-11T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46735 ARGRICULTURE CENTRE DI MINAHASA UTARA 2023-02-27T18:49:17+08:00 Evabella M. Rawung eva.rawung@gmail.com Sangkertadi sangkertadi@unsrat.ac.id Octavianus H. A. Rogi ottyrogi@unsrat.ac.id <p><em>Perancangan Agriculture Centre ini berangkat dari pemilihan Minahasa Utara sebagai lokasi perancangan, kemudian menentukan objek yang cocok untuk dihadirkan sesuai dengan isu yang ada dilokasi tersebut. Dimana Minahasa</em><em>&nbsp;</em><em>Utara</em><em>&nbsp;</em><em>merupakan</em><em>&nbsp;</em><em>salah</em><em>&nbsp;</em><em>satu</em><em>&nbsp;</em><em>kabupaten</em><em>&nbsp;</em><em>di</em><em>&nbsp;</em><em>provinsi</em><em>&nbsp;</em><em>Sulawesi</em><em>&nbsp;</em><em>Utara</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Namun</em><em>&nbsp;</em><em>bangunan</em><em>&nbsp;</em><em>–</em><em>&nbsp;</em><em>bangunan</em><em>&nbsp;</em><em>di</em><em>&nbsp;</em><em>sektor</em><em>&nbsp;</em><em>pertanian</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>ada</em><em>&nbsp;</em><em>di</em><em>&nbsp;</em><em>Minahasa</em><em>&nbsp;</em><em>Utara</em><em>&nbsp;</em><em>pun</em><em>&nbsp;</em><em>hanya</em><em>&nbsp;</em><em>&nbsp;toko – toko alat pertanian dan kantor dinas pertanian daerah, bangunan kantor dinas pertanian pun</em><em>&nbsp;</em><em>sudah cukup lama dan bisa dibilang kecil, bahkan tempat melakukan pertemuan atau pelatihan untuk</em><em>&nbsp;</em><em>banyak</em><em>&nbsp;</em><em>petani</em><em>&nbsp;</em><em>ruang</em><em>&nbsp;</em><em>dan</em><em>&nbsp;</em><em>lahannya</em><em>&nbsp;</em><em>tidak</em><em>&nbsp;</em><em>mencukupi</em><em>&nbsp;</em><em>karena</em><em>&nbsp;</em><em>mengingat</em><em>&nbsp;</em><em>petani</em><em>&nbsp;</em><em>di</em><em>&nbsp;</em><em>Minahasa</em><em>&nbsp;</em><em>Utara cukup banyak. </em></p> <p><em>Metode perancangan yang digunakan pada perancangan ini yaitu metode perancangan</em><em>&nbsp;dari </em><em>John</em><em>&nbsp;</em><em>Zeisel yaitu fase pertama dan fase kedua,</em><em>&nbsp;</em><em>dimana perancangan</em><em>&nbsp;</em><em>Agriculture</em><em>&nbsp;</em><em>Centre</em><em>&nbsp;</em><em>ini</em><em>&nbsp;</em><em>akan</em><em>&nbsp;</em><em>melalui</em><em>&nbsp;</em><em>proses</em><em>&nbsp;</em><em>spiral</em><em>&nbsp;</em><em>development</em><em>&nbsp;</em><em>yaitu</em><em>&nbsp;</em><em>melalui</em><em>&nbsp;</em><em>fase pertama</em><em>&nbsp;</em><em>Imaging,</em><em>&nbsp;</em><em>Presenting,</em><em>&nbsp;</em><em>dan</em><em>&nbsp;</em><em>Testing</em><em>&nbsp;</em><em>hingga ke</em><em>&nbsp;</em><em>fase</em><em>&nbsp;</em><em>ke</em><em>&nbsp;</em><em>2</em><em>&nbsp;</em><em>ReImaging,</em><em>&nbsp;</em><em>Re-Presenting-ReTesting</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>dimana</em><em>&nbsp;</em><em>dalam</em><em>&nbsp;</em><em>penerapan</em><em>&nbsp;</em><em>tema</em><em>&nbsp;</em><em>Sustainable</em><em>&nbsp;</em><em>Building</em><em>&nbsp;</em><em>Envelopes akan secara kontinyu merubah konsep desain karena akan ada konsep-konsep yang akan</em><em>&nbsp;</em><em>melalui</em><em>&nbsp;</em><em>berbagai</em><em>&nbsp;</em><em>test</em><em>&nbsp;</em><em>dan</em><em>&nbsp;</em><em>berbagai</em><em>&nbsp;</em><em>simulasi</em><em>&nbsp;</em><em>hingga</em><em>&nbsp;</em><em>mencapai</em><em>&nbsp;</em><em>sebuah</em><em>&nbsp;</em><em>desain</em><em>&nbsp;</em><em>envelopes</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>sustainable atau</em><em>&nbsp;</em><em>berkelanjutan.</em></p> <p><em>Pada perancangan Agriculture Centre di Minahasa Utara ini telah berhasil menghadirkan gedung yang mampu mewadahi dan menghubungkan setiap aktivitas para petani dan perintis usaha pertanian di Minahasa Utara. Dengan pengimplementasian prinsip - prinsip tema "Sustainable Building Envelopes" pada objek rancangan telah berhasil menyelesaikan problematika optimasi penggunaan energi dan gangguan kenyamanan internal dalam bangunan melalui respon terhadap konteks lingkungan sekitarnya dengan dampak minimal sambil menjaga penghuninya dalam kenyamanan yang memuaskan dan biaya konsumsi energi yang efisien.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci :</em><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Agriculture Centre</em></strong><strong><em>, M</em></strong><strong><em>inahasa Utara</em></strong><strong><em>, </em></strong><strong><em>Sustainable Building Envelopes</em></strong></p> 2022-08-12T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46736 MAHAWU PUBLIC LIBRARY AND LEARNING CENTER 2023-02-27T19:16:56+08:00 Kezia G. Wowiling wowiling.kezia2000@gmail.com Windy Mononimbar windymononimbar@unsrat.ac.id Julianus A. R. Sondakh julianussondakh@unsrat.ac.id <p>Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat serta fenomena gaya hidup masyarakat yang semakin berkembang membuat fasilitas-fasilitas komersil tampak lebih menarik, jika dibandingkan dengan sarana atau fasilitas edukasi seperti perpustakaan dan tempat bimbingan belajar, sehingga membawa dampak pada berkurangnya minat baca masyarakat serta menurunnya kualitas pendidikan di suatu daerah. Seiring dengan berkembangnya zaman, pendidikan dalam suatu daerah harus terus berkembang agar dapat bersaing di era globalisasi ini. Kota Tomohon sebagai Kota Pendidikan, memiliki fasilitas pendidikan yang cukup baik, hanya ada beberapa fasilitas yang kurang memadai, seperti perpustakaan dan <em>learning center</em>. Oleh karena itu, melalui perancangan Mahawu <em>Public Library and Learning Center</em>&nbsp;dengan menerapkan konsep Arsitektur Hibrid dihasilkan rancangan arsitektural dengan menggabungkan unsur pendidikan dan rekreasi, sehingga dapat menghadirkan suatu bangunan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan rekreatif, serta berperan sebagai <em>landmark </em>literasi kota yang dapat menarik berbagai lapisan masyarakat, sehingga menjadikan objek ini sebagai wadah tempat mengembangkan minat baca dan menampung kebutuhan pendidikan non formal bagi masyarakat Kota Tomohon.</p> <p>Kata kunci:<strong><em>&nbsp;Arsitektur Hibrid, Learning Center, Mahawu, Public Library</em></strong></p> 2023-02-28T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46738 ISLAMIC CONVENTION CENTRE DI MANADO 2023-02-27T19:38:31+08:00 Rahmat Qadri Adipu qadriadipu@gmail.com Julianus A.R. Sondakh julianussondakh@unsrat.ac.id Esli D. Takumansang eslitakumansang@unsrat.ac.id <p><em>Kegiatan</em><em>&nbsp;</em><em>perekonomian</em><em>&nbsp;</em><em>Kota</em><em>&nbsp;</em><em>Manado</em><em>&nbsp;</em><em>sebagian</em><em>&nbsp;</em><em>besar digerakkan oleh sektor tersier</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>salah satu pendapatan terbesarnya terletak pada bidang persaingan dan jasa perusahaan, kerja</em><em>&nbsp;</em><em>sama sinergis antara pemerintah daerah, pihak swasta dan masyarakat dalam mengembangkan</em><em>&nbsp;</em><em>sektor</em><em>&nbsp;</em><em>perekonomian</em><em>&nbsp;</em><em>di</em><em>&nbsp;</em><em>daerah</em><em>&nbsp;</em><em>dapat</em><em>&nbsp;</em><em>memberikan</em><em>&nbsp;</em><em>dampak</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>signifikan</em><em>&nbsp;</em><em>terhadap</em><em>&nbsp;</em><em>peningkatan perekonomian. Dengan peran pemerintah dalam penyediaan infrastruktur berupa</em><em>&nbsp;</em><em>Convention Centre dalam hal ini spesifikasinya adalah Islamic Convention Centre yang dapat</em><em>&nbsp;</em><em>memberi kontribusi kepada umat Muslim dalam meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi</em><em>&nbsp;</em><em>harapan</em><em>&nbsp;</em><em>luas</em><em>&nbsp;</em><em>bagi</em><em>&nbsp;</em><em>seluruh</em><em>&nbsp;</em><em>komponen</em><em>&nbsp;</em><em>masyarakat</em><em>&nbsp;</em><em>khususnya</em><em>&nbsp;</em><em>masyarakat</em><em>&nbsp;</em><em>dari</em><em>&nbsp;</em><em>golongan</em><em>&nbsp;</em><em>Muslim.</em></p> <p><em>Salah satu factor yang mendorong penggunaan Islamic Convention Centre adalah adanya</em><em>&nbsp;</em><em>pertemuan antara para professional, negarawan, cendekiawan ataupun usahawan serta para</em><em>&nbsp;</em><em>budayawan</em><em>&nbsp;</em><em>dari</em><em>&nbsp;</em><em>golongan</em><em>&nbsp;</em><em>Muslim</em><em>&nbsp;</em><em>guna</em><em>&nbsp;</em><em>meningkatkan</em><em>&nbsp;</em><em>hasil</em><em>&nbsp;</em><em>produksi</em><em>&nbsp;</em><em>juga</em><em>&nbsp;</em><em>untuk</em><em>&nbsp;</em><em>pengembangan</em><em>&nbsp;</em><em>kebudayaan</em><em>&nbsp;</em><em>Islam.</em><em>&nbsp;</em><em>Bangunan</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>melibatkan</em><em>&nbsp;</em><em>banyak</em><em>&nbsp;</em><em>orang</em><em>&nbsp;</em><em>bahkan</em><em>&nbsp;</em><em>ratusan</em><em>&nbsp;</em><em>di setiap acara memerlukan penerapan teknologi dan konsep dengan tampilan bangunan yang</em><em>&nbsp;</em><em>berbeda, unsur alam diadaptasi ke dalam bentuk analogi sesain untuk dapat mengakomodir</em><em>&nbsp;</em><em>tuntutan bagi para umat Muslim dimana dalam bangunan ini teraplikasi unsur religius dan</em><em>&nbsp;</em><em>representative, adanya simbol-simbol keislaman yang menjadikan bangunan ini memiliki ciri</em><em>&nbsp;</em><em>khusus</em><em>&nbsp;</em><em>dan menjadi</em><em>&nbsp;</em><em>satu fasilitas</em><em>&nbsp;</em><em>wisata ibadah di</em><em>&nbsp;</em><em>Kota</em><em>&nbsp;</em><em>Manado</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Kata</em><em>&nbsp;</em><em>Kunci:</em><em>&nbsp;</em><strong><em>Convention Centre,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Islamic,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>religius.</em></strong></p> 2022-08-12T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46739 PUSAT EDUKASI DAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK DI KABUPATEN MINAHASA 2023-02-27T20:09:03+08:00 Gladies E. Mirah elisabethgladies@gmail.com Frits O. P. Siregar frits_ops@unsrat.ac.id Cynthia E. V. Wuisang Wuisang cynthia.wuisang@unsrat.ac.id <p><em>Kenaikkan grafik kelajuan pertumbuhan penduduk di Sulawesi Utara selalu diiringi dengan faktor utama yaitu adanya peningkatan angka kelahiran di setiap daerah yang ada di Sulawesi Utara. Hal ini juga diiringi dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, yang membuat kita dituntut untuk menyeimbangi pertumbuhan penduduk dengan memiliki kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya. Dengan melihat fakta tersebut maka diperlukan pematangan potensi sumber daya manusia sejak se-dini mungkin, sehingga masa kanak-kanak dianggap sebagai masa yang tepat untuk mengelaborasi potensi, minat, dan bakat dikarenakan sifat gemar meng-eksplorasi yang dimiliki anak-anak. Hal ini dapat direalisasikan melalui sebuah wadah atau sarana, Pusat Edukasi dan Pengembangan Kreativitas Anak. Dengan pendekatan tema Arsitektur Vernakular terhadap objek rancangan, diharapkan hal ini dapat melengkapi kebutuhan fungsi edukasi pada objek, yang dapat memberikan nilai-nilai kebudayaan untuk diajarkan kepada anak-anak. Proses perancangan akan dilakukan dengan menggunakan metode teori fungsi dari Geoffrey Broadbent, yang mengejar enam poin fungsi yang ada untuk diprogramatikan ke objek rancangan. Hasil dari perancangan objek Pusat Edukasi dan Pengembangan Kreativitas Anak ini berfokus pada usaha untuk mencari tau dan mengasa potensi anak-anak yang disajikan dalam bentuk aktivitas edukatif yang menyenangkan, agar dapat terciptanya kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi serta masa kanak-kanak yang berkualitas.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Kata Kunci : </em><strong><em>Pusat Edukasi, Kreativitas Anak, Arsitektur Vernakular</em></strong></p> 2022-08-12T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46741 PUSAT REHABILITASI MEDIK DI TOMOHON SULAWESI UTARA 2023-02-27T20:33:56+08:00 Vallery K. H. Powa vallery.heinz@gmail.com Fela Warouw felawarouw@unsrat.ac.id Michael M. Rengkung michaelrengkung@unsrat.ac.id <p><em>Kota Tomohon sebagai salah satu kota di Sulawesi Utara yang sedang berkembang tentunya harus diiringi dengan penambahan fasilitas penunjang untuk memperlancar kehidupan masyarakat salah satunya fasilitas kesehatan yang dalam hal ini tempat rehabilitasi medik. Rehabilitasi Medik menangani masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem motorik dan sensorik. Ketersedian wadah yang di khususkan untuk rehabilitasi medik di Tomohon masih minim dan tidak lepas dari berbagai aspek yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau tanggapan terhadap perilaku dari pasien rehabilitasi itu sendiri. Untuk mamaksimalkan perawatan terhadap pasien penerapan tema rancangan Healing Architecture yaitu dengan menerapkan 3 pendekatan &nbsp;yaitu Alam (Nature), Indra (Sense) dan Psikologis. Hasil dari perancangan akan menampilkan penerapan dari 3 prinsip yang ada untuk memberikan kenyamanan terhadap pasien yang mencakup dari tampilan bangunan baik dari luar maupun dalam objek.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci : </em><strong><em>Kota Tomohon, Healing Architecture, Rehabilitasi Medik, Terapi.</em></strong></p> 2023-02-28T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46742 KAWASAN AGROWISATA SAYUR DI TOMOHON 2023-02-27T20:52:04+08:00 Elisha A. Pijoh elishapijoh022@student.unsrat.ac.id Rieneke L.E. Sela rienekesela@unsrat.ac.id Amanda S. Sembel amandasembel@unsrat.ac.id <p><em>Pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat digemari oleh masyarakat yang didalamnya termasuk agrowisata. Agrowisata merupakan suatu aktivitas yang menggunakan lahan pertanian sebagai wadah untuk berbudidaya yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pada perancangan ini difokuskan pada sayuran sebagai salah satu kekayaan alam kota Tomohon. Perancangan ini bertujuan untuk menghadirkan kawasan agrowisata yang dapat memaksimalkan potensi dan kebutuhan kota Tomohon serta dengan pengaplikasian tema Serial Vision pada kawasan. Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah metode glass box oleh J. Christopher dengan pendekatan tipologis, lokasional dan tematik. Serial Vision sebagai tema adalah suatu media dalam menyusun sequence, dimana merupakan tata urutan yang tersusun dan berlanjut sehingga urutan tersebut akan menjadi sebuah serial vision antara lingkungan satu dan lainnya yang diimplementasikan pada ruang luar atau lansekap kawasan. </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>&nbsp;: </em><strong><em>Kota Tomohon, Kawasan Agrowisata, Serial Vision, Arsitektur Lansekap</em></strong></p> 2023-02-28T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46744 PUSAT REHABILITASI KORBAN BULLYING DI MAPANGET KOTA MANADO 2023-02-27T21:13:50+08:00 Jonathan B. Antou Jonathanantou@gmail.com Johannes Van Rate johannesvsanrate@unsrat.ac.id Leidy M. Rompas leidymagrid@unsrat.ac.id <p><em>Bullying adalah bentuk penindasan yang sengaja dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau lebih berkuasa atas orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan terus menerus dilakukan (Wardhana 2015). Data studi Program for International Student Assessment (PISA) 2018 menunjukkan 41,1% siswa mengaku pernah mengalami penindasan di Indonesia. Angka korban bullying ini di atas rata-rata negara anggota OECD yang hanya sebesar 22,7%. Efek negatif yang didapat para korban, antara lain:, depresi, kualitas tidur menurun, mulai dari sensitif, rasa marah yang selalu muncul, gangguan mental, cemas, , keinginan menyakiti diri sendiri, hingga bunuh diri. Fakta ini menyadarkan kita bahwa penyebab dari kurangnya lingkungan yang aman disebabkan oleh maraknya kasus bullying ini. Oleh karena itu Pusat Rehabilitasi sangat penting agar upaya penanganan korban bullying dapat berjalan sesuai fungsi pusat rehabilitasi yaitu untuk menyediakan sarana bagi pasien untuk pulih dari apa pun yang mereka butuhkan untuk pulih. Dengan menerapkan tema Intimacy and Identity Space dimana</em>&nbsp;<em>tema ini menggunakan metode penyembuhan psikologi melalui keintiman. Keintiman disini adalah bagaimana para korban dapat membangun kembali sebuah hubungan terhadap diri sendiri dan orang terdekat dan dapat mengembalikan identitasnya</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>: </em><strong><em>Bully</em></strong><em>, </em><strong><em>Korban Bullying, Intimacy, Identity</em></strong></p> 2022-08-15T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46745 REDESAIN KAWASAN WISATA BENTENG MORAYA DI TONDANO 2023-02-27T21:52:58+08:00 Dina Salangka dinaangelinasisilia@gmail.com Judy O. Waani judywaani@unsrat.ac.id Vicky H. Makarau vickymakarau@unsrat.ac.id <p><em>Kawasan wisata Benteng Moraya merupakan salah satu objek wisata sejarah yang berada di Tondano Kabupaten</em><em>&nbsp;</em><em>Minahasa, Sulawesi Utara. Objek wisata ini dijadikan salah satu aspek penopang untuk menaikkan pendapatan</em><em>&nbsp;</em><em>daerah melalui pajak dan juga mengangkat nilai investasi di Tondano. Namun kawasan wisata Benteng Moraya saat</em><em>&nbsp;</em><em>ini belum terdapat fasilitas-fasilitas yang menampilkan latar belakang utama yang ada pada lokasi ini yaitu cerita</em><em>&nbsp;</em><em>dari sejarah Perang Tondano maka dari itu diperlukan perancangan kembali untuk memperkuat nilai sejarah dari</em><em>&nbsp;</em><em>Benteng</em><em>&nbsp;</em><em>Moraya</em><em>&nbsp;</em><em>terkait</em><em>&nbsp;</em><em>Perang</em><em>&nbsp;</em><em>Tondano</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>terjadi</em><em>&nbsp;</em><em>pada</em><em>&nbsp;</em><em>abad</em><em>&nbsp;</em><em>ke-18.</em><em>&nbsp;</em><em>Objek</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>dihadirkan</em><em>&nbsp;</em><em>tidak</em><em>&nbsp;</em><em>hanya</em><em>&nbsp;</em><em>berperan</em><em>&nbsp;</em><em>sebagai tempat wisata sejarah dari kawasan Benteng Moraya, namun terdapat juga fasilitas atau wadah untuk</em><em>&nbsp;</em><em>meningkatkan ilmu dan pengetahuan juga menjadi pusat kebudayaan dan kesenian Minahasa. Selain itu, dengan</em><em>&nbsp;</em><em>terwujudnya Redesain Kawasan Wisata Benteng Moraya dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan juga bisa</em><em>&nbsp;</em><em>memberikan peluang ekonomi untuk masyarakat sekitar sehingga pengaplikasian makna Si Tou Timou Tumou Tou</em><em>&nbsp;</em><em>dapat</em><em>&nbsp;</em><em>terwujud.</em></p> <p><em>Kemudian untuk penggunan tema Arsitektur Historis dalam merancang kembali kawasan wisata Benteng Moraya ini</em><em>&nbsp;</em><em>merupakan tema yang sesuai dengan tujuan perancangan. Dimana tema Arsitektur Historis ini menjadi dasar dari</em><em>&nbsp;</em><em>bentuk bangunan, sirkulasi pada tapak dan juga menampilkan serial vision pada ruang luar terkait sejarah Perang</em><em>&nbsp;</em><em>Tondano.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata</em><em>&nbsp;</em><em>Kunci</em><em>&nbsp;</em><em>: </em><strong><em>Benteng</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Moraya,Tondano,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Arsitektur</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Historis</em></strong></p> 2022-08-16T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46746 STASIUN LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) TERPADU DI MANADO 2023-02-27T22:13:22+08:00 Agnes V. Basuki basuki.agnes@gmail.com Dwight M. Rondonuwu mooddyrondonuwu@unsrat.ac.id Pierre H. Gosal pierregosal@unsrat.ac.id <p><em>Di kota-kota besar, kemacetan merupakan permasalahan yang seringkali terjadi. Meningkatnya jumlah penduduk dan pembangunan di Manado tidak diimbangi dengan ketersediaan jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Banyaknya jumlah penduduk berpengaruh pada peningkatan jumlah kebutuhan penggunaan jasa transportasi, khususnya transportasi umum. Meningkatnya beban pada sistem transportasi ini menuntut adanya suatu solusi. Oleh karena itu, stasiun LRT (Light Rail Transit) dihadirkan sebagai solusi untuk mengurangi masalah kemacetan di Manado. Metode perancangan yang digunakan adalah Teori Horst Rittel, </em><em>pengembangan varietas-reduksi varietas. Digunakan juga 3 pendekatan perancangan antara lain pendekatan tipologis, pendekatan lokasional, dan pendekatan tematik. S</em><em>tasiun LRT pada umumnya menggunakan teknologi canggih dan cenderung memiliki desain futuristik. Oleh karena itu, diimplementasikan tema Arsitektur Eco Tech yang berfokus pada arsitektur dengan teknologi yang berwawasan lingkungan dengan menggabungkan antara teknologi canggih dengan konsep ramah lingkungan dalam penerapannya pada desain stasiun LRT Terpadu.</em></p> <p><em>Kata Kunci :</em><strong><em>&nbsp;Stasiun, Light Rail Transit (LRT), Terpadu, Arsitektur Eco Tech</em></strong></p> 2022-08-16T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46747 PUSAT INOVASI DI KOTA BITUNG 2023-02-27T22:52:52+08:00 Shania Laily Lailyshania29@gmail.com Jefrey I. Kindangen jefreykindangen@unsrat.ac.id Octavianus H. A. Rogi ottyrogi@unsrat.ac.id <p><em>Perancangan Pusat Inovasi ini didorong oleh urgensitas Kota Bitung dalam kebutuhan peningkatan inovasi di kota ini, dimana </em><em>Kota Bitung merupakan salah satu kota dengan Inovasi daerah yang berkembang sangat pesat khususnya di era digitalisasi. Selain program inovasi daerah, prospek dari perkembangan industri di Kota Bitung meningkatkan kesempatan dan peluang dalam berinovasi di berbagai aspek demi peningkatan kualitas hidup masyarakat.</em><em>&nbsp;Oleh karena Kota ini memiliki wilayah yang strategis untuk kegiatan perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri, serta tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang seperti pelabuhan Bitung dan Kawasan Ekonomi Khusus, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh infrastruktur yang baik dan berkualitas. Walaupun demikian, dengan belum tersedianya wadah untuk menampung dan menunjang pengembangan inovasi di Kota ini, sehingga pengembangan Inovasi di Kota ini dinilai belum maksimal. Untuk itu, tujuan dari perancangan ini adalah menghadirkan wadah dalam memfasilitasi pengembangan inovasi di Kota Bitung berupa gedung Pusat Inovasi, yang akan secara spesifik berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kota Bitung.</em></p> <p><em>Proses dan metode desain yang digunakan pada perancangan ini mengacu pada Proses desain Generasi Pertama yang dikemukakan oleh Horst Rittel (1972), dengan menggunakan mekanisme Pengembangan Varietas – Reduksi Varietas (PV-RV) yang dikemukakan oleh Horst Rittel dalam tahapan proses desain yang berciri argumentative (Generasi II). Dimana metode ini bertujuan untuk memperoleh suatu solusi dari permasalahan yang muncul dalam tahapan desain, dengan beberapa alternatif desain yang hadir dalam proses perancangan, guna mencapai hasil desain dengan alternatif terbaik berdasarkan argumentasi yang mendalam.</em></p> <p><em>Pada perancangan objek Pusat Inovasi ini dinilai telah mampu merespon permasalahan kebutuhan perwadahan kegiatan berinovasi di Kota Bitung, dengan pemaksimalan program kebutuhan keruangan yang ada, khususnya untuk kategori kegiatan utama, yaitu kegiatan bekerja dan kegiatan penelitian pada keempat bidang terkait, guna untuk memaksimalkan kegiatan berinovasi. Serta penataan lansekap yang mampu menghadirkan kondisi ruang luar yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan berinovasi dan pemaksimalan pengimplementasian tema pada objek rancangan. Dengan mengangkat tema “Nature In The Space Patterns” dalam Arsitektur Biofilik, maka Pusat Inovasi ini mampu menjawab permasalahan kondisi psikologis pengguna objek dalam berinovasi, dengan memperhatikan kondisi pengguna untuk lebih produktif dan kreatif, serta meminimalisir stres kerja yang mungkin terjadi. Dengan kesesuaian objek dan tujuan tematis yang ada, maka perancangan pusat inovasi ini menerapkan keseimbangan dalam hubungan psikologis antara manusia dan alam dalam suatu desain.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>: </em><strong><em>Kota Bitung, Pusat Inovasi, Arsitektur Biofilik, Nature in the Space Patterns.</em></strong></p> 2022-08-18T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46749 STASIUN KERETA API DI KOTA MANADO 2023-02-27T23:25:37+08:00 Xavaldo G. Pontoh xavaldo63@gmail.com Aristotulus E. Tungka aristungka@unsrat.ac.id Herry Kapugu herrykapugu@unsrat.ac.id <p><em>Rencana program pemerintah pembangunan jalur rel kereta api di Sulawesi Utara akan segera dilaksanakan. Jalur yang menghubungkan Manado – Bitung memiliki jarak sekitar 42 Kilometer yang memiliki 5 stasiun pemberhentian yaitu di Manado, Airmadidi, Girian, Bitung kota dan Bitung Pelabuhan. &nbsp;Mega Proyek yang direncanakan akan segera dimulai pada Tahun 2020 ini bertujuan meningkatkan peluang di berbagai sektor di Sulawesi Utara, terutama sektor ekonomi akan terbuka luas. Pemerintah setempat menargetkan Sulawesi utara akan segera memiliki jalur kereta api, kurang lebih pada tiga hingga empat tahun yang akan datang. Sarana stasiun kereta api dibutuhkan sebagai penunjang program pemerintah yang berfunsi sebagai tempat naik dan turun nya pengguna kereta api di suatu titik tertentu. Menjadi salah satu lokasi / tempat pertama yang dicapai oleh pengguna stasiun dari luar kota Manado maka dibutuhkan perancangan stasiun kereta yang mampu memberikan kesan yang baik bagi pengunjung. Sebagai salah satu tempat kedatangan, maka stasiun dapat berperan menjadi wajah sebuah kota sehingga dapat berfungsi sebagai suatu objek pengenal sebuah kota. Penggunaan tema Arsitektur Neo Vernakular pada perancangan ini digunakan karena tema ini memiliki perpaduan unsur tradisional dimana dapat berperan sebagai penunjuk identitas kota Manado dan juga unsur modern yang menarik bagi pengunjung saat ini. Dengan implementasi tema ini, penulis bertujuan melakukan desain stasiun kereta api pertama di kota Manado dengan menjadikan objek stasiun menjadi wajah yang mampu mengoptimalkan segala aspek pada stasiun dan juga dapat menjadi salah satu objek yang mengedukasi dan memperkenalkan identitas kota Manado pada pengunjung stasiun.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>: </em><strong><em>Stasiun, Kereta Api,</em></strong><em>, </em><strong><em>Neo Vernakular. </em></strong></p> 2022-08-18T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46753 SEKOLAH TINGGI SINEMATOGRAFI DI KOTA SORONG 2023-02-28T00:07:06+08:00 John C. Jitmau jhonjitmau264@gmail.com Andy A. M. Malik andymalik@unsrat.ac.id Hendriek H. Karongkong hendriek_hk@unsrat.ac.id <p><em>Perkembangan teknologi di Indonesia telah dirasakan oleh masyarakat Papua khususnya perkembangan televisi dan film. Perkembangan ini terlihat dari para pelajar dan mahasiswa yang telah menunjukkan ketertarikannya pada bidang sinematografi dengan membuat video yang dikemas dengan caranya sendiri. Hasil dari pembuatan video ini dapat menjadi produk sinematik yang berharga bagi stasiun TV, seperti berita harian, iklan, video klip, dll. Produk film biasanya diproduksi secara profesional oleh perusahaan produksi dengan peralatan yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas</em></p> <p><em>Kota Sorong sendiri telah memiliki stasiun TV lokal dengan beberapa program, namun tidak ada perusahaan produksi atau rumah produksi yang secara langsung memproduksi setiap program yang disiarkan oleh stasiun TV lokal, sehingga program yang ditayangkan belum menarik perhatian masyarakat khususnya masyarakat Sorong. Berbeda dengan acara yang diproduksi oleh perusahaan produksi Jakarta dan disiarkan di televisi swasta, mereka dicintai oleh masyarakat Indonesia dan menjadi tontonan favorit. Meskipun keuntungan memiliki perusahaan produksi sendiri adalah Anda dapat membuat film atau sinetron dalam bahasa dan dialek Papua dengan alur cerita berdasarkan kehidupan masyarakat Papua itu sendiri. Produk dari rumah produksi lokal juga bisa berdampak baik dan mempunyai nilai tinggi untuk televisi lokal Papua atau bahkan sampai ke televisi nasional karena mempunyai ciri khas tersendiri.</em></p> <p><em>Kata Kunci :</em><em>&nbsp;</em><strong><em>&nbsp;Sekolah Tinggi, Sinematografi</em></strong><strong><em>, Arsitektur Neo Modern</em></strong></p> 2022-08-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46759 TAMAN SAFARI KLABAT, MINAHASA UTARA 2023-02-28T00:45:59+08:00 David G. William glbertx89@gmail.com Frits O. P. Siregar frits_ops@unsrat.ac.id Ingerid L. Moniaga ingeridmoniaga@unsrat.ac.id <p><em>Minahasa Utara merupakan salah satu daerah yang dikhusukan pemerintah Sulawesi Utara sebagai daerah wisata, dimana terdapat berbagai macam objek wisata yang ada pada kabupaten ini, seperti wisata pantai Pantai Pall dan juga wisata pegunungan Kaki Dian. Namun semua objek wisata tersebut hanya memberikan hiburan semata bagi pengunjungnya, maka dari itu diperlukan sebuah objek wisata yang memiliki manfaat lebih dari itu. Taman Safari adalah jawaban yang tepat untuk menjadi salah satu bagian objek wisata di Minahasa Utara, dimana Taman Safari bukan saja memiliki fungsi rekreasi, melainkan juga edukasi, konservasi juga riset dan penelitian. Sehingga pengunjung yang datang nantinya akan merasakan pengalaman berkunjung ke objek wisata yang lebih berkesan. Pembuatan Taman Safari juga sangat membantu dalam hal melestarikan hewan-hewan yang terancam punah, dalam hal ini hewan-hewan endemic Sulawesi Utara yakni Yaki dan Tarsius. Berbeda dengan Taman Safari yang ada pada umumnya, pengunjung akan merasakan sebuah suasana yang berbeda ketika mereka berkunjung ke dalam Taman Safari Klabat ini, dimana pendekatan tema Architecture Sense of Place akan membawa pengunjung mengelilingi setiap sudut taman ini dengan perasaan “Sense” yang berbeda-beda. Dimana permainan penataan lanskap dan desain bangunan akan berbeda dengan Taman Safari yang pernah ada sebelumnya.</em></p> <p><em>Perancangan Taman Safari Klabat tidak dilakukan secara asal namun melaikan menggunakan metode dan analisis yang baik dan benar, dalam hal ini metode yang digunakan dalam perancangan yakni metode Glass Box. Dengan metode ini perancang mengidetifikasi terlebih dahulu rancangan apa yang akan dirancangkan, diamana dalam hal ini adalah Taman Safari. Meneliti jenis hewan dan habitat hewan yang akan ditempatkan pada Taman Safari Klabat merupakan salah satu Langkah dari metode Glass Box, dimana studi yang didapatkan dapat diterapkan agar dapat merancang sebuah habitat yang baik bagi para hewan nantinya.</em></p> <p><em>Dari latar belakang, tujuan perancangan dan metode yang dipaparkan diharapkan perancangan Taman Safari Klabat akan menjadi sebuah tempat yang baik dan bermanfaat bagi Minahasa Utara. Dimana objek wisata ini bisa menjadi daya pikat wisatawan dalam negri maupun luar negri, sehingga kualitas wisata di daerah ini akan meningkat.</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>&nbsp;: </em><strong><em>Minahasa Utara, Taman Safari Klabat, Architecture Sense of Place</em></strong></p> 2022-08-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46760 MARINE ECO-PARK DI LIKUPANG 2023-02-28T01:01:50+08:00 Eunike Waani eunike.waani@gmail.com Rieneke L. E. Sela rienekesela@unsrat.ac.id Rachmat Prijadi rachmatprijadi@unsrat.ac.id <p><em>Sulawesi Utara merupakan provinsi yang terkenal dengan wisata baharinya, memiliki luas laut sebesar </em><em>351.540 km2 dan memiliki 287 pulau yang tersebar di wilayah ini menjadikan lebih banyak lokasi dan objek bahari yang dapat dikembangkan. </em><em>Upaya yang dapat dilakukan agar perkembangan sektor pariwisata bahari di Sulawesi Utara dapat berkembang dengan merata adalah dengan mengeksplor daerah-daerah yang memiliki potensi alam bawah laut dan dapat dijadikan objek wisata. </em><em>Daerah sektor pariwisata bahari yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut adalah Likupang timur, merupakan destinasi wisata yang sangat potensial untuk pengembangan wisata bahari karena dikenal dengan keindahan pantai pasir putihnya yang menjadikan nilai tambah dari daerah tersebut</em><em>.</em><em>&nbsp;</em><em>Tujuan perancangan Marine eco-park </em><em>adalah dengan menjadikan destinasi wisata yang dapat beradaptasi langsung dengan lingkungan laut yang menyediakan sarana &nbsp;rekreasi dan edukasi tanpa merusak habitat laut disekitarnya, sarana-sarana tersebut diharapkan dapat menampung dan menjadikan Marine eco-park sebagai pusat konservasi budidaya dan pelestarian biota laut sekaligus menjadi pusat rekreasi di daerah Likupang Timur yang menyediakan fasilitas lengkap dan menjadi wadah pengembangan minat dan bakat untuk wisatawan yang hobi dalam olahraga laut. Proses perancangan yang digunakan adalah metode glass box menurut J.C Jones. Metode glass box dilakukan dengan tahapan analisa, sintesa dan evaluasi sehingga dapat diperoleh </em><em>&nbsp;</em><em>pemecahan masalah yang optimal dan mungkin dilakukan dan melalui pendekatan kajian tipologi objek rancangan, lingkungan dan tematik. Penerapan tema arsitektur ekologis, menjadikan Marine eco-park sebagai objek wisata yang </em><em>menghadirkan </em><em>wawasan eko-wisata agar memudahkan wisatawan menikmati keindahan biota laut tanpa kekhawatiran adanya indikasi kerusakan terumbu karang atau biota laut lainnya pada kawasan tersebut. Hasil akhir dari rancangan Marine eco-park sebagai destinasi wisata atau pusat rekreasi yang dapat mewadahi aktivitas wisatawan yang berkunjung sesuai dengan sarana-sarana yang dibutuhkan yang penempatan ruangnya sudah disesuaikan dengan masing-masing zona, sehingga dengan sirkulasi dan zona ruang yang teratur dapat memudahkan pengujung </em><em>bertransisi dari ruang ke ruang untuk dapat mengakses sesuai kebutuhan ruang masing-masing sambil menikmati keindahan laut dan pasir putih yang disediakan langsung oleh objek rancangan ini.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci : </em><strong><em>Likupang Timur, Marine Eco-Park, Wisata Bahari, Arsitektur ekologis</em></strong></p> 2022-08-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46761 GEDUNG KESENIAN DI MINAHASA UTARA 2023-02-28T01:28:24+08:00 Sheila Punusingon Sheilapunusingon@gmail.com Franklin J. Papia jongkerspapia@unsrat.ac.id Steven Lintong stevenlintong@unsrat.ac.id <p><em>Indonesia merupakan negara multikultural dengan nilai seni yang tinggi dan beragam. Mulai dari seni teater, seni sastra , seni music, seni rupa, dan seni patung juga beragam bentuk kesenian lainnya. Seni merupakan sesuatu bentuk ekspresi manusia yang memiliki bentuk dan sifat-sifat yang kreatif , emosional dan universal. Seni sebagai kegiatan manusia yang mengikutan potensi dan nilai-nilai yang maju/berkembang di masyarakat sesuai dengan perkembangan peradaban manusia dan dan selalu melahirkan kreasi-kreasi baru.</em></p> <p><em>Diperlukan perhatian khusus kepada para pelaku seni yang ada di Sulawesi Utara dalam menghadirkan wadah untuk mengembangkan, melestarikan, memberikan edukasi seni bagi paramasyarakat yang ada untuk kelangsungan dan preservasi seni terlebih khusus di Kabupaten Minahasa Tenggara.</em></p> <p><em>Di dalam perkembangannya, sejarah Kabupaten Minahasa Tenggara yang berada di Provinsi Sulawesi Utara yang awalmulanya berasal dari Kabupaten Minahasa Selatan dan di mekarkan pada tahun 2007 dimana ketersediaan saran dan prasarananya belum semaksimal kabupaten lain yang lebih dulu hadir secara administratif.</em></p> <p><em>Dari permasalahan ini maka saya mengambil judul “Gedung Kesenian di Kabupaten Minahasa Tenggara” agar supaya membantu pemerintah mewadahi kegiatan budaya dan seni tradisional dan juga budara modern yang berada di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Menggunakan Tema”Ikonik”, selain merancang tempat yang mewadahi kegiatan budaya dan seni di Kabupaten Minahasa Tenggara, perancang ingin memasukkan dan menonjolkan unsur-unsur kebudayaan dan kesenian yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara kedalam perancangannya sebagai wujud dan karakter yang kuat agar pengunjung bisa langsung dan merasakan karakter budaya dan kesenuan yang kuat pada bangunan itu sendiri.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>: </em><strong><em>Gedung, Kesenian</em></strong><strong><em>, Desain Ikonis.</em></strong></p> 2022-08-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46762 CREATIVE HUB DI MINAHASA UTARA 2023-02-28T01:40:19+08:00 Artorisky Mangumpaus artoriskymangumpaus@gmail.com Surijadi Supardjo surijadisupardjo@unsrat.ac.id Johansen C. Mandey johansenmandey@unsrat.ac.id <p><em>Kemajuan teknolgi berdampak pesat pada perkembangan ekonomi kreatif dan pariwisata baik di bidang produk seni maupun budaya khususnya di daerah Minahasa Utara. Akan tetapi perkembangan tersebut tidak di dukung dengan fasilitas maupun ruang yang dapat mengembangkan sumber daya manusia. </em></p> <p><em>Isu tersebut melatarbelakangi penelitian untuk merancang Creative Hub di Minahasa Utara berdasarkan prinsip-prinsip tema Eco-Cultural Arsitektur. Metode dalam perancangan mengadopsi Teori John Zeisel yang merujuk pada desain yang bersiklus Image-presenting-testing.</em></p> <p><em>Hasil penelitian di buat berdasarkan strategi impelementasi dengan keluaran gambar arsitektur, struktur dan utilitas. Dengan adanya Creative Hub di Minahasa Utara diharapkan dapat menjadi Ruang yang dapat memfasilitasi dalam mendukung kemajuan ekonomi kreatif di Minahasa Utara.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Kata Kunci : </em><strong><em>Eco-Cultural Arsitektur,Creative Hub, Minahasa Utara</em></strong><strong><em>.</em></strong></p> 2022-08-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46774 KAWASAN RESOR DANAU LOWO DI DESA SAMPALOWO KABUPATEN MOROWALI UTARA SULAWESI TENGAH 2023-02-28T10:31:50+08:00 Wiwin Afdiati afdiatiw@gmail.com Rieneke L.E. Sela rienekesela@unsrat.ac.id Claudia S. Punuh claudiapunuh@unsrat.ac.id <p><em>Gaya hidup yang lebih modern dan penumpukan banyak aktivitas membuat masyarakat mendambakan sesuatu yang jauh dari keramaian dan kepenatan sebagai tempat untuk beristirahat, berekreasi, dan menenangkan diri. Oleh karena itu, pembangunan kawasan resor dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan rekreasi masyarakat serta diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan perekonomian daerah. Pembangunan kawasan resor tidak terlepas dari pentingnya peran dunia arsitektur agar dapat menghasilkan suatu objek yang dapat dinikmati secara optimal. Metode yang digunakan dalam proses perancangan Kawasan Resor Danau Lowo adalah proses desain glass box. Metode perancangan glass box</em>&nbsp;<em>diibaratkan sebagai kotak kaca yang di mana setiap prosesnya dapat diargumentasikan dan bersifat logis. Perancangan kawasan resor ini menghasilkan objek wisata alam yang memiliki nilai fungsionalitas tanpa mengabaikan nilai estetika dan kekuatan pada objek rancangan.</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong><em>Kata Kunci</em><em>: </em><strong><em>Morowali Utara, Kawasan Resor, Arsitektur Tepi Air</em></strong></p> 2022-08-12T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46777 RUMAH SAKIT KHUSUS PENYAKIT INFEKSI DI KOTA MANADO 2023-02-28T12:04:39+08:00 Hasriansyah Daud hasriansyahdaud@gmail.com Michael M. Rengkung michaelrengkung@unsrat.ac.id Claudia S. Punuh claudiapunuh@unsrat.ac.id <p>Rumah sakit khusus infeksi penyakit menangani kekhususan penyakit yang diakibatkan oleh mikroorganisme patogen yang menunjang kebutuhan pemeriksaan kesehatan, penyembuhan, perawatan, dan isolasi penderita penyakit. Menghadirkan desain Rumah Sakit Khusus Penyakit Infeksi di Kota Manado adalah respon penanganan jenis penyakit menular lewat wadah arsitektur untuk memaksimalkan fungsi penyembuhan dan perawatan pasien penderita lewat pengaplikasian tema rancangan desain Arsitektur Biofilik yang menghadirkan kedekatan dengan alam lewat 3 prinsipnya yaitu nature in the space, natural analogue, dan nature of the space. Hasil perancangan kemudian akan menampilkan penerapan desain yang selaras dengan alam untuk pemenuhan kenyamanan pengguna objek yang mencangkup tampilan bagian luar maupun dalam objek.</p> <p><em>Kata Kunci : </em><strong><em>Kota Manado, Rumah Sakit Khusus, Penyakit Infeksi, Arsitektur Biofilik</em></strong></p> 2022-08-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46778 MUSEUM BUDAYA BOLAANG MONGONDOW DI KOTAMOBAGU 2023-02-28T12:27:04+08:00 Vira V. Podomi vira.podomi@gmail.com Raymond D. Ch. Tarore raytarore@unsrat.ac.id Claudia S. Punuh claudiapunuh@unsrat.ac.id <p><em>Indonesia merupakan Negara kepulauan yang banyak akan suku bangsa dan adat budaya yang harus dijaga juga dilestarikan, sebagaimana ada dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 yang di antaranya kurang lebih; bahwa benda budaya yang dilestarikan merupakan kekayaan budaya bangda yang penting. Di Indonesia yang terkenal dengan penggunaan multikulturalismenya, salah satunya Bolaang Mongondow, memiliki sejarah yang berbeda sebagai landasan pembangunan sosial, budaya dan politi. Sebagai daerah yang sangat diminati daerah Bolaang Mongondow terkenal dengan sejarah terbentuknya masyarakatnya sendiri, karena tidak lepas dari nilai-nilai moralnya, sehingga sudah menjadi kebiasaan dari Bolaang mongondow. Dalam hal ini budaya dapat membangun ciri khas daerah dan juga daapat menarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Upaya melestarikan dan memperhatikan tak lepas dari pemilik dan pengguna yaitu masyarakat tidak dapat dipisahkan ataupun dihilangkan. Perancangan Museum budaya Bolaang Mongondow di Kotamobagu bertujuan untuk mendukung program Pemerintah daerah, untuk &nbsp;wadah pendidikan bagi para generasi muda, sebagai pusat informaasi budaya di kotamobagu untuk semua kalangan masyarakat serta dapat menjadi sarana wisata edukasi rekreatif. Museum Budaya Bolaang Mongondow di Kotamobagu dengan tema Pendekatan Tradisional Kontemporer akan menjadi tempat informasi tentang kebudayaan berupa warisan budaya, sebagai tempat mengumpulkan, merawat, menyajikan dan melestarikan yang dengan tujuan studi, penelitian, kesenangan ataupun hiburan.</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>&nbsp;: </em><strong><em>Bolaang Mongondow, Museum Budaya, Pendekatan Tradisional Kontemporer</em></strong></p> 2022-08-22T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46780 MEMORIAL FUNERAL PARK DI MANADO 2023-02-28T12:42:26+08:00 Kevin Anter kevinanter25@gmail.com Frits O. P. Siregar frits_ops@unsrat.ac.id Claudia S. Punuh claudiapunuh@unsrat.ac.id <p><em>Sebagai bagian dari RTH (Ruang Terbuka Hijau), kawasan pekuburan seharusnya menjadi sebuah taman kota, yang menjadi tempat resapan air dan juga menjadi tempat berbagai aktivitas sosial yang dilakukan didalamnya. Hal ini tertulis dalam peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5 tahun 2008 tentang pemanfaatn Ruang Terbuka Hijau di Kawasan perkotaan. Di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado dan kota-kota besar lain yang ada di Sulewesi Utara, kawasan pekuburan hanya menjadi tempat pemakaman jenazah dimana banyak yang tidak tertata, pemanfaatan lahan yang kurang optimal, banyak Kawasan pekuburan yang tidak mempunyai lahan kosong sehingga 1 makam bisa diisi lebih dari 1 jenazah. Seperti contoh pekuburan bahu banyak 1 makam yang disi bahkan sampai 4 jenazah didalamnya. Banyak Kawasan pekuburan memberi dampak negative terhadap lingkungan sekitarnya yaitu membuat tanah disekitar Kawasan pekuburan menjadi turun. Kawasan pekuburan yang seharunya menjadi taman kota.</em></p> <p><em>Oleh karena itu dalam perancangan ini akan menghadirkan Kawasan pekuburan dengan konsep memorial park yang tertata rapih memiliki suasana yang beda dengan tempat pemakaman pada umumnya. Dengan penerapan tema modern garden dengan perancangan yang baik akan mengubah suasana Kawasan pekuburan, sehingga orang yang datang di kawasan pekuburan ini tidak merasa seperti datang ke ke kawasan pekuburan.</em></p> <p><em>Kata</em><em>&nbsp;</em><em>kunci</em><em>&nbsp;</em><em>:</em><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Kawasan Pekuburan, </em></strong><strong><em>Memorial park,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Sulawesi Utara, Kota Manado,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Modern Garden</em></strong></p> 2022-08-23T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46781 INKUBATOR UMKM DI KOTA PAREPARE 2023-02-28T13:22:17+08:00 Dhearisa M. Nanlohy dhearisamelani@gmail.com Octavianus H. A . Rogi ottyrogi@unsrat.ac.id Windy J. Mononimbar windymononimbar@unsrat.ac.id <p><em>Perancangan Inkubator UMKM di Kota Parepare ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan UMKM yang ada di Kota Parepare, namun belum terdapat sama sekali bangunan baik dari pemerintah maupun non-pemerintah yang dapat digunakan atau memfasilitasi para pelaku UMKM mengembangkan usaha dan keahliannya, bahkan untuk memasarkan dagangannya. Saat ini pedagang berpencar di tiap pinggir jalan hanya untuk memasarkan jualannya. Hal ini membuat para pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang ada menjadi kurang berkembang, tidak maju bahkan sampai harus gulung tikar. Padahal jika dilihat UMKM memiliki fleksibilitas tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas besar.</em></p> <p><em>Metode yang digunakan dalam perancangan kali ini yaitu teori dari John Zeisel yang terdapat 2 fase. Fase pertama yaitu pengembangan wawasan komprehensif &nbsp;yang dilakukan untuk mengetahui serta memahami 3 aspek utama yaitu yang terdiri dari pemahaman terhadap objek rancangan, pemahaman terhadap lokasi atau tapak, dan pemahaman terhadap perancangan. Fase kedua yaitu siklus image – present – test dengan melakukan transformasi konsep berdasarkan data yang sudah didapat dari fase pertama, yaitu pengembangan wawasan komprehensif yang diawali dengan pemikiran konsep ( Imaging ), lalu lanjut di tahap penyajian konsep baik dalam bentuk gambar ataupun mode (Presenting) dan terakhir ada pengujian konsep berdasarkan kriteria pengujian tertentu atau proses asistensi (Testing).</em></p> <p><em>Dalam perancangan Inkubator UMKM ini telah menjawab permasalahan yang ada yaitu, dapat membantu para pelaku UMKM dalam pengembangan dan pelatihan, memberikan informasi seputar UMKM di Kota Parepare, dan mempermudah pelaku UMKM untuk memasarkan produknya maupun sebaliknya mempermudah masyarakat dan wisatawan dalam mencari produk UMKM kota Parepare. Mengambil lokasi yang berbatasan langsung dengan pinggir sungai, sehingga digunakan tema biofilik dengan 14 pola desainnya dengan tujuan dapat memanfaatkan pengelolaan maksimal tapak. Tema ini juga dinilai dapat menyediakan kesempatan bagi manusia (Pelaku UMKM) untuk hidup dan bekerja pada tempat yang sehat, dan &nbsp;minimum tingkat stres. Selain itu, dengan penerapan tema ini dapat menarik minat pengunjung dengan memberikan kesempatan untuk menjadi wadah interaksi masyarakat kota Parepare melalui hubungan positif dengan alam sebagai lingkungan hidup.</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>&nbsp;:</em><strong><em>&nbsp;Biofilik, Inkubator, Parepare, UMKM.</em></strong></p> 2022-08-23T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46782 PUSAT KONSERVASI DAN WISATA EDUKASI DANAU TONDANO DI KABUPATEN MINAHASA 2023-02-28T13:41:31+08:00 Andriano G. S. Rumbajan andrianogsrumbajan@gmail.com Octavianus H. A. Rogi ottyrogi@unsrat.ac.id Amanda S. Sembel amandasembel@unsrat.ac.id <p><em>Perancangan Pusat Konservasi dan Wisata Edukasi ini lahir dari urgensitas kelestarian Danau Tondano.</em><em>&nbsp;</em><em>dimana Danau ini merupakan danau yang kaya akan sumber daya alamnya dan masyarakat sekitar banyak</em><em>&nbsp;</em><em>bergantung</em><em>&nbsp;</em><em>dengan</em><em>&nbsp;</em><em>keberadaan</em><em>&nbsp;</em><em>danau</em><em>&nbsp;</em><em>ini</em><em>&nbsp;</em><em>karena</em><em>&nbsp;</em><em>memberikan</em><em>&nbsp;</em><em>dampak</em><em>&nbsp;</em><em>besar</em><em>&nbsp;</em><em>bagi</em><em>&nbsp;</em><em>keberlangsungan</em><em>&nbsp;</em><em>hidup</em><em>&nbsp;</em><em>masyarakat</em><em>&nbsp;</em><em>sekitar Danau</em><em>&nbsp;</em><em>Tondano</em><em>&nbsp;</em><em>terutama</em><em>&nbsp;</em><em>masyarakat</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>bermukim</em><em>&nbsp;</em><em>di</em><em>&nbsp;</em><em>kabupaten</em><em>&nbsp;</em><em>Minahasa</em><em>&nbsp;</em><em>dan</em><em>&nbsp;</em><em>Kota</em><em>&nbsp;</em><em>Manado. Namun, berbagai permasalahan lingkungan yang dihadapi danau tondano saat ini dapat mengancam</em><em>&nbsp;</em><em>kehidupan setiap mahluk hidup yang bergantung pada keberadaan danau ini di masa mendatang untuk itu tujuan</em><em>&nbsp;</em><em>perancangan ini adalah untuk menghadirkan wadah pelestarian Danau Tondano lewat kehadiran area konservasi</em><em>&nbsp;</em><em>serta</em><em>&nbsp;</em><em>area</em><em>&nbsp;</em><em>wisata</em><em>&nbsp;</em><em>edukasi</em><em>&nbsp;</em><em>bagi</em><em>&nbsp;</em><em>masyarakat</em><em>&nbsp;</em><em>sekitar.</em></p> <p><em>Metode yang dipakai dalam perancangan ini merupakan metode dari John Zeisel yakni image, present, dan</em><em>&nbsp;</em><em>test dimana pemilihan metode ini bertujuan untuk menghasilkan desain yang bertransformasi untuk mendapatkan</em><em>&nbsp;</em><em>konsep dan hasil rancangan lewat proses desain yang berulang untuk memperoleh desain yang baik dan sesuai</em><em>&nbsp;</em><em>dengan kondisi</em><em>&nbsp;</em><em>tapak untuk</em><em>&nbsp;</em><em>mendapatkan</em><em>&nbsp;</em><em>solusi</em><em>&nbsp;</em><em>terhadap</em><em>&nbsp;</em><em>permasalahan</em><em>&nbsp;</em><em>tapak.</em></p> <p><em>Pada perancangan objek Pusat Konservasi dan Wisata Edukasi ini telah menghasilkan desain arsitektural</em><em>&nbsp;</em><em>yang mampu merespon permasalahan tapak yang ada mulai dari permasalahan banjir dengan menaikan elevasi</em><em>&nbsp;</em><em>bangunan, eceng gondok dengan penyediaan fasilitas pemberdayaan dan edukasi dan aspek kelestarian tapak</em><em>&nbsp;</em><em>dengan</em><em>&nbsp;</em><em>memaksimalkan</em><em>&nbsp;</em><em>penataan</em><em>&nbsp;</em><em>lansekap</em><em>&nbsp;</em><em>untuk</em><em>&nbsp;</em><em>perwadahan</em><em>&nbsp;</em><em>kegiatan</em><em>&nbsp;</em><em>konservasi.</em><em>&nbsp;</em><em>Dengan</em><em>&nbsp;</em><em>penerapan</em><em>&nbsp;</em><em>tema</em><em>&nbsp;</em><em>“Solution</em><em>&nbsp;</em><em>Grows</em><em>&nbsp;</em><em>from</em><em>&nbsp;</em><em>place.”</em><em>&nbsp;</em><em>Maka</em><em>&nbsp;</em><em>perancangan</em><em>&nbsp;</em><em>ini</em><em>&nbsp;</em><em>mampu</em><em>&nbsp;</em><em>menjawab</em><em>&nbsp;</em><em>permasalahan</em><em>&nbsp;</em><em>tapak</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>ada</em><em>&nbsp;</em><em>lewat</em><em>&nbsp;</em><em>solusi</em><em>&nbsp;</em><em>arsitektural</em><em>&nbsp;</em><em>yang</em><em>&nbsp;</em><em>ada</em><em>&nbsp;</em><em>dengan</em><em>&nbsp;</em><em>pendekatan</em><em>&nbsp;</em><em>arsitektur</em><em>&nbsp;</em><em>ekologi.</em></p> <p><em>Kata</em><em>&nbsp;</em><em>kunci</em><strong><em>: Tondano,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Pusat</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Konservasi,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Wisata Edukasi,</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Solution</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>Grows</em></strong><strong><em>&nbsp;</em></strong><strong><em>from Place.</em></strong></p> 2022-08-23T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46787 PUSAT KREATIVITAS DI MANADO 2023-02-28T13:59:32+08:00 Patrycia A. J. Sandil patryciaajs@gmail.com Julianus A. R. Sondakh julianussondakh@unsrat.ac.id Esli D. Takumansang eslitakumansang@unsrat.ac.id <p><em>Aktivitas monoton masyarakat kota yang berfokus pada aktivitas dan interaksi di rumah dan di tempat bekerja / sekolah dapat memberikan tekanan kepada masyarakat dan mengurangnya waktu mengembangkan kreativitas diri individu maupun kreativitas kelompok. Pusat Kreativitas di Manado ini menjadi tempat Ketiga yang penting bagi masyarakat kota Manado untuk menyalurkan bakat dan minat mereka melalui aktivitas-aktivitas pengembangan kreativitas yang telah disediakan. Selain memberikan wadah pengembangkan minat dan bakat masyarakat melalui aktivitas kreativitas yang ada, masyarakat kota juga dapat menyalurkan aktivitas bersosialisasi, membangun komunitas, dan bersantai di dalam Pusat Kreativitas di Manado ini. Dengan adanya Pusat Kreativitas di Manado ini kiranya dapat membantu masyarakat kota Manado dalam pengembangan kreativitas diri yang mampu bersaing di era ekonomi yang sedang berkembang pesat dan dapat membantu mengurangi tekanan aktivitas melalui aktivitas sosial yang ada. </em></p> <p><em>Kata Kunci : </em><strong><em>Pusat Kreativitas, Arsitektur Dekonstrksi, Manado, Tempat Ketiga.</em></strong></p> 2022-08-23T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46788 PUSAT SENI KREATIF MANADO 2023-02-28T14:24:23+08:00 Sulistyawati Gobel sulistyawatigobel@gmail.com Julianus. A.R. Sondakh julianussondakh@unsrat.ac.id Johansen C. Mandey johansenmandey@unsrat.ac.id <p><em>&nbsp;Seni merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan manusia, Karena seni tercipta dari kreativitas manusia serta hadir atas kebebasan berekspresi. Setiap individu memiliki jiwa seni dalam diri,. Akan tetapi hal tersebut sering terabaikan membuat bakat dan keahlian tersebut tidak berkembang, atau bahkan bisa hilang karena tidak tersalurkan dengan baik. banyak pelaku pelaku seni kreatif yang mengekspresikan dirinya belum tepat pada tempatnya. </em></p> <p><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Kota Manado membutuhkan sebuah wadah yang dapat mendorong para pelaku seni untuk bisa menyalurkan,dan mengembangkan sisi kreatif mereka, dalam menghasilkan suatu karya. Sekaligus menciptakan lingkungan dimana ada sense of place, yaitu adanya keragaman, dan kesempatan untuk berkembang, menciptakan sebuah wadah yang dapat memberi kesan bahwa, kreatifitas dan karya seni mereka di apresiasi,dan diterima disini. </em></p> <p><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Pusat Seni Kreatif Manado dengan penerapan Hybrid Architecture hadir untuk menjawab segala kebutuhan warga kota, khususnya para pelaku seni. Adanya perpaduan antara Seni dan Kreatif membuat objek rancangan ini berbeda dari yang lain. Dimana pelaku seni/seniman dapat dengan bebas mengekspresikan dirinya, namun tidak mengesampingkan ruang luar yang berperan untuk menstimulasi ide ide kreatif. </em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata Kunci </em><em>: </em><strong><em>Manado, Pusat Seni Kreatif, Hybrid Architecture.</em></strong></p> 2022-08-24T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46792 REVITALIZATION MARINE VILLAGE ECOTOURISM IN BITUNG CITY 2023-02-28T15:57:27+08:00 Verent F. Tigauw verenttigauw022@student.unsrat.ac.id Pierre H. Gosal pierregosal@unsrat.ac.id Frits O. P. Siregar frits_ops@unsrat.ac.id <p><em>Kota Bitung merupakan kota pelabuhan sekaligus salah satu kota penghasil ikan cakalang dan tuna terbesar di Indonesia. Hal ini membuat sebagian besar pendudunya berprofesi sebagai nelayan. Hal ini juga dapat menjadi salah satu daya Tarik utama bagi wisatawan untuk datang berkunjung. Dengan kawasan yang strategis ini, pariwisata di kota Bitung terlebih khusus Pulau Lembeh memiliki fungsi utama dan memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang berpengaruh penting dalam beberapa aspek seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, dan daya dukung lingkungan hidup. Dengan menggunakan tema sustainable tourism development dapat mendukung perancangan ini dengan memfasilitasi kebutuhan dari masyarakat nelayan serta mewujudkan visi pariwisata Kota bitung yang berdaya saing, berbudaya dan berkelanjutan. Dalam merevitalisasi salah satu kampung nelayan di pulau Lembeh menerapkan 3 pendekatan perancangan yaitu tipologi objek, pendekatan lokasi dan pendekatan tematik. Hal ini juga bukan saja untuk menarik wisatawan untuk&nbsp;datang berkunjung melihat Kota Bitung sebagai penghasil ikan cakalang dan tuna saja tetapi mampu juga melihat budaya kehidupan dari masyarakat sekitar sebagai nelayan dan juga dapat menjadi sarana edukasi serta penelitian dalam bidang perikanan serta dapat menunjang &nbsp;perekonomian lokal masyarakat bahkan sampai daerah.</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>&nbsp;: </em><strong><em>Kota Bitung, Revitalisasi Kampung Nelayan, Kampung Bahari, Sustainable Tourim Development</em></strong></p> 2022-08-24T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46795 RESORT GEOTERMAL DI MINAHASA 2023-02-28T16:39:37+08:00 Sheren A. A. Lumolos shernlumolos@gmail.com Rieneke L. E. Sela rienekesela@unsrat.ac.id Ingerid L. Moniaga ingeridmoniaga@unsrat.ac.id <p><em>Kawasan wisata panas bumi tidak pernah luput dari perhatian wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara. Kawasan ini apabila dikelola dengan baik dan benar dapat membantu kemajuan sektor pariwisata daerah, dalam hal ini kabupaten Minahasa. Adanya perancangan Resort Geotermal ini bertujuan agar wisatawan dapat menikmati fasilitas penginapan dan rekreasi sekaligus mendekatkan diri dengan potensi sumber daya alam yang ada. Untuk memperoleh hasil perancangan yang maksimal, tentunya landasan perancangan ini harus didukung oleh tema yang mendukung hubungan antara manusia dan alam itu sendiri, yaitu arsitektur ekologi. Proses untuk menghadirkan perancangan resort geotermal juga perlu melewati tahap analisa dan juga penerapan tema ekologi yang tentunya melibatkan beberapa aspek perancangan. </em><em>Metode yang akan digunakan pada perancangan ini ialah metode glass box yang dikemukakan oleh J. Christopher dengan analisa pendekatan tipologi, lokasi dan tema. </em><em>Tujuannya adalah mewujudkan perancangan Resort Geotermal sebagai objek wisata yang dapat memaksimalkan potensi panas bumi yang ada, memajukan potensi pariwisata daerah, dan memberikan kesadaran tentang hubungan dekat antara manusia, arsitektur, dan lingkungan alam sekitar.</em></p> <p><em>Kata Kunci</em><em>&nbsp;: </em><strong><em>Kabupaten Minahasa, Resort Geotermal, Panas Bumi, Arsitektur Ekologi</em></strong></p> 2022-08-25T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46828 SEKOLAH TINGGI MUSIK DI MANADO 2023-03-01T14:40:29+08:00 Kerin M. Karisoh kerinkarisoh022@student.unsrat.ac.id Ricky S. M. Lakat rickylakat@unsrat.ac.id Esli D. Takumansang eslitakumansang@unsrat.ac.id <p><em>Musik adalah</em><em>v</em><em>salah satu</em><em>v</em><em>industri yang memiliki</em><em>v</em><em>prospek yang</em><em>r</em><em>besar kedepannya sehingga peminat musik bisa berasal dari golongan apa saja, baik orang dewasa, anak kecil, pria maupun wanita.</em><em>&nbsp;Di zaman modern ini keinginan masyarakat di bidang music terus meningkat, dapat dilihat berkembangnya music di dunia terlebih khusus yang ada di Indonesia</em><em>. Musik dapat memberi keuntungan unutk kehidupan masyarakat dalam segi pendidikan, kesehatan maupun karir. </em><em>Manado adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara merupakan pusat segala aktivitas masyarakat Sulawesi Utara menjadi </em><em>dan juga menjadi </em><em>salah satu pusat perkembangan musik </em><em>yang ada </em><em>di Sulawesi Utara, ditinjau dari &nbsp;banyaknya</em><em>a</em><em>kehadiran musisi</em><em>d</em><em>daerah karena</em><em>a</em><em>tidak lain sebagai</em><em>a</em><em>tuntutan karir sebagai </em><em>i</em><em>penyanyi, pemusik</em><em>d</em><em>dan lain sebagainya dan banyak dari</em><em>m</em><em>mereka yang</em><em>m</em><em>masih sulit</em><em>m</em><em>mengembangkan potensinya karena keterbatasan akan wadah untuk menampung bakat-bakat yang ada.</em><em>&nbsp;Untuk itu</em><em>&nbsp;perlu adanya suatu pendidikan formal dalam mewadahi kebutuhan masyarakat</em><em>d</em><em>dalam bidang</em><em>s</em><em>seni khususnya seni</em><em>n</em><em>musik yaitu perancangan</em><em>n</em><em>sekolah tinggi</em><em>m</em><em>musik di Manado. </em><em>Tujuan perancangan </em><em>sekolah tinggi music ini yaitu untuk memberikan sarana prasana dalam hal yang terkait segala kegiatan belajar mengajar music serta dapat mengoptimalkan kemampuan masyarakat dalam bidang seni music. </em><em>Proses perancangan yang digunakan adalah metode glass box menurut</em><em>&nbsp;Horst Rittel yaitu pengembang varietas-reduksi varietas</em><em>&nbsp;yang kemudian di</em><em>optimalkan</em><em>&nbsp;melalui ketiga tipe pendekatan yaitu pendekatan tipologi, lokasional </em><em>dab</em><em>&nbsp;tematik.</em><em>&nbsp;</em><em>Perancangan</em><em>&nbsp;</em><em>Sekolah</em><em>&nbsp;</em><em>Tinggi</em><em>&nbsp;</em><em>Musik</em><em>&nbsp;</em><em>menerapkan tema Arsitektur Simbolisme yang akan di bangun melalui perwujudan konsep desain, akan hadir dengan konsep yang baru, tidak hanya sebagai tempat menuntut ilmu, tapi juga memiliki jiwa dari seni itu sendiri lewat perwujudan elemen- elemen musik kedalam objek rancangan yang nantinya akan menjadi icon baru bagi dunia musik, bagi masyarakat dan bagi kota Manado. </em></p> <p><em>&nbsp;</em><em>Kata Kunci : </em><strong><em>Sekolah Tinggi, Musik, Arsitektur Simbolisme</em></strong></p> 2022-08-26T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/46838 PUSAT INDUSTRI KREATIF DI KOTA BITUNG 2023-03-01T17:12:15+08:00 Maulana A.A. Mardjuni maulanamardjuni@gmail.com Frits O. P. Siregar frits_ops@unsrat.ac.id Michael M. Rengkung michaelrengkung@unsrat.ac.id <p><em>Industri kreatif merupakan proses kreasi, kreativitas serta gagasan seseorang ataupun sekelompok orang sanggup menghasilkan suatu karya, tanpa memanfaatkan sumber daya alam, &nbsp;serta bisa dijadikan produk ekonomi buat penciptaan. Dengan potensi adanya kreatifitas masyarakat yang begitu antusias dalam Industri kreatif dan juga UMKM yang dalam kaitannya dengan letak objek di Kawasan pusat pertumbuhan di Kota Bitung, maupun fungsi objek desain yang menerapkan konsep Arsitektur Kontemporer dalam rangka pembentukan wajah baru untuk Kota Bitung sebagai Kota yang dinamis atau akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman layaknya seperti Arsitektur Kontemporer dan juga Kreatifitas Masyarakat.</em></p> <p><em>Kata kunci : </em><strong><em>Bitung, Pusat Industri Kreatif, Arsitektur Kontemporer</em></strong></p> 2022-08-26T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/47250 POLA POLA PERMUKIMAN SUKU BAJO DI PULAU BUNGIN KABUPATEN SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2023-03-17T10:49:32+08:00 Verry Lahamendu verrylahamendu@unsrat.ac.id Michael M. Rengkung michaelrengkung@unsrat.ac.id Hendriek H. Karongkong hendriek_hk@unsrat.ac.id <p><em>Pulau Bungin terkenal sebagai pulau terpadat di dunia. Pulau ini terletak di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau Bungin tidak mempunyai garis pantai dan lahan hijau. Bangunan di Pulau Bungin berdiri di atas tumpukan batu karang. Mayoritas penduduk yang mendiami pulau tersebut adalah Suku Bajo yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Suku Bajo memiliki budaya yang unik dan berpengaruh terhadap pola permukiman di pulau tersebut. Budaya tersebut adalah bila seorang pemuda hendak menikah, diharuskan mengumpulkan karang mati yang diambil dari dasar laut sebagai tempat untuk membangun rumah. Proses pengambilan karang mati ini sudah berlangsung lama dan turun temurun. Sehingga menyebabkan luas daratan Pulau Bungin dan penduduknya semakin bertambah dari tahun ke tahun. Luas pulau ini awalnya hanya 3 hektar namun pada tahun 2014 bertambah menjadi 8 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 3.184 jiwa atau 939 KK. Jarak antara rumah satu dengan rumah lainnya saling berdekatan dan semakin menurun kualitas lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola permukiman Suku Bajo di Pulau Bungin dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling dengan menetapkan kriteria sampel tertentu agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola permukiman Suku Bajo di Pulau Bungin Kabupaten Sumbawa terbentuk akibat perkawinan antar generasi yang masih mempertahankan dan melestarikan adat istiadat Suku Bajo di Pulau Bungin.</em></p> <p><em>Kata Kunci </em><strong>: </strong><strong><em>Pola, Permukiman, Suku Bajo, Pulau Bungin.</em></strong></p> 2022-08-29T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023