Gambaran histopatologik lambung tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diberi perasan umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus (L) Urban) setelah induksi aspirin

Authors

  • Debora R. Mentang
  • Lily L. Loho
  • Poppy M. Lintong

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v4i1.10869

Abstract

Abstract: Acute gastritis is an acute inflammation of the gastric mucosal and submucosal. This disease is caused by a variety of factors, one of which is the use of non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) such as aspirin. Aspirin is one of the salicylate group that is irritating to the stomach. Yam stimulate the growth of epithelial cells also repair the surface of cells in the gastric mucosal. This research aims to describe histopathologic Wistar rats were given gastric juice yam tubers after induction aspirin. This is an experimental laboratory study conducted in September 2014 until January 2015 with a sample of 20 Wistar rats were divided into 4 groups. A group given no treatment. Group B was given aspirin 150 mg for 10 days. Group C was given aspirin 150 mg for 10 then given yam tuber juice for 3 days. Group D was given aspirin 150 mg for 10 days and then given pellets for 3 days. Results showed that microscopic pictures of stomach of wistar rats in group C were presented with PMN inflammatory cells fewer than rats in group B and D. Conclusion: Aspirin showed signs of acute gastritis and giving yam tuber juice of showed inflammation-inflammatory less than without giving juice of yam tubers.
Keywords: bengkoang, aspirin, acute gastritis

Abstrak : Gastritis akut adalah inflamasi akut pada mukosa dan submukosa lambung. Penyakit ini biasanya disebabkan karena banyak faktor salah satunya yaitu penggunaan obat non steroid anti inflamasi (NSAID) seperti aspirin. Aspirin merupakan salah satu dari golongan salisilat yang bersifat iritatif terhadap lambung. Bengkuang merangsang pertumbuhan sel-sel epitel juga perbaikan permukaan sel pada mukosa lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologik lambung tikus wistar yang diberi perasan umbi bengkuang setelah induksi aspirin. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik yang dilakukan pada bulan September 2014 sampai Januari 2015 dengan sampel 20 ekor tikus wistar yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok A tidak diberikan perlakuan. Kelompok B diberikan aspirin 150 mg selama 10 hari. Kelompok C diberikan aspirin 150 mg selama 10 kemudian diberikan perasan umbi bengkuang selama 3 hari. Kelompok D diberikan aspirin 150 mg selama 10 hari kemudian diberikan pelet selama 3 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran mikroskopik lambung tikus wistar pada kelompok C terdapat sel-sel radang PMN yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok B dan D. Simpulan: Pemberian aspirin menunjukkan tanda-tanda gastritis akut dan pemberian perasan umbi bengkuang menunjukkan radang-radang lebih sedikit dibandingkan tanpa pemberian perasan umbi bengkuang.
Kata kunci: bengkuang, aspirin , gastritis akut

Downloads

Issue

Section

Articles