KUALITAS UDARA BEBERAPA RUANG PERPUSTAKAAN DI UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO BERDASARKAN UJI KUALITAS FISIKA
DOI:
https://doi.org/10.35790/ebm.v2i1.3651Abstract
Abstract: Air pollution not only comes from the outdoors but also indoors. Library is indoors that could potentially by polluted. Level of air quality that not complies the standard will cause symptoms such as sneezing, coughing, skin irritation, shortness of breathing, eye irritation and headache on library users. This research conducted on the five libraries at the Sam Ratulangi University using observational methods. Data collected was content of physical air quality. The variables were air temperature, relative humidity and light intensity. Five libraries complied the standard of air temperature, but didn’t comply the standard of relative humidity. Only one library that complied the levels of light intensity. In general, level of air quality in five libraries didn’t comply applicable standard.
Keywords: indoor air quality, physical air quality, library
Â
Abstrak: Polusi udara tak hanya bersumber dari luar ruangan tapi juga dalam ruangan.Perpustakan adalah salah satu ruangan yang berpotensi mengalami polusi udara dalam ruangan. Kadar kualitas udara yang tak memenuhi standar akan menimbulkan gejala seperti bersin, batuk, iritasi kulit, sesak nafas, iritasi mata, sakit kepala dan sebagainya pada pengguna perpustakaan. Penelitian ini dilakukan pada pada lima perpustakaan di Universitas Sam Ratulangi dengan menggunakan metode observasi. Data yang dikumpulkan ialah kadar kualitas fisik udara dengan variabel suhu, kelembaban relatif dan intensitas cahaya. Lima perpustakaan memiliki kadar suhu yang memenuhi standar dan kadar kelembaban yang tidak memenuhi standar. Hanya satu perpustakaan yang memenuhi kadar intensitas cahaya. Secara umum, kadar kualitas udara pada lima perpustakaan belum memenuhi standar yang berlaku.
Kata kunci: kualitas udara dalam ruangan, kualitas fisik udara, perpustakaan