PERBANDINGAN DETEKSI PLASMODIUM SPP ANTARA METODE IMMUNOCHROMATOGRAPHIC ASSAY DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION

Authors

  • Johanes Nyoman D. Widiswara Mawan Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/ebm.v2i1.3754

Abstract

Abstract: Malaria is caused by protozoa of the genus Plasmodium remains a health problem in the world, especially in tropical countries and subtropical. Incidence of malaria from the World Health Organization (WHO) shows that in 2010 as many as 219 million cases of clinical malaria episodes show and 660,000 of them died. Therefore we need a means of early diagnosis has a sensitivity and specificity are good. This study compared the sensitivity and specificity of detection of Plasmodium spp using Immunochromatographic Assay method commonly known as rapid inspection test and Polymerase Chain Reaction (PCR). This study is a diagnostic test with a sample of 30 people who were taken with random sampling method in malaria patients who come to Budi Mulia Hospital since September 2013 - November 2013. The sample is a blood specimen taken at the brachial vein previously given informed consent in patients with the triad of symptoms of malaria in the area of ​​Bitung, Manado. From the blood samples examined by PCR. The results of the rapid tests and PCR in the detection of Plasmodium spp diagnostic test is then performed to determine the level of sensitivity and specificity. Result: The level of sensitivity of rapid tests in general by 89,2%, specificity of 100%, a positive predictive value of 100% and a negative predictive value of 40%. Conclusions: The sensitivity is moderate but has high specificity.

Keywords:   Immunochromatographic Assay, Polymerase Chain Reaction (PCR), rapid tests, sensitivity, specificity

 

 

Abstrak: Malaria yang disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium masih menjadi masalah kesehatan di dunia terutama di negara- negara tropis dan subtropis. Kejadian malaria dari World Health Organization (WHO) menunjukan bahwa pada 2010 sebanyak 219 juta kasus menunjukan episode klinik malaria dan 660.000 diantaranya meninggal dunia. Oleh karena itu diperlukan suatu alat diagnosa dini yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang yang baik. Penelitian ini membandingkan tingkat sensitivitas dan spesifisitas deteksi Plasmodium spp dengan menggunakan metode Immunochromatographic Assay yang biasa dikenal dengan pemeriksaan rapid tes dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik dengan sampel sejumlah 30 orang yang diambil secara random sampling pada pasien malaria yang datang ke RSU Budi Mulia sejak bulan September 2013 - November 2013. Sampel adalah spesimen darah yang diambil pada vena brachialis yang sebelumnya telah diberikan inform consent pada pasien dengan gejala trias malaria di daerah Bitung, Manado. Dari sampel darah tersebut dilakukan pemeriksaan dengan PCR. Hasil dari rapid tes dengan metode Immunochromatographic dan PCR dalam mendeteksi Plasmodium spp selanjutnya dilakukan uji diagnostik untuk mengetahui tingkat sensitivitas dan spesifisitasnya. Hasil : Tingkat sensitivitas rapid tes secara umum sebesar 89,2%, spesifisitas sebesar 100%, nilai duga positif sebesar 100% dan nilai duga negatif sebesar 40%. Simpulan: Nilai sensitivitas yang sedang tetapi  memiliki  nilai spesifisitas  yang tinggi.

Kata Kunci : Immunochromatographic Assay, Polymerase Chain Reaction (PCR), rapid tes, sensitivitas, spesifisitas

Author Biography

Johanes Nyoman D. Widiswara Mawan, Universitas Sam Ratulangi

Kandidat Skripsi FK Unsrat

Downloads

Issue

Section

Articles