GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS WISTAR YANG DIBERI CABE RAWIT (Capsicum frutescens)

Authors

  • Philip Teng
  • Carla Kairupan Universitas Sam Ratulangi
  • Lily Loho Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v1i3.3268

Abstract

Abstrak
Latar Belakang: Capsaisin adalah zat aktif yang terkandung dalam cabe rawit dan juga merupakan salah satu bahan iritan bagi mamalia yang dapat menimbulkan sensasi seperti terbakar. Rasa tidak enak di daerah lambung yang diakibatkan oleh capsaicin terjadi oleh adanya stimulasi pada reseptor Transient receptor potential vanilloid-1 yang terdapat pada lambung.
Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana gambaran histopatologi lambung tikus wistar setelah diberikan cabe rawit.
Metode: Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado sejak Oktober 2012 hingga Januari 2013. Penelitian menggunakan 17 ekor tikus wistar yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan dan berlangsung selama 7 hari. Penelitian ini menggunakan cabe rawit dalam dosis 45mg, 90mg, 135mg, dan 180mg untuk melihat perubahan gambaran histopatologi lambung tikus wistar.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cabe rawit pada dosis 180mg tidak memperlihatkan kerusakan yang berarti. Penggunaan cabe rawit pada dosis 90mg memperlihatkan kerusakan yang hebat dengan banyak terlihatnya tanda-tanda gastritis akut.
Kesimpulan: Penggunaan cabe rawit dalam jumlah yang sedikit hingga sedang dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih dibandingkan dengan penggunaan dalam jumlah yang banyak.
Kata Kunci: Cabe rawit, gastritis akut

Abstract
Background: Capsaicin is one of the active substantial that can be found in chili pepper and one of the irritant for mammal that causing the burning sensation. The discomfort sensation in the gastric by capsaicin can be caused because the Transient receptor potential vanilloid-1 that can be found in gastric is stimulated.
Objective: To demonstrate the gastric that was administered with chili pepper.
Method: The study conducted on Integrated Research Laboratory Faculty of Medicine Sam Ratulangi University Manado from October 2012 to January 2013. The study used 17 wistars, which divided to 5 groups and last to 7 days. This study was using chili pepper in 45mg, 90mg, 135mg, and 180mg to study the histological changes of wistar rat’s gastric.
Results: The result showed that the administration of 180mg dose of chili pepper did not cause a meaningful damage. The administration in 90mg of chili pepper did cause a great damage with many inflammation signs occurring.
Conclusions: The administration of chili pepper in little to moderate dose causing a greater damage than the administration of chili pepper in high dose.
Keywords: Chili pepper, acute gastritis.

Author Biographies

Carla Kairupan, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Patologi Anatomi FK Unsrat

Lily Loho, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Patologi Anatomi FK Unsrat

Downloads

Published

2013-11-12

Issue

Section

Articles