Efek Pemberian Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Gambaran Histopatologik Hati Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) yang Diinduksi Rifampisin

Authors

  • Vega F. S. Parapaga
  • Meilany F. Durry
  • Poppy M. Lintong

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v6i2.22173

Abstract

Abstract: Soursop leaves can be used as hepatoprotector because its flavonoid content has antioxidant activity that can inhibit and prevent liver damage. This study was aimed to obtain the effects of administration of soursop leaf extract on the histopathological features of the liver of Wistar rat induced by rifampicin. This was an experimental study using 20 Wistar rats divided into four groups. The negative control (A) group were not given any treatment; the B group was given rifampicin 1g/kgBW/day for 14 days; the C group was given rifampicin 1g/kgBW/day for 14 days followed by the administration of soursop leaf extract 400mg/kgBW/day for the next 7 days; and the D group was given rifampicin 1g/kgBW/day for 14 days followed by the administration of soursop leaf extract 600mg/kgBW/day for the next 7 days. The A and B groups were terminated at day 15, while the C and D groups were terminated at day 22. The microscopic examination revealed that the NC group had normal liver feature. The B and C groups exhibited the presence of necrotic liver cells and cloudy swelling. Meanwhile, the D group showed regenerating liver cells. Conclusion: The liver of Wistar rats that were given soursop leaf extract dose 600mg/kgBW/day after rifampicin induction showed regenerating liver cells.

Keywords: rifampicin, soursop leaves, liver, histopathologic

 

Abstrak: Daun sirsak dapat dimanfaatkan sebagai hepatoprotektor karena kandungan flavonoidnya memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menghambat dan mencegah kerusakan oksidatif hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun sirsak terhadap gambaran histopatologik hati tikus Wistar yang diinduksi rifampisin. Jenis penelitian ialah eksperimental, menggunakan 20 ekor tikus Wistar yang dibagi dalam empat kelompok. Kelompok kontrol negatif (A) tidak diberi perlakuan selama 14 hari; kelompok B diberi rifampisin 1g/kgBB/hari selama 14 hari; kelompok C diberi rifampisin 1g/kgBB/hari selama 14 hari dilanjutkan dengan pemberian ekstrak daun sirsak 400mg/ kgBB/hari selama 7 hari; dan kelompok D diberi rifampisin 1g/kgBB/hari selama 14 hari dilanjutkan dengan pemberian ekstrak daun sirsak 600mg/kgBB/hari selama 7 hari. Tikus kelompok A dan B diterminasi pada hari ke-15, sedangkan kelompok C dan D diterminasi pada hari ke-22. Hasil penelitian menunjukkan gambaran histopatologik hepar tikus Wistar yang normal pada kelompok A, sedangkan pada kelompok B dan C tampak adanya sel-sel hati yang mengalami nekrosis dan degenerasi bengkak keruh. Pada kelompok D terlihat adanya sel-sel hati yang mengalami regenerasi. Simpulan: Hati tikus Wistar yang diberikan ekstrak daun sirsak dosis 600mg/kgBB/hari setelah pemberian rifampisin menunjukkan gambaran sel-sel hati yang mengalami regenerasi.

Kata kunci: rifampisin, daun sirsak, hati, gambaran histopatologik

Downloads

Issue

Section

Articles