Identifikasi bakteri aerob pada penderita infeksi mata luar di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
DOI:
https://doi.org/10.35790/ebm.v8i1.27646Abstract
Abstract: Eye infections are inflammation caused by microorganisms that grow and multiply in the eye. Almost all external eye infections case from all over the world are caused by bacterias. The purpose of this study was to determine aerobic bacteria in patients with external eye infections using gram staining. This study uses a descriptive research method with a cross-sectional approach through bacterial culture research results of secretive swabs from patients with external eye infections at GMIM Pancaran Kasih Hospital Manado. Sample in this study are patients diagnosed with ongoing outer eye infections with no antimicrobe treatment yet. Results show outer eye infection such as conjunctivitis 12 (60%), hordeoulum 4 (20%), keratitis 3 (15%) and keratoconjunctivitis 1 (5%). By age group 1 - 25 years 3 (15%), 26 - 50 years 3 (15%), and >51 found 14 (70%). By gender there are male 9 (55%) and female 11 (55%). 7 patients are housewives (35%) and housewives are found to be more susceptible to eye infection than the others. Culture growth was obtained in 14 (80%) samples and there was no growth in 4 (20%) samples Gram-positive bacteria consist of either Staphylococcus sp, or Streptococcus sp, with Gram-negative rods with a total of 11 (78.5%) samples were found to be higher than those with Gram-negative Coccus bacteria in 2 (10%) samples. In conclusion, the highest number of conjunctivitis from outside eye infections found to be the most common in housewives females that in >50 years age group and mostly caused by gram-positive bacteria.
Keywords: Aerobic bacteria, external eye infections, gram staining
Â
Â
Abstrak:Infeksi mata merupakan peradangan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang biak pada mata, hampir di seluruh dunia infeksi mata luar disebabkan oleh bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bakteri aerob pada penderita infeksi mata luar dengan menggunakan pewarnaan gram. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional melalui penelitian kultur bakteri hasil swab sekret penderita infeksi mata luar di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang telah di diagnosis sebagai infeksi mata luar dengan infeksi yang masih berlanjut dan belum menjalani pengobatan dengan antimikroba. Hasil penelitian yang didapatkan infeksi mata luar ialah konjungtivitis 12 (60%), hordeoulum 4 (20%), keratitis 3 (15%) dan keratokonjungtivitis 1 (5%). Kelompok usia 1 - 25 tahun 3 (15%), 26 - 50 tahun 3 ( 15%), dan >51 didapatkan 14 (70%). Laki-laki didapatkan 9 (55%) sedangkan perempuan 11 (55%) lebih banyak ditemukan. Jenis pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 7 (35%) penderita lebih banyak ditemukan daripada jenis pekerjaan yang lain. Pertumbuhan kultur didapatkan sebanyak 14 (80%) sampel dan tidak ada pertumbuhan 4 (20%) sampel. Bakteri gram positif yaitu Staphylococcus sp, Streptococcus sp,Batang Gram negatif dengan total 11 (78,5%) sampel lebih banyak dibadingkan bakteri gram negatif Coccus sebanyak 2 (10%) sampel. Simpulan pada penelitian ini ialah infeksi mata luar terbanyak konjungitivits pada kelompok umur tersering diatas 50 tahun berjenis kelamin perempuan yang memiliki pekerjaan ibu rumah tangga lebih tinggi disebabkan bakteri Gram positif yang sering ditemukan.
Kata kunci: Bakteri aerob, infeksi mata luar, pewarnaan gram.