Pengaruh Asupan Susu terhadap Tinggi Badan dan Berat Badan Anak Sekolah Dasar

Authors

  • Valentino J. Matali
  • Herlina I.S. Wungouw
  • Ivonny Sapulete

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v5i2.18512

Abstract

Abstract: Milk, a sustenance containing nutrition such as carbohydrate, protein, fat, and mineral, is beneficial in the growth and development of a child. The level of milk consumption in Indonesia is still categorized as low. According to Statistic Center Agency, consumption of milk in Indonesia only reached as much as 12.1 L/ capita each year, much lower from Finland that reached 361 L/capita. Nationwide prevalence of short stature (according to Height/Age) among children aged 5-12 year old is 30.7% (12.3% very short and 18.4% short). Prevalence of thin stature among children aged 5-12 year old is 11.2% (4.0% very thin and 7.2% thin). This study was aimed to determine the effect of milk intake towards the growth of height and weight of elementary school children. This was an experimental study performed on 40 subjects divided into 20 experimental subjects of SD GMIM 34 Manado and 20 control subjects of SD GMIM Betlehem Manado. All experimental subjects were given 250 ml UHT low fat high calcium milk intake for 60 days while control subjects were not given any milk intake. Data were analyzed with the independent T test for the effect of milk towards height and the Mann Whitney U test for the effect of milk towards weight. The independent T test showed a P value of 0.000 meanwhile the Mann Whitney U test showed a P value of 0.989. Conclusion: Milk intake influenced height growth but did not significantly influence weight gain in elementary school children.

Keywords: milk, height growth, weight gain

 

Abstrak: Susu merupakan bahan pangan yang mengandung zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak dan mineral yang bermanfaat dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Tingkat konsumsi susu di Indonesia masih tergolong rendah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi susu di Indonesia hanya 12,1 L/ kapita per tahun, jauh lebih rendah dari Finlandia yang mencapai 361 L/kapita. Secara nasional prevalensi pendek (menurut TB/U) pada anak usia 5-12 tahun ialah 30,7% (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek). Prevalensi kurus pada anak usia 5-12 tahun ialah 11,2%, terdiri dari 4,0% sangat kurus dan 7,2% kurus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asupan susu terhadap pertumbuhan tinggi badan dan berat badan anak sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pada 40 subyek yang terbagi menjadi 20 orang subjek perlakuan yang berasal dari SD GMIM 34 Manado dan 20 orang subjek kontrol dari SD GMIM Betlehem Manado. Subjek perlakuan diberikan asupan 250 ml susu UHT low fat high calcium setiap hari selama 60 hari sedangkan subjek kontrol tidak diberikan asupan. Penelitian ini menggunakan uji T independen untuk pengaruh susu terhadap tinggi badan dan uji Mann Whitney U untuk pengaruh susu terhadap berat badan. Pada uji T indepenen didapatkan P=0,000 sedangkan pada uji Mann Whitney U didapatkan P=0,989. Simpulan: Asupan susu berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi badan namun tidak berpengaruh secara bermakna terhadap berat badan anak sekolah dasar.

Kata kunci: susu, pertumbuhan tinggi badan, pertumbuhan berat badan

Downloads

Issue

Section

Articles