Hubungan lingkar lengan atas dengan obesitas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Uuniversitas Sam Ratulangi
DOI:
https://doi.org/10.35790/ebm.v4i2.14619Abstract
Abstract: Obesity is defined as abnormal or excessive fat accumulation which detrimental to health. In 2014, more than 1.9 billion adults are overweight and over 600 million of them are obese. Various methods of anthropometry can be used to determine the occurrence of obesity, these methods include measurement of body mass index (BMI), waist circumference, hip circumference, arm circumference and neck circumference, body mass index mostly used as an indicator of obesity to estimate the body fat composition. Based on research conducted by Lu et al in China, upper arm circumference has been one of the indicators to identify overweight and obesity in children aged 7-12 years. Objective: To determine the relation between upper arms circumference with obesity of students in Faculty of Medicine, Universitas Sam Ratulangi. Method: This research is descriptive analytic observational study conducted in February 2016. The samples were students of the Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi, class 2013, 2014, 2015, who were eligible. The data was obtained by the measurement of upper arm circumference, weight, and height that used in the method of body mass index. Result: The samples in this research were 63 people consisting of 35 men and 28 women with an average age is 19 years old. On BMI measurements obtained an average male’s BMI is 29.8 kg/m2 and women’s BMI is 28.6 kg/m2. On the measurements of upper arm, the average male’s upper arm is 33,6cm and women’s upper arm is 30,7cm. Spearman correlation values between the Upper Arm Circumference and BMI for the all sample is 0,711. Conclusion: There is strong correlations between the Upper Arm Circumference (MUAC) with obesity that were measured with Body Mass Index (BMI).
Keywords: obesity, body mass index, upper arm circumference, student
Â
Abstrak: Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menggangu kesehatan. Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan dan lebih dari 600 juta orang diantaranya mengalami obesitas. Berbagai macam metode antropometri dapat digunakan untuk mengetahui terjadinya obesitas, metode-metode tersebut antara lain pengukuran indeks masa tubuh (IMT), lingkar pinggang, lingkar pinggul, lingkar lengan, serta lingkar leher, indeks masa tubuh merupakan indikator kegemukan yang banyak dilakukan untuk memperkirakan komposisi lemak tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lu dkk di Cina, lingkar lengan atas telah merupakan salah satu indikator untuk mengidentifikasi berat badan lebih dan obesitas pada anak-anak usia 7-12 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkar lengan atas dengan terjadinya obesitas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional analitik yang dilaksanakan pada bulan Februari 2016. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, angkatan 2013, 2014, 2015 yang memenuhi kriteria. Data penelitian didapatkan melalui pengukuran lingkar lengan atas, berat badan, serta tinggi badan yang digunakan dalam metode indeks masa tubuh. Pada penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 63 orang yang terdiri dari 35 orang laki-laki dan 28 orang perempuan dengan rata-rata umur sampel 19 tahun. Pada pengukuran IMT didapatkan rata-rata IMT laki-laki 29,8 kg/m2 dan IMT Perempuan 28,6 kg/m2. Pada pengukuran LiLA didapatkan rata-rata LiLA laki-laki 33,6 cm dan LiLA perempuan 30,7 cm. Nilai korelasi Spearman antara Lingkar Lengan Atas dan IMT untuk seluruh sampel sebesar 0,711. Simpulan: Didapatkan hubungan yang kuat antara Lingkar Lengan Atas (LiLA) dengan obesitas yang diukur meggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Kata kunci: obesitas, indeks masa tubuh, lingkar lengan atas, mahasiwa