Hubungan Status Gizi dengan Erupsi Gigi Molar Pertama Permanen Rahang Bawah pada Anak Usia 6-7 Tahun di SD Negeri 12 Manado

Authors

  • Agnes C. H. Sitinjak
  • Paulina N. Gunawan
  • Pritartha S. Anindita

DOI:

https://doi.org/10.35790/eg.7.1.2019.23308

Abstract

Abstract: Nutritional status is resulted from consumption of food and use of nutrients. If nutrient intake is not fulfilled, the growth pattern of children, generally and specifically in permanent tooth eruption, would be disturbed or associated with delayed eruption. This study was aimed to determine the relationship between nutritional status and first permanent mandibular molar eruption in children aged 6-7 years at SD Negeri 12 (elementary school) Manado. This was an analytical study using a cross-sectional design. Samples were obtained by using total sampling method. This study was conducted by measuring nutritional status using BMI-for-age and by examining the 36 and 46 tooth eruption. Data were analyzed univariately and bivariately, and then were further analyzed by using the Kolmogorov-Smirnov test. Of 60 subjects, 61.7% were classified as normal nutritional status and 95% belonged to the category of erupted first permanent mandibular molar. The Kolmogorov-Smirnov test and the Fisher’s exact test showed the p-values of 0.989 and 0.275 (>0.05). Conclusion: There is no relationship between nutritional status and first permanent mandibular molars eruption in children aged 6-7 years at SD Negeri 12 Manado.

Keywords: nutritional status, first permanent mandibular molars eruption

 

Abstrak: Status gizi merupakan keadaan tubuh akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi. Jika asupan zat gizi tidak terpenuhi maka pola pertumbuhan anak, baik secara umum maupun khusus pada erupsi gigi permanen akan terganggu atau terlambat erupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan erupsi gigi molar pertama permanen rahang bawah pada anak usia 6-7 tahun di SD Negeri 12 Manado. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran status gizi melalui indeks massa tubuh (IMT/U) dan memeriksa erupsi gigi 36 dan 46. Analisa hasil penelitian menggunakan analisis univariat dan bivariat kemudian diolah menggunakan uji Chi-square. Dari 60 subyek penelitian, 61,7% tergolong status gizi normal dan 95% tergolong dalam kategori gigi molar pertama permanen rahang bawah telah erupsi. Hasil analisis bivariat terhadap hubungan antara status gizi dan erupsi gigi molar pertama permanen rahang bawah menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Fisher’s exact menunjukkan nilai p=0,989 dan p=0,275 (>0,05). Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan erupsi gigi molar pertama permanen rahang bawah pada anak usia 6-7 tahun di SD Negeri 12 Manado.

Kata kunci: status gizi, erupsi molar pertama permanen rahang bawah.

Downloads

How to Cite

Sitinjak, A. C. H., Gunawan, P. N., & Anindita, P. S. (2019). Hubungan Status Gizi dengan Erupsi Gigi Molar Pertama Permanen Rahang Bawah pada Anak Usia 6-7 Tahun di SD Negeri 12 Manado. E-GiGi, 7(1). https://doi.org/10.35790/eg.7.1.2019.23308

Issue

Section

Articles