Survei kecacingan pada anak dengan riwayat alergi di sekolah dasar yang terdapat di Kecamatan Sario Kota Manado
DOI:
https://doi.org/10.35790/ebm.v4i2.14652Abstract
Abstract: Helminthic infection is an important public health problem in several parts of the world. It was noted that during 2012 in Manado there were 104 cases of helminthic infection. There is similarity between the immunological pathways from helminthic infection and allergy which is characterized by increases Th2. But in chronic helminthic infection, excessive immune response can be suppressed and therefore contribute to reduced susceptible to allergies. This study aims to see the survey of helminthic infection in students with allergy history in Sario District, Manado. This study is a cross sectional descriptive study. ISAAC questionnaire was distributed to 138 students and after being analyzed, 37 of them are allergy positive, and 16 of them are willing to participate in this study. Feces and blood were obtained as sample. From 16 feces samples, it was found that there is no helminthic infection in any of them. From 16 blood samples, it was obtained that there are 2 (12,5%) samples with eosinophilia. Conclusion: based on study that was done, helmintic infection survey found all negative result in students with allergy history in Sario District, Manado
Keywords: allergy, helminthic infection, elementary school students
Â
Abstrak: Infeksi kecacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di beberapa bagian dunia. Di Manado pada tahun 2012 tercatat ada 104 kasus kecacingan. Ada kemiripan jalur imunologi antar kecacingan dan alergi yang ditandai dengan peningkatan Th2. Namun, pada infeksi cacing kronis, respon imun yang berlebihan tersebut dapat ditekan hingga berpengaruh pada berkurangnya kerentanan terhadap alergi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui survei kecacingan pada anak dengan riwayat alergi di SD yang terletak di Kecamatan Sario Kota Manado. Jenis penelitian ini ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Sebanyak 138 kuesioner ISAAC dibagikan dan 37 diantaranya menunjukan hasil positif alergi. Dari 37 anak dengan alergi, 16 bersedia menjadi sampel penelitian. Dilakukan pengambilan sampel berupa feses dan darah untuk diperiksa kecacingan dan eosinofilia. Dari 16 feses yang diperiksa semua menunjukan hasil negatif kecacingan. Dari 16 sampel darah yang diperiksa ditemukan 2 (12,5%) diantaranya mengalami eosinofilia. Simpulan: berdasarkan penelitian yang dilakukan, survei kecacingan pada anak dengan riwayat alergi di Kecamatan Sario, Kota Manado menunjukan hasil tidak ditemukan adanya infeksi kecacigan.
Kata kunci: alergi, kecacingan, anak sekolah dasar