Hubungan antara merokok dengan terjadinya disfungsi ereksi pada sopir angkutan umum di Terminal Karombasan Manado

Authors

  • Suryati Rusdi
  • Grace L.A. Turalaki
  • Lusiana Satiawati

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v4i2.14214

Abstract

Abstract: Smoking habit has become a culture in many countries in the world. During smoking, each cigarette can release morre than 4000 toxic chemicals such as nicotine, tar, carbon monoxide, and black tin. Smoking can cause health problem inter alia erectile dysfunction. This study was aimed to analyze the relationship between smoking and erectile dysfunction among public transportation drivers. This was an analytical survey study with a cross sectional design conducted at Terminal Karombasan Manado. There were 60 drivers as respondents. Data of respondent characteristic were obtained by interview and filling the IIEF questionnaires (International Index of Erectile Function) given directly to the respondents. The results showed that of 60 drivers, there were 86.7% that had erectile dysfunction. The Chi-square test analyzing the relationship between smoking and erectile dysfunction showed a p value of 0.04. Conclusion: There was a significant relationship between smoking and erectile dysfunction among drivers of public transportation at Terminal Karombasan Manado.

Keywords: smoking, erectile dysfunction

 

Abstrak: Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di belahan dunia. Setiap batang rokok yang dinyalakan mengeluarkan lebih dari 4000 bahan kimia beracun yang berbahaya, diantaranya nikotin, tar, karbon monoksida, dan timah hitam. Merokok dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan salah satunya ialah disfungsi ereksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara merokok dengan terjadinya disfungsi ereksi pada sopir angkutan umum. Jenis penelitian ialah survei analitik dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di Terminal Karombasan Manado dengan jumlah responden 60 sopir angkutan umum. Data yang menyangkut karakteristik responden berdasarkan hasil penelitian, diperoleh dari wawancara dan menggunakan kuesioner IIEF (International Index of Erectile Function) yang dibagikan secara langsung pada responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 60 sopir angkutan umum didapatkan 86,7% mengalami disfungsi ereksi. Uji Chi-square terhadap hubungan merokok dan disfungsi ereksi memndapatkan p=0,04. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara merokok dan disfungsi ereksi pada sopir angkutan umum di Terminal Karombasan Manado.

Kata kunci: merokok, disfungsi ereksi

Downloads

Published

2016-12-03

Issue

Section

Articles