Uji Sitotoksik dan Anti-Inflamasi Ekstrak Buah Bengkuang (Pachyrizus erosus (L.) Urb.) terhadap Sel RAW 264.7 yang Distimulasi Lipopolisakarida

Authors

  • Wilvia Li
  • Novelya Li

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v8i2.31465

Abstract

Abstract: Jicama, cultivated in Indonesia, has the potential as an anti-inflammatory agent. In this study, cytotoxic test was tested to reveal the safety of jicama’s flesh extract (JFE) to cells’ viability, then the safe concentration of jicama’s flesh extract was tested on LPS-induced RAW 264.7 cells to imitate inflammatory process. There were three kinds of ELISA tests being done to expose the anti-inflammatory activity of jicama, as folows: prostaglandin E2 (PGE2), tumor necrosis factor alpha (TNF-α), and interleukin 1β (IL-1β). The results showed that JFE was safe in concentrations of 12.5 μg/ml, 25.0 μg/ml, and 50.0 μg/ml. JFE with a concentration of 75.0 μg/ml had a significant anti-inflammatory potential, shown by the ELISA test result towards PGE2, TNF-α, and IL-1β. Although JFE with a concentration of 12.5 μg/ml also showed anti-inflammatory effects on TNF-α and IL-1β, but there was no signicifant difference in PGE2 compared to the positive control. In conclusion, JFE is safe in concentrations of 12.5 μg/ml, 25.0 μg/ml, and 50.0 μg/ml. Moreover, JFE with a concentration of 75.0 μg/ml had a significant anti-inflammatory potential.

Keywords: jicama’s flesh extract, Pachyrizus erosus, cytotoxic effect, anti-inflammatory effect

 

Abstrak: Salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia ialah buah bengkuang yang berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai agen anti-inflamasi. Dalam penelitian ini, ekstrak buah bengkuang (EBB) diujikan terlebih dahulu sitotoksisitasnya untuk mengetahui kadar ekstrak buah bengkuang yang aman untuk keberlangsungan hidup sel. Konsentrasi EBB yang aman pada uji sitotoksik dilanjutkan dengan pengujian pada sel RAW 264.7 (sel makrofag) yang distimulasi lipopolisakarida (LPS) untuk mengimitasi proses inflamasi. Dilakukan 3 jenis uji ELISA untuk mengetahui aktivitas anti-inflamasi ekstrak buah bengkuang, yaitu: Prostaglandin E2 (PGE2), Tumor Necrosis Factor alpha (TNF-α), dan Interleukin 1β (IL-1β). Hasil penelitian menunjukkan bahwa EBB aman pada konsentrasi 12,5 μg/ml, 25,0 μg/ml, dan 50,0 μg/ml. Selain itu, EBB dengan konsentrasi 75,0 μg/mLmemiliki potensi anti-inflamasi yang bermakna, ditunjukkan dengan hasil uji ELISA terhadap protein PGE2, TNF-α, dan IL-1β. Konsentrasi 12,5 μg/mL dari EBB juga memiliki potensi anti-inflamasi, ditunjukkan dengan hasil uji ELISA terhadap TNF-α dan IL-1β, namun tidak memiliki perbedaan bermakna terhadap penurunan PGE2 bila dibandingkan dengan kontrol positif. Simpulan penelitian ini ialah EBB aman pada konsentrasi 12,5 μg/ml, 25,0 μg/ml, dan 50,0 μg/ml melalui uji sitotoksik. Selain itu, EBB 75,0 μg/ml memiliki potensi anti-inflamasi yang bermakna.

Kata kunci: ekstrak buah bengkuang; Pachyrizus erosus, sitotoksik, anti-inflamasi

Downloads

Issue

Section

Articles