PREVALENSI HIPERURISEMIA PADA REMAJA OBES DI SMK NEGERI 1 BITUNG

Authors

  • PRILLY MONANGIN
  • Aaltje Manampiring Universitas Sam Ratulangi
  • Billy Kepel Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v1i3.3274

Abstract

ABSTRAK
Asam urat adalah hasil akhir metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Zat purin terdapat dalam setiap bahan makanan yang kita konsumsi baik hewan maupun tumbuhan. Beberapa studi menunjukkan hubungan antara asam urat dengan hipertensi, obesitas, penyakit ginjal dan penyakit kardiovaskuler. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperurisemia adalah jenis kelamin, IMT, asupan karbohidrat dan asupan purin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi obesitas pada remaja di SMK Negeri 1 Bitung dan prevalensi hiperurisemia pada remaja obes di SMK Negeri 1 Bitung. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dengan melakukan pengukuran lingkar pinggang dan pemeriksaan laboratorium yaitu pengambilan spesimen darah untuk pemeriksaan kadar asam urat. Dari 100 siswa yang mewakili remaja yang diskrining dengan pengukuran lingkar pinggang, siswa yang termasuk kriteria obes adalah 24 siswa (24%) dan siswa non obes 76 siswa (76%) . Sebanyak 10 siswa yang memenuhi kriteria obes yang diperiksa kadar asam urat terdapat 1 siswa perempuan (1%) yang mengalami hiperurisemia. Sebagai kontrol dari penelitian dilakukan pemeriksaan terhadap 10 siswa non obes untuk diperiksa kadar asam urat, terdapat 6 siswa (6%) yang mengalami hiperurisemia yang terdiri dari 2 siswa laki-laki (2%) dan 4 siswa perempuan (4%). Prevalensi remaja obes di kota Bitung cukup tinggi (24%) dengan kejadian hiperurisemia dari 10 siswa yang memenuhi kriteria obes dan bersedia dijadikan subjek penelitian adalah 1 siswa (1%) dan kejadian hiperurisemia dari 10 siswa non obes yang bersedia dijadikan subjek penelitian adalah 6 siswa (6%). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan hiperurisemia dengan obesitas.
Kata Kunci : Hiperurisemia, remaja, obesitas sentral.

ABSTRACT
Uric acid is an end product of purine metabolism of substances derived from the rest of the food we eat. Substances contained in any materials purine foods we eat both animals and plants. Some studies show an association between uric acid with hypertension, obesity kidney disease and cardiovasculer disease. The associated factors with the encidance of hyperuricemia is sex, BMI, carbohydrate intake, and intake of purines. This study aimed to determine the prevalence of obesity among adolescents in SMK Negeri 1 Bitung and prevalence of hyperuricemia in obese adolescents at SMK Negeri 1 Bitung. The method was used an observational cross-sectional approach. Data obtained by measuring waist circumference and laboratory examinations are taking blood specimens for examination uric acid levels. From the 100 students representing adolescents were screened by measuring waist circumference, which includes criteria obese students is 24 students (24 %) and non-obese students (76 %). A total of 10 students who met the criteria were examined obese uric acid levels, there was 1 female students (1%) who had hyperuricemia. As control of the research conducted checks on 10 non-obese students to examine the levels of uric acid, there were 6 students (6%) who hyperuricemia consisting of 2 boys (2%) and 4 female students (4%). The prevalence of obese adolescents in biutng quite high (24%) and the incidane of hyperuricemia 10 students who meet the criteria and are willing to be obese subjects is 1 students (1%) and the incidance of hyperuricemia of 10 students who are willing to serve non-obese subjects were 6 students (6%). It was concluded that tehere wass no association the obesity with hyperuricemia.
Keywords: Hyperuricemia, adolescents, central obesity

Author Biographies

Aaltje Manampiring, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Kimia FK Unsrat

Billy Kepel, Universitas Sam Ratulangi

Bagian Kimia FK Unsrat

Downloads

Published

2013-11-12

Issue

Section

Articles