Pengaruh lamanya paparan energi panas terhadap suhu tubuh dengan metode mandi uap pada wanita dewasa

Authors

  • Lesley Z. Wangean
  • Fransiska Lintong
  • Jimmy F. Rumampuk

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v4i1.10871

Abstract

Abstract: In the medical field, heat energy has been often used in the treatment of various types of diseases. The steam bath is one example of the methods of treatment with heat energy by conduction. If there is a temperature difference between two objects, the heat is transferred by conduction from the hotter object to the colder object. This study aimed to obtain the effect of steam on changes of body temperature during a 20-minute steam bath. This was an analytical study with a cross sectional design. Samples were obtained by using random sampling. There were 40 adult women aged 20-25 years who met the inclusion criteria: having a normal BMI, and without hypertension, asthma, or heart disease. The study was conducted at Tikala Shiatsu Sario Manado. Data were analyzed by using SPSS and Paired T Test. The results showed a very significant difference in temperatures before and after the steam bath in the 10th minute (p < 0.001), 15th minute (p < 0.001), and the 20th minute (p < 0.001). Conclusion: There was a very significant difference between the body temperatures before and after the steam bath.
Keywords: temperature , steam bath

Abstrak. Dalam bidang kedokteran, energi panas sudah sering dimanfaatkan dalam penyembuhan berbagai macam jenis penyakit. Mandi uap termasuk dalam salah satu contoh pengobatan energi panas dengan metoda konduksi. Bila terdapat perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara konduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mandi uap terhadap perubahan suhu tubuh selama mandi uap selama 20 menit. Jenis penelitian ini yaitu analitik dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel secara simple random sampling berjumlah 40 orang wanita dewasa usia 20-25 tahun yang memenuhi kriteria inklusi yaitu tidak terdapat penyakit Hipertensi, Asma dan Penyakit Jantung, serta memiliki IMT normal. Lokasi penelitian bertempat di Tikala Shiatsu Sario Manado. Data dianalisis dengan SPSS dan Uji T Berpasangan. Hasil penelitian mendapatkan adanya perbedaan yang sangat bermakna antara suhu sebelum dan sesudah mandi uap pada menit ke-10 (p < 0,001), menit ke-15 (p < 0,001), dan menit ke-20 (p < 0,001). Simpulan: Terdapat perbedaan yang sangat bermakna antara hasil pengukuran suhu tubuh sebelum mandi uap dan sesudah mandi uap.
Kata kunci: suhu tubuh, mandi uap

Downloads

Issue

Section

Articles