EFEK DAUN SIRIH ( PIPER BETLE L.) TERHADAP PENYEMBUHANLUKA INSISI KULIT KELINCI(Oryctolagus cuniculus)

Authors

  • Jean Olivia Latuheru Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v1i2.3636

Abstract

Abstract: Kind of research on betel leaf was done as response to growing empirical reality in society, the exploit of betel leaf for treatment and cure disease. As with antibiotics, betel leaf also has antiseptic power, because of a variety of substances contained in them. Saponins and tannins are as an antiseptic on the injury surface, working as a bacteriostatic normally used for infections of the skin, mucosa and against infection Injury. This research  aimed to determine the effects of betel leaf on injury healing of rabbit skin incision. This research uses experimental methods, by using 4 rabbits as test animals. Right and left of back rabbit incision along the 5 cm and a depth of 2 mm. Injuries on the right backare given betel leafs while on the left back are not given betel leafs. Giving betel leafs and length measurements injury must done every day for 2 weeks. From the experimental results, rabbit skinincisionweregivenbetelleafdry fasterandthe incisionhealedcompared withthose not givenbetel leaf.The conclusionthatthe provision ofbetelleafhas the effect ofaccelerating injury healing ofrabbit skinincision.

Keyword : betel leaf, incision wound

 

 

Abstrak: Berbagai penelitian terhadap daun sirih dilakukan sebagai reaksi atas kenyataan empiris yang terus berkembang di masyarakat, yaitu memanfaatkan daun sirih untuk pengobatan dan penyembuhan penyakit. Seperti halnya dengan antibiotika, daun sirih juga mempunyai daya antiseptik. Saponin dan tannin bersifat sebagai antiseptik pada luka permukaan, bekerja sebagai bakteriostatik yang biasanya digunakan untuk infeksi pada kulit, mukosa dan melawan infeksi pada luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian daun sirih terhadap penyembuhan luka insisi kulit kelinci. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan menggunakan 4 ekor kelinci sebagai hewan uji. Punggung kanan dan kiri kelinci diinsisi sepanjang 5 cm dan kedalamam 2 mm. Luka pada punggung kanan diberi daun sirih sedangkan luka pada punggung kiri tidak diberi daun sirih. Pemberian daun sirih dan pengukuran panjang luka dilakukan setiap hari selama 2 minggu. Dari hasil percobaan luka insisi kulit kelinci yang diberi daun sirih lebih cepat kering dan sembuh dibandingkan dengan luka insisi yang tidak diberi daun sirih. Kesimpulan yang didapat yaitu pemberian daun sirih memiliki efek untuk mempercepat penyembuhan luka insisi kulit kelinci.

Keyword : daun sirih, luka insisi

Author Biography

Jean Olivia Latuheru, Universitas Sam Ratulangi

Kandidat Skripsi FK Unsrat

Downloads

Issue

Section

Articles