Analisis Ukuran Lengkung Rahang Anak Usia 10-13 Tahun dan 14-16 Tahun di Wilayah Dataran Tinggi (Studi di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember)

Authors

  • Izzata Barid Universitas Jember
  • Didin E. Indahyani Universitas Jember
  • Sigiq E. Utami Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.44391

Abstract

Abstract: The growth and development of the arch is influenced by genetics, race, and environment. Genetic factors are the important basic in growth and development while environmental factors in the form of geographical, socio-cultural and economic locations can interact with the genetic factors. This study aimed to analyze the size of the jaw arch of children aged 10-13 years and 14-16 years at the highland of Jelbuk District, Jember Regency. This was an analytical and observational study with a cross sectional design. Measurement of the jaw arch on the model was performed using the Raberin method. The results obtained 136 subjects consisting of 59 boys and 77 girls aged 10-16 years. All subjects were grouped into two age groups, 10-13 years and 14-16 years. The Mann-Whitney U test on the difference in jaw arch size between the ages of 10-13 years and 14-16 years showed that most of them had p-values of >0.05, which meant that there was no significant difference between the two age groups, except at L31 of mandibular male. In conclusion, there is no significant difference in the size of the jaw arch of children aged 10-13 years and 14-16 years at the highland of Jelbuk District, Jember Regency

Keywords: highlands; the size of the jaw arch; growth spurts; socio-cultural; economy

 

Abstrak: Pertumbuhan dan perkembangan lengkung rahang dipengaruhi oleh genetik, ras, dan lingkungan. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam tumbuh kembang sedangkan faktor lingkungan berupa letak geografi, sosial budaya dan ekonomi dapat berinteraksi dengan faktor genetik. Penelitian ini bertujuan menganalisis ukuran lengkung rahang anak usia 10-13 tahun dan usia 14-16 tahun di wilayah dataran tinggi Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain potong lintang. Pengukuran lengkung rahang pada model menggunakan metode Raberin. Hasil penelitian mendapatkan 136 subjek yang terdiri dari 59 anak laki-laki dan 77 anak perempuan berusia 10-16 tahun. Keseluruhan subjek dikelompokkan menjadi dua kelompok usia yakni usia 10-13 tahun dan usia 14-16 tahun. Berdasarkan Mann-Whitney U Test pada uji beda ukuran lengkung rahang antara usia 10-13 tahun dengan 14-16 tahun sebagian besar menunjukkan nilai p>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok usia, kecuali pada L31 rahang bawah anak laki-laki. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan bermakna dalam ukuran lengkung rahang antara kelompok usia 10-13 tahun dan 14-16 tahun di wilayah dataran tinggi Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.

Kata kunci: dataran tinggi; ukuran lengkung rahang; growth spurt; sosial budaya; ekonomi

Author Biographies

Izzata Barid, Universitas Jember

Departement of Oral Biology, Faculty of Dentistry, Universitas Jember, Jember, Indonesia

Didin E. Indahyani, Universitas Jember

Departement of Oral Biology, Faculty of Dentistry, Universitas Jember, Jember, Indonesia

Sigiq E. Utami, Universitas Jember

Faculty of Dentistry, Universitas Jember, Jember, Indonesia

Downloads

Published

2022-12-04

How to Cite

Barid, I., Indahyani, D. E., & Utami, S. E. (2022). Analisis Ukuran Lengkung Rahang Anak Usia 10-13 Tahun dan 14-16 Tahun di Wilayah Dataran Tinggi (Studi di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember). E-GiGi, 11(1), 56–63. https://doi.org/10.35790/eg.v11i1.44391

Issue

Section

Articles