UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK KULIT MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA L.) PADA MENCIT SWISS (MUSS MUSCULUS)

Authors

  • Ripka Margaretha Ponggele

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v1i2.3245

Abstract

Background:Indonesia is the country with the second largest plants after Brazil. One of the plants that grow in Indonesia is the mangosteen plant is utilized as a medicine by the people of Indonesia but also by people in some other countries. Mangosteen skin is most often used to treat diseases such as fever, diarrhea, hypertension, antioksidant, antibiotics, anti-inflammatory, and many other diseases. This study aims to prove the presence or absence laboratorik analgesic effects of mangosteen peel extract in mice.
Methods:This study uses a sample of nine experimental Swiss mice. The sample was divided into 3 groups, namely the positive control group given the drug tramadol, negative control group given distilled water control and experimental groups were given mangosteen peel extract, each group consisted of three mice. Testing is done by providing analgesic effects of pain stimuli using thermal stimuli (hot plate method) with a temperature of 550C. Given pain stimuli will cause the mice were protecting themselves by jumping response or lick the feet and tail. Testing efekan algesik done before giving the test substance and the reference solution, then at minute 30,60,90 and 120 minutes after administration of the test substance and the reference solution. Tests carried out for 1 minute.
Results:mangosteen peel extract has analgesic effects are starting to look at minute 30 to minute 120 with the maximum effect seen at minute 90.
Conclusion:mangosteen peel extract (Garcinia mangostana, L) has analgesic effect in swiss mice (Mus musculus)
Keywords: Test the effects of analgesics, the mangosteen peel extract, mangosteen skin

Abstrak

Indonesia merupakan negara yang mempunyai tumbuh-tumbuhan terbesar kedua setelah Brasil. Salah satu tumbuhan yang tumbuh di Indonesia adalah tanaman manggis yang sudah dimanfaatkan sebagai obat oleh penduduk Indonesia bahkan oleh penduduk di beberapa negara lain. Kulit manggis yang paling sering digunakan untuk mengobati penyakit seperti demam, diare, hipertensi, antioksidant, antibiotik, antiinflamasi, dan masih banyak penyakit lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara laboratorik ada tidaknya efek analgesik dari ekstrak kulit manggis pada mencit.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan sampel 9 ekor mencit Swiss. Sampel di bagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol positif yang diberikan obat tramadol, kelompok kontrol negatif diberikan aquades dan kelompok kontrol eksperimen yang diberikan ekstrak kulit manggis, yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit. Pengujian efek analgesik dilakukan dengan memberikan rangsang nyeri menggunakan metode rangsang panas (hot plate method) dengan suhu 550C. Rangsang nyeri yang diberikan akan menyebabakan mencit melakukan perlindungan diri dengan respon melompat atau menjilat kaki dan ekor. Pengujian efek analgesik dilakukan sebelum pemberian zat uji dan larutan pembanding, kemudian pada menit ke 30,60,90 dan menit ke 120 setelah pemberian zat uji dan larutan pembanding. Pengujian dilakukan selama 1 menit.
Hasil : Ekstrak kulit manggis mempunyai efek analgesik yang mulai terlihat pada menit ke 30 sampai menit ke 120 dengan efek maksimalnya terlihat pada menit ke 90.
Kesimpulan : Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana, L) memiliki efek analgesik pada mencit swiss (Mus musculus).
Kata Kunci : Uji efek analgesik, ekstrak kulit manggis, kulit manggis.

Downloads

Issue

Section

Articles