Hasil diagnostik Mycobacterium tuberculosis pada penderita batuk ≥2 minggu dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen di Puskesmas Ranomuut dan Puskesmas Kombos Manado

Authors

  • Ramalia P. Mohamad
  • John Porotu'o
  • Heriyannis Homenta

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v4i2.14264

Abstract

Abstract: The common symptom of lung disease is cough which is usually recovered after 2-3 weeks. However, if the cough persists continually then it should be paid attention seriously ith detect Mycobacterium tuberculosis in the sputum of patients with cough ≥2 weeks at Puskesmas Ranomuut and Puskesmas Kombos (primary health centers) in Manado by using the Ziehl-Neelsen staining method. This was a descriptive study using total sampling from August to November 2016. The results showed that there were 25 patients with cough ≥2 weeks; 7 patients at Puskesmas Ranomuut and 18 patients at Puskesmas Kombos. The majority of patients were male (68%) and aged 15-34 years old (44%). The Ziehl-Neelsen staining of patients’ sputum revealed that at Puskesmas Kombos there were 2 patients (11,1%) with positive acid-fast bacilli meanwhile at Puskesmas Ranomuut there was no positive result. Conclusion: Acid-fast bacilli were detected in 11.1% patients with cough ≥2 weeks at Puskesmas Kombos only.

Keywords: Mycobacterium tuberculosis, pulmonary tuberculosis, Ziehl-Neelsen

 

Abstrak: Gejala penyakit paru yang paling sering ditemukan ialah batuk. Batuk biasanya akan membaik dalam 2-3 minggu namun bila batuk terjadi terus-menerus perlu diselidiki lebih lanjut karena merupakan gejala utama dari penyakit tuberkulosis paru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kuman Mycobacterium tuberkulosis dalam dahak penderita batuk ≥2 minggu di Puskesmas Ranomuut dan Puskesmas Kombos dengan pemeriksaan mikrobiologi menggunakan teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen. Jenis penelitian ialah deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan cara total sampling dalam kurun waktu Agustus-November 2016. Hasil penelitian mendapatkan 25 pasien batuk ≥2 minggu terdiri dari 7 pasien di Puskesmas Ranomuut dan 18 pasien di Puskesmas Kombos. Jumlah pasien laki-laki (68%) lebih banyak dibandingkan perempuan (32%) dengan usia terbanyak 15-34 tahun (44%). Pada pemeriksaan BTA di Puskesmas Ranomuut tidak ditemukan pasien dengan BTA positif sedangkan di Puskesmas Kombos terdapat 2 pasien dengan BTA positif (11,1%). Simpulan: Kuman BTA positif dalam sputum penderita batuk ≥2 minggu sebanyak 2 orang (11,1%) hanya di Puskesmas Kombos.

Kata kunci: Mycobacterium tuberculosis, tuberkulosis paru, Ziehl-Neelsen

Downloads

Published

2016-12-13

Issue

Section

Articles