Perbedaan kebahagiaan pada keluarga pra sejahtera dan sejahtera di Desa Modayag Kecamatan Bolaang Mongondow Timur

Authors

  • Rozaliyanti Anwar
  • Lydia David
  • Cicilia Pali

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v4i2.13901

Abstract

Abstract: Happiness is the situation of positive emotion, defined subjectively by everyone. Preprosperous families can not achieve their basic needs meanwhile prosperouos families are based on legal marriage, have achieved basic spiritual life, and material, honor to god, have intense relationship and sustainable with family members and the community. This study was aimed to obtain the difference in happiness between the preprosperous and prosperouos families by using the Seligman questionnaire of happiness with 130 respondents. The results showed that there were 13 (50%) happy preprosperous families and 13 (50%) unhappy prosperouos families. The Shapiro-Wilk test showed that the data were normally distributed. The t test showed a degree of freedom 25 as many as 2.60 (t calculated 8.518 > t table 1.62, p = 0.000). Conclusion :There was a difference in happiness between the preprosperous and prosperous families.

Keywords: happiness, family, unstable family, bounding family

 

Abstrak: Kebahagiaan adalah keadaan emosi positif didefinisikan secara subjektif oleh setiap orang. Keluarga prasejahtera yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual, dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan kebahagiaan antara keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera menggunakan kuesioner kebahagiaan Seligman. Jumlah responden sebanyak 130 kepala keluarga. Hasil penelitian mendapatkan 13 (50%) keluarga prasejahtera yang bahagia dan 13 (50%) keluarga sejahtera yang tidak bahagia (50%). Uji Shapiro-Wilk memperlihatkan data terdistribusi normal dan dilanjutkan dengan uji t dengan derajat kebebasan 25 sebesar 2,60 (t hitung 8,518 > t 1lter 1,62, p = 0,000). Simpulan :Terdapat perbedaan kebahagiaan pada keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera.

Kata kunci : kebahagiaan, keluarga pra sejahtera, keluarga sejahtera

Downloads

Published

2016-10-30

Issue

Section

Articles