Pengaruh pemberian minyak kanola terhadap gambaran histopatologik aorta dan kadar kolesterol tikus Wistar dengan diet tinggi lemak

Authors

  • Stefani Busia
  • Meilany F. Durry
  • Poppy M. Lintong

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v4i2.12804

Abstract

Abstract: Canola oil is a source of vegetable oils which contains high unsaturated fats that can reduce the risk of coronary heart disease, especially atherosclerosis. One of the trigger factors of atherosclerosis is hypercholesterolemia. This study aimed to evaluate the histopathological features of aorta and the levels of LDL and HDL cholesterols in Wistar rats fed with high fat diet and canola oil. There were 20 Wistar rats in this study, divided into four groups: group A, the negative control; group B with high-fat diet (1 ml lard and 1 ml yolk daily); group C with high-fat diet and 0.1 ml of canola oil daily; and group D with high-fat diet and simvastatin 0.2 mg daily. The results showed elevated levels of LDL and HDL cholesterols in the treated groups compared to the control group. The histopathological features revealed many foam cells in the aorta wall (intima and media layers) of group B, whereas group C had fewer foam cells. No foam cells were found in group D. Conclusion: Although the mean LDL and HDL cholesterol levels of all treated groups were higher than of the control group, canola oil could reduce foam cell formation.

Keywords: canola oil, foam cell, LDL and HDL cholesterols

 

Abstrak: Minyak kanola merupakan salah satu sumber minyak nabati yang tinggi lemak tak jenuh yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner terutama aterosklerosis. Salah satu faktor pencetus aterosklerosis ialah hiperkolesterolemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi gambaran histopatologik aorta serta kadar kolesterol LDL dan HDL tikus wistar yang diberi diet tinggi lemak dan minyak kanola. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus Wistar, yang dibagi dalam 4 kelompok, yaitu: kelompok A sebagai kontrol negatif; kelompok B dengan diet tinggi lemak yaitu lemak babi sebanyak 1 ml dan kuning telur sebanyak 1 ml per hari; kelompok C dengan diet tinggi lemak dan minyak kanola sebanyak 0,1 ml per hari; dan kelompok D dengan diet tinggi lemak dan simvastatin sebanyak 0,2 mg per hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan rerata kadar kolesterol LDL dan HDL tikus wistar yang diberi perlakuan dibandingkan tikus kontrol yang hanya diberi pakan dan air. Pada gambaran histopatologik kelompok B terlihat adanya sel-sel busa pada dinding aorta (tunika intima dan media), sedangkan pada kelompok C sel-sel busa terlihat berkurang. Tidak terlihat sel busa pada kelompok D. Simpulan: Walaupun rerata kadar kolseterol LDL dan HDL meningkat pada kelompok perlakuan, minyak kanola dapat menurunkan pembentukan sel busa.

Kata kunci: minyak kanola, sel busa, kolesterol LDL dan HDL

Downloads

Published

2016-07-23

Issue

Section

Articles