Gambaran Histopatologik Hati Tikus Wistar yang Diberikan Sari Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhisus) dan Parasetamol
DOI:
https://doi.org/10.35790/ebm.v6i1.18680Abstract
Abstract: Red dragon fruit contains natural antioxidant compounds in the form of lycopene, betalains, hydroxycinnamates, and flavonoids that allegedly can minimize liver cell damage due to hepatotoxic drugs such as paracetamol. This study was aimed to obtain histopathological features of liver tissue of Wistar rats given red dragon juice (Hylocereus polyrhisus) and paracetamol. This was an experimental laboratory study using 20 male Wistar rats as subjects. The dose of red dragon fruit juice was 7.8 g/day (single dose) and of paracetamol was 50 mg/ days (single dose); both were administered orally. Subjects were divided into 4 groups. Group A (negative control) was given no treatment for 7 days. Group B (positive control) was given paracetamol for 7 days. Group C was given red dragon fruit juice for 7 days and followed with administration of paracetamol for 7 days retaining the administration of red dragon fruit juice. Group D was administered with the red dragon juice and paracetamol simultaneously for 14 days. As the results, group A showed normal histological feature of liver cells. Group B showed fatty liver appearance. Group C showed regeneration of hepatocytes; fatty liver appearance was hardly found. Group D showed regeneration of hepatocytes and fatty liver appearance. Conclusion: Fatty liver could be induced by paracetamol. Administration of red dragon fruit juice for 7 days followed by red dragon fruit juice and paracetamol for 7 days showed better regeneration of hepatocytes than administration of paracetamol and red dragon juice simultaneously for 2 weeks.
Keywords: red dragon fruit, paracetamol, liver
Abstrak: Buah naga merah mengandung senyawa antioksidan alami berupa likopen, betalains, hydroxycinnamates, dan flavonoid yang diduga dapat meminimalisasi kerusakan hepatosit yang antara lain disebabkan oleh obat-obatan berefek hepatotoksik seperti parasetamol. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran histopatologik hepatosit tikus Wistar yang diberi sari buah naga merah (Hylocereus polyrhisus) dan parasetamol. Jenis penelitian ini eksperimental laboratorik, dengan menggunakan 20 ekor tikus Wistar. Pada penelitian ini digunakan sari buah naga merah 7,8 g/hari (dosis tunggal) dan obat parasetamol 50 mg/hari (dosis tunggal) yang diberikan secara oral. Subjek penelitian dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok A (kontrol negatif) tidak diberi perlakuan selama 7 hari. Kelompok B (kontrol positif) diberikan parasetamol selama 7 hari. Kelompok C diberikan sari buah naga merah selama 14 hari dilanjutkan dengan pemberian parasetamol dan sari buah naga merah secara bersamaan. Kelompok D diberikan sari buah naga merah dan parasetamol secara bersamaan selama 14 hari. Sebagai hasil, kelompok A memperlihatkan gambaran histopatologik hepatosit normal. Pada kelompok B terlihat kerusakan hepatosit berupa perlemakan. Pada kelompok C tampak regenerasi hepatosit yang luas dan tidak ditemukan perlemakan sedangkan pada kelompok D tampak regenerasi hepatosit namun masih terdapat perlemakan hati. Simpulan: Pemberian parasetamol menyebabkan perlemakan hati. Pemberian sari buah naga merah selama 7 hari dilanjutkan dengan pemberian sari buah naga merah serta parasetamol selama 7 hari menunjukkan regenerasi hepatosit lebih luas dibandingkan dengan pemberian parasetamol dan sari buah naga merah secara bersamaan selama 2 minggu.
Kata kunci: buah naga merah, parasetamol, hati