Molecular Docking terhadap Senyawa Isoeleutherin dan Isoeleutherol sebagai Penghambat Pertumbuhan SARS-CoV-2

Authors

  • Nathanael F. Prasetio Universitas Sam Ratulangi
  • Billy J. Kepel Universitas Sam Ratulangi
  • Widdhi Bodhi Universitas Sam Ratulangi
  • . Fatimawali Universitas Sam Ratulangi
  • Aaltje Manampiring Universitas Sam Ratulangi
  • Fona Budiarso Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v9i1.31809

Abstract

Abstract: Dayak onions are herbal plants used by Indonesians as an anti-inflammatory, anticancer, antimicrobial, antidiabetic, antihypertensive and antiviral. By consuming herbal plants, it can increase immunity which is the main key in preventing the virus, especially COVID-19. This study was aimed to determine the effect of dayak active compound anchoring on the growth of the corona virus. This study used molecular docking method. The results of visualization of molecular docking when compared to the binding affinity of remdesivir obtained a binding affinity of -7.3, while the binding affinity of isoeleutherin and isoeleutherol was -6.9, so the result was lower than remdesivir. isoeleutherin and isoeleutherol compounds have a lower binding affinity value than remdesivir, so isoeleutherin and isoeleutherol compounds have lower yields as inhibitors of COVID-19.

Keywords: dayak onions, SARS-CoV-2, molecular docking

 

 

Abstrak: Bawang Dayak merupakan tanaman herbal yang digunakan masyarakat Indonesia sebagai antiinflamasi, antikanker, antimikroba, antidiabetes, antihipertensi dan antivirus. Dengan mengkonsumsi tanaman herbal dapat meningkatkan kekebalan tubuh yang menjadi kunci utama dalam mencegah virus terlebih COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambatan senyawa aktif bawang dayak terhadap pertumbuhan dari corona virus. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian penambatan molekul (molecular docking). Hasil visualisasi molecular docking jika dibandingkan binding affinity dari remdesivir didapatkan binding affinity yaitu -7,3 sedangkan binding affinity dari isoeleutherin dan isoeleutherol adalah -6,9, maka diperoleh hasil yang lebih rendah dari remdesivir. senyawa isoeleutherine dan isoeleutherol memiliki nilai binding affinity yang lebih rendah dari remdesivir, maka senyawa isoeleutherin dan isoeleutherol memiliki hasil yang lebih rendah sebagai penghambat COVID-19.

Kata Kunci: bawang dayak, SARS-CoV-2, molecular docking

Author Biography

Nathanael F. Prasetio, Universitas Sam Ratulangi

my name is nathanael prasetio from faculty of medicine Sam Ratulangi University

Downloads

Published

2021-03-21

Issue

Section

Articles