GAMBARAN DURASI TIDUR PADA REMAJA DENGAN KELEBIHAN BERAT BADAN
DOI:
https://doi.org/10.35790/ebm.v1i2.3246Abstract
Abstract: Obesity is defined as an abnormal accumulation of body fat in proportion to body size. Obesity is a public health crisis that is very substantial. The prevalence of obesity is increasing rapidly in many industrialized countries around the world and become a pandemic that needs immediate attention. Cause of obesity is more complex than the simple paradigm of energy imbalance, but various mechanisms contribute to obesity, including short sleep duration. The purpose of this study was to describe sleep duration and overweight adolescents and to determine the relationship of sleep duration and overweight. This research is an analytic survey with cross sectional study. Study was conducted in junior and senior high school Pax Christi and Rex Mundi Manado, obtained 32 samples of survey respondents with a body mass index above 23.0. Characteristics of the respondents, namely: Age between 14-16 years ever with 15 people (46.9%); Body mass index between 23 to 29.9 were 19 respondents (59.3%); Age at the start of fat, between the ages of 11-15 years as many as 20 people (62.5%); Data diet, greasy 15 respondents (46.9%); Data bedtime, sleep 5-7 hours a night, 21 respondents (65.6%), length of time between the 30 minute nap - 1 hour and between 1 – 2 hours have 13 respondents (40.6%) each. Based on the results of the study, short sleep pattern at night is associated with obesity among (teenage students) of the respondents. Increase and decrease grehlin / leptin, plays a role in relation to the increase in sleep patterns diets ultimately cause obesity.
Keywords: Obesity, short sleep patterns, grehlin, leptin, increased appetite.
Abstrak: Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi abnormal dari lemak tubuh dibandingkan dengan ukuran tubuh normal. Obesitas merupakan krisis kesehatan masyarakat yang sangat substansial. Prevalensi obesitas meningkat dengan cepat di sejumlah negara industri di seluruh dunia dan menjadi pandemik yang memerlukan perhatian segera. Penyebab obesitas lebih kompleks daripada paradigma sederhana ketidakseimbangan energi, namun berbagai mekanisme turut berperan didalamnya, termasuk durasi tidur yang singkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran durasi tidur pada remaja dengan kelebihan berat badan dan untuk mengetahui hubungan durasi tidur pada remaja dengan kelebihan berat badan. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan study cross sectional. Penelitian dilakukan di SMP Pax Christi dan SMA Rex Mundi Manado, diperoleh 32 sampel responden penelitian dengan indeks massa tubuh diatas 23,0. Karakteristik responden yaitu: Umur terbanyak antara 14-16 tahun yaitu 15 orang (46,9 %); Indeks massa tubuh antara 23-29,9 sebanyak 19 responden (59,3 %); Umur saat mulai gemuk, antara umur 11-15 tahun yaitu sebanyak 20 orang (62,5 %); Data pola makan, makanan berminyak 15 responden (46,9 %); Data waktu tidur, tidur malam 5-7 jam, 21 responden (65,6 %); Lama waktu tidur siang antara 30 menit-1 jam dan antara 1-2 jam yaitu masing-masing 13 responden (40,6 %). Berdasarkan hasil penelitian kesimpulannya, pola tidur yang singkat pada malam hari berhubungan dengan peningkatan berat badan dari responden.
Peningkatan grehlin dan penurunan leptin, memegang peranan dalam hubungan pola tidur dengan peningkatan pola makan yang pada akhirnya menyebabkan kegemukan.
Kata kunci: Obesitas, pola tidur singkat, grehlin, leptin, peningkatan nafsu makan.