Pengaruh Minuman Tradisional Beralkohol Khas Sulawesi Utara Dosis Bertingkat terhadap Gambaran Morfologik Hati Tikus Wistar (Rattus norvegicus)
DOI:
https://doi.org/10.35790/ebm.v8i1.28742Abstract
Abstract: Excessive consumption of alcoholic beverages can affect the liver, in the form of fatty liver, alcoholic hepatitis, and liver cirrhosis. This study was aimed to determine the influence of alcoholic drink on the liver if it is consumed routinely in low and moderate doses, specifically an alcoholic drink produced by residents of North Sulawesi, namely Cap Tikus. It was an experimental laboratory study. Subjects were 24 Wistar rats divided into one control group and three treatment groups, each of six rats. The control group (K) was not given Cap Tikus. Treatment group 1 (K1) was given Cap Tikus at a dose of 1.08 mL/day in male rats (K1A) and 0.81 mL/day in female rats (K1B). Treatment group 2 (K2) was given Cap Tikus at a dose of 2.16 mL/day in male rats (K2A) and 1.62 mL/day in female rats (K2B). Treatment group 3 (K3) was given Cap Tikus at a dose of 4.32 mL/day in male rats (K3A) and 3.24 mL/day in female rats (K3B). All rats were terminated on day 21 and their livers were prepared for microscopic examination. The results showed fatty liver cells in all treatment groups. At moderate and high doses there were necrotic liver cells. Hepatitis was found in the male group with the highest dose. In conclusion, Wistar rats given Cap Tikus had fatty liver cells at all doses, liver cell necrosis at moderate and high doses, and the presence of hepatitis in the group of male rats at high doses.
Keywords: Cap Tikus, fatty liver cells, and necrotic liver cells, hepatitis
Â
Abstrak: Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada hati, berupa perlemakan hati, hepatitis alkoholik, dan sirosis hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minuman beralkohol terhadap hati bila dikonsumsi secara rutin dalam dosis rendah maupun sedang, secara khusus minuman beralkohol yang diproduksi oleh masyarakat Sulawesi Utara, yaitu Cap Tikus. Jenis penelitian ialah eksperimental laboratorik. Subyek penelitian ialah 24 ekor tikus Wistar yang dibagi atas satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari enam ekor tikus. Kelompok kontrol (K) tidak diberikan Cap Tikus. Kelompok perlakuan 1 (K1) diberikan Cap Tikus dengan dosis 1,08 mL/hari pada tikus jantan (K1A) dan 0,81 mL/hari pada tikus betina (K1B). Kelompok perlakuan 2 (K2) diberikan Cap Tikus dengan dosis 2,16 mL/hari pada tikus jantan (K2A) dan 1,62 mL/hari pada tikus betina (K2B). Kelompok perlakuan 3 (K3) diberikan Cap Tikus dengan dosis 4,32 mL/hari pada tikus jantan (K3A) dan 3,24 mL/hari pada tikus betina (K3B). Semua tikus diterminasi pada hari ke-21 dan hati tikus dilakukan pemeriksaan mikroskopik. Hasil pemeriksaan menunjukkan perlemakan sel hati pada semua kelompok perlakuan. Pada dosis sedang dan tinggi terdapat sel-sel hati yang mengalami nekrosis sedangkan pada kelompok jantan dengan dosis paling tinggi terdapat hepatitis. Simpulan penelitian ini ialah tikus Wistar yang diberikan minuman Cap Tikus mengalami perlemakan sel hati pada semua dosis; nekrosis sel hati pada dosis sedang dan tinggi; serta adanya hepatitis pada kelompok tikus jantan dengan dosis tinggi.
Kata kunci: Cap Tikus, perlemakan dan nekrosis sel hati, hepatitis