GAMBARAN XEROSTOMIA PADA MASYARAKAT DI DESA KEMBUAN KECAMATAN TONDANO UTARA

Authors

  • Brian Tumengkol

DOI:

https://doi.org/10.35790/eg.2.1.2014.4031

Abstract

Abstract: Xerostomia is a symptom of subjective perception of dry mouth, generally associated with reduced salivary flow. This was a descriptive study that aimed to determine the profile of xerostomia among the community in Kembuan village, North Tondano. There were 83 samples obtained by using purposive sampling technique. Data were obtained by questionnaire and examination of salivary flow of the respondents. The results showed that there were 33 respondents with xerostomia. Females were 18 respondents meanwhile males were 15 respondents. The age group 61-70 years consisted of 15 respondents showed the highest percentage 45.45%. Diabetes mellitus is found in 11 respondents (78.57%). Antihypertensive agents were the most common drugs that were used by the respondents (38.46%).
Conclusion: In Kembuan village, North Tondano, xerostomia was more frequent among the groups: age 61-70 years, females, suffering from diabetes mellitus, and using anti hypertensive agents.
Keywords: xerostomia, gender, age, systemic disease, drugs

Abstrak: Xerostomia merupakan gejala atau tanda-tanda yang dirasakan oleh seseorang yang merupakan persepsi subjektif dari mulut kering yang pada umumnya berhubungan dengan berkurangnya aliran saliva. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran Xerostomia pada masyarakat di desa Kembuan, kecamatan Tondano Utara. Sampel penelitian sebanyak 83 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh berdasarkan kuesioner penelitian dan pemeriksaan laju aliran saliva terhadap responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa xerostomia pada masyarakat desa Kembuan, kecamatan Tondano Utara berjumlah 33 responden. Jenis kelamin perempuan ditemukan sejumlah 18 responden, dan laki-laki 15 responden. Rentang usia tersering 61-70 tahun sejumlah 15 responden. Diabetes mellitus merupakan penyakit sistemik yang tersering menyertai xerostomia dibandingkan penyakit sistemik lainnya yaitu sejumlah 11 responden. Obat-obat antihipertensi merupakan kelompok obat tersering menyertai xerostomia seumlah 5 responden.
Simpulan: Di desa Kembuan, Tondano Utara, xerostomia lebih sering ditemukan pada kelompok usia 61-70 tahun, jenis kelamin perempuan, menyandang diabetes melitus, dan menggunakan obat antihipertensi.
Kata kunci: xerostomia, jenis kelamin, usia, penyakit sistemik, obat

Downloads

Published

2014-03-07

How to Cite

Tumengkol, B. (2014). GAMBARAN XEROSTOMIA PADA MASYARAKAT DI DESA KEMBUAN KECAMATAN TONDANO UTARA. E-GiGi, 2(1). https://doi.org/10.35790/eg.2.1.2014.4031

Issue

Section

Articles