GAMBARAN EMPATI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI ANGKATAN 2010
DOI:
https://doi.org/10.35790/ebm.v4i1.11249Abstract
Abstract: Empathy is an important factor to support a positive relationship between physician and patient. Medical students as candidates for physician should have a good empathy. The lack of study and literature that discusses students empathy in North Sulawesi made researchers aimed to see an overview of empathy in medical students batch 2010 of Sam Ratulangi University.This study is a quantitative descriptive. The data were collected using a cross sectional design. The questionnaires was completed by 75 medical students at University of Sam Ratulangi who active on duty as co-assistant at RSUP Prof. dr. R.D Kandou. This study showed empathy scores of medical students high (66%), moderate (33%), and low (1%). Results of average scores of empathy women is higher than men. High empathy based on quantitative calculations do not mean to have a good empathy. Study with questionnaires more specific for medical students, qualitative study on patients, and method of longitudinal study, researchers suggested that can assess the quality of empathy for the co-assistant.
Keywords: emphaty, medical student, co-assistant
Abstrak: Empati merupakan faktor yang penting untuk menunjang terjalinnya hubungan yang positif antara tenaga medis dan pasien. Mahasiswa kedokteran sebagai calon tenaga medis seharusnya memiliki empati yang baik. Minimnya penelitian dan sumber literatur yang membahas empati pada mahasiswa di Sulawesi Utara membuat peneliti bertujuan untuk melihat gambaran empati pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi angkatan 2010. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Angket skala empati diisi oleh 75 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi yang sedang aktif menjalankan tugas sebagai co-assistant di Rumah Sakit Umum Pendidikan Prof. dr. R.D Kandou. Penelitian ini menunjukkan hasil empati tinggi (66%), sedang (33%), rendah (1%). Hasil skor rata-rata empati perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. Empati yang tinggi berdasarkan perhitungan kuantitatif belum sepenuhnya berarti memiliki empati yang baik. Penelitian dengan alat ukur yang lebih spesifik, penelitian secara kualitatif terhadap pasien, serta penelitian dengan metode longitudinal disarankan peneliti agar dapat menilai kualitas empati para co-assistant.
Kata kunci: empati, mahasiswa kedokteran, co-assistant