PENGARUH POSISI DUDUK DAN BERDIRI TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PADA PEGAWAI NEGERI SIPILKABUPATEN MINAHASA UTARA

Authors

  • Mercy Manembu
  • Jimmy Rumampuk
  • Vennetia R. Danes

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v3i3.10150

Abstract

Abstract: Blood Pressure (BP) is the pressure of blood that is pumped by the heart against arterial wall. Blood Pressure is the pushing force for the blood which can circulate to the whole body to give fresh blood that contains oxygen and nutrients to body organs. This study aimed to obtain the blood pressure measurements of the North Minahasa Regency civil servants in two body positions, namely sitting position (SeP) and standing position (StP). This study was conducted in the period of June to July 2015 at the complex of the Mayor office of North Minahasa Regency in Airmadidi District. This was an observational analytical study with a cross sectional approach. Samples were determined with simple random sampling and the amount of samples was 42 people. The data were analyzed by using SPSS 20 with the Wilcoxon signed ranks test. The results showed that there was a significant difference between measurements of blood pressure during sitting position (SeP) and standing position (StP). The data showed that Systoloc BP SeP = 117.9841±12.5877 mmHg vs Systolic StP = 124.7302 ±11.9546 mmHg, whereas Diastolic BP SeP = 79.2698±9.0656 mmHg vs Diastolic StP = 87.5238 ±8.6639 mmHg. The Wilcoxon signed ranks test indicated that there was a significant difference between the two groups (p=0.000 < α=0.05). Coclusion: Body positions namely sitting position and standing position affected both systolic and diastolic blood pressure. Blood pressure in standing position showed a tendency to be higher than that of sitting position.
Keywords: systolic, diastolic, blood pressure, sitting position, standing position, civil servants

Abstrak: Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. Tekanan darah merupakan kekuatan pendorong bagi darah agar dapat beredar ke seluruh tubuh untuk memberikan darah segar yang mengandung oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran tekanan darah antara posisi duduk dan posisi berdiri pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian dilaksanakan di kompleks Kantor Bupati Minahasa Utara, Airmadidi pada bulan Juni-Juli 2015. Metode penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Sampel ditentukan secara simple random sampling yang berjumlah 42 orang. Data dianalisis menggunakan SPSS 20 dengan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil pengukuran tekanan darah antara posisi duduk dan posisi berdiri. Tekanan darah sistolik antara posisi duduk vs posisi berdiri 117,9841±12,5877 mmHg vs 124,7302±11,9546 mmHg dan tekanan darah diastolik antara posisi duduk vs posisi berdiri 79,2698±9,0656 mmHg vs 87,5238±8,6639 mmHg. Hasil Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara posisi duduk dan posisi berdiri dengan nilai p=0,000 <α=0,05. Simpulan: Posisi badan yaitu posisi duduk dan berdiri pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah memengaruhi hasil tekanan darah baik sistolik maupun diastolik. Pada posisi berdiri tekanan darah cenderung lebih tinggi dibanding pada posisi duduk.
Kata kunci: tekanan darah, posisi duduk, posisi berdiri

Downloads

Issue

Section

Articles