Gambaran histopatologik hati tikus Wistar yang diberi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) setelah diinduksi karbon tetraklorida (CCl4)

Authors

  • Satriani Syahrin
  • Carla Kairupan
  • Lily Loho

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v4i2.13331

Abstract

Abstract: Moringa (Moringa oleifera) is a traditional plant, which is known to treat liver disease. The effect of moringa is related to the antioxidant activity of its compounds such as quercetin and flavonoid silymarin which are useful as liver protector. Carbon tetraclorida is a hepatotoxic substance that is usually used as an inducer of liver damage in studies related to hepatoprotector activity of a substance. This study aimed to describe liver histopathological features of Wistar rats fed with moringa leaf extract after CCl4 induction. This was an experimental study using 24 Wistar rats (Rattus norvegicus) which were divided into 4 groups. Group A, the negative control, was terminated at day 6th, and the other groups (B, C, and D) were induced with CCl4 0.05 cc/day for 5 days. After CCl4 induction, group B were terminated at day 6th; group C was treated with moringa leaf extract 100 mg/day for 5 days and was terminated at day 11th; group D received no treatment for 5 days and was terminated at day 11th. The results showed that groups induced with CCl4 for 5 days showed the presence of inflammatory cells and fatty cells. The groups treated with moringa leaf extract 100mg/day for 5 days after CCl4 induction 0.05 cc/day exhibited regeneration of liver cells in nearly all lobules. Conclusion: Administration of moringa leaf extract of 100mg/day could accelerate liver cell regeneration of Wistar rats after induction of CCl4 0.05cc/day.
Keywords: moringa leaf extract, carbon tetrachloride, histopathologogical image of liver

Abstrak: Kelor merupakan tanaman tradisional yang diketahui dapat mengobati penyakit hati. Khasiat obat tanaman kelor dihubungkan dengan kandungan senyawa kimia quercetin dan silymarin golongan flavonoid dengan aktivitas antioksidan yang dapat melindungi dan mengobati kerusakan hati. Karbon tetraklorida merupakan zat hepatotoksik yang lazim dipakai sebagai penginduksi kerusakan hati dalam pengujian aktivitas hepatoprotektor suatu zat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologik hati tikus wistar yang diberi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) setelah diinduksi CCl4. Jenis penelitian ini ialah eksperimental menggunakan 24 ekor tikus Wistar spesies Rattus norvegicus yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok A merupakan kelompok kontrol negatif, diterminasi pada hari ke-6; kelompok B,C, dan D (kelompok perlakuan) diberi CCl4 dengan dosis 0,05 cc/hari selama 5 hari. Setelah pemberian CCl4, kelompok B langsung diterminasi pada hari ke-6; kelompok C diberi ekstrak daun kelor 100 mg/hari selama 5 hari, diterminasi pada hari ke-11; kelompok D tidak diberi perlakuan selama 5 hari, diterminasi pada hari ke-11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok tikus yang diinduksi CCl4 selama 5 hari secara histopatologik memperlihatkan sel-sel radang dan perlemakan sel. Kelompok tikus yang diberi ekstrak daun kelor 100 mg/hari selama 5 hari setelah diinduksi CCl4 0,05 cc/hari menunjukkan regenerasi sel hati, hampir di seluruh lobuli hati. Simpulan: Pemberian ekstrak daun kelor 100 mg/hari setelah induksi CCl4 0,05 cc/hari dapat mempercepat regenerasi sel hati tikus Wistar yang mengalami cedera akibat CCl4.
Kata kunci: ekstrak daun kelor, karbon tetraklorida, gambaran histopatologik hati

Downloads

Issue

Section

Articles