Pengaruh Susu Kacang Kedelai (GLYCINE MAX (L.) MERR.) Terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Wistar (Rattus Norvegicus)

Authors

  • Valentine Madianung
  • Lusiana Satiawati
  • Lydia Tendean

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v4i1.10864

Abstract

Abstract: The effects of soy beans on spermatozoa still been a controversial thing. Soy is one of the source of the Fitoestrogen because the structure isoflavon of soy is similar with the structure of estrogen molecule, so it can confound the balancial of hormone. Soy also as a source of protein that rich of amino acid arginin. The study was carried out to find the effects of soy bean milk on spermatozoa qualities. This experimental study was conducted to nine wistar rats weighing from 200 to 250 grams. These nine wistar rats were divide into 3 groups. Consists of control group (K) that did not gives the soy bean milk, the group 1 (P1) that gives the soy bean milk with dose 500mg/kg BB/day and the group 2 (P2) with dose 780mg/kg BB/day. Treatment carried out for 60 days. As a result, there is an improvement in consentration and morphology of spermatozoa which are statistically significant (p<0,05) in group 1 (P1) and group 2 (P2). Spermatozoa motility have a tendency to rise, but statistically meaningless (p>0,05). Conclusion: The higher dose of soy bean milk may rise the concentration, morphology and motility of spermatozoa wistar rats.
Keywords: soy bean, soy bean milk, qualities of spermatozoa.

Abstrak: Pengaruh kacang kedelai terhadap kualitas spermatozoa masih menimbulkan kontroversi. Kedelai merupakan salah satu sumber fitoestrogen karena struktur isoflavon kedelai mirip dengan struktur molekul estrogen sehingga dapat mengacaukan keseimbangan hormon. Kedelai juga sebagai sumber protein yang kaya akan asam amino arginin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari susu kacang kedelai terhadap kualitas spermatozoa tikus wistar. Penelitian ini menggunakan 9 ekor wistar yang terbagi secara acak ke dalam 3 kelompok. Terdiri dari Kelompok kontrol yang tidak diberikan susu kacang kedelai, kelompok perlakuan 1 (P1) yang diberi susu kacang kacang kedelai dengan dosis 500mg/kgBB/hari dan kelompok perlakuan 2 (P2) dengan dosis 780mg/kgBB/hari. Pemberian perlakuan berlangsung selama 60 hari. Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan konsentrasi dan morfologi spermatozoa yang signifikan secara statistik (p<0,05) antara kelompok perlakuan 1 (P1) dan kelompok perlakuan 2 (P2). Motilitas spermatozoa pada kelompok perlakuan 1 (P1) dan kelompok perlakuan 2 (P2) mempunyai kecenderungan meningkat, tetapi secara statistik tidak bermakna (p>0,05). Simpulan: Makin tinggi dosis susu kacang kedelai yang diberikan, dapat meningkatkan konsentrasi, motilitas, dan morfologi spermatozoa tikus wistar.
Kata kunci: kacang kedelai, susu kacang kedelai, kualitas spermatozoa.

Downloads

Issue

Section

Articles