Hubungan Tingkat Keparahan Maloklusi dengan Kualitas Hidup Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi

Authors

  • Eva Novawaty Universitas Muslim Indonesia
  • Yustisia Puspitasari Universitas Muslim Indonesia
  • Wilda N. Bachtiar Universitas Muslim Indonesia,

DOI:

https://doi.org/10.35790/eg.v12i1.48373

Abstract

Abstract: Malocclusion can cause periodontal problems, dysfunctions in swallowing, chewing, and speaking, as well as psychosocial problems related to aesthetics. Assessment of the severity and need for treatment of malocclusion requires malocclusion index inter alia the Dental Aesthetic Index. Quality of life related to dental and oral health (OHRQoL) is an important parameter for patients, especially in the assessment of almost every field of physical and mental health, including orthodontics. This study aimed to determine the relationship between the severity of malocclusion and the quality of life among students of the Faculty of Dentistry. This was an analytical and observational study with a cross sectional design. Data were analyzed with the Spearman correlation test. Subjects were students of Faculty of Dentistry Universitas Muslim Indonesia that met the requirements. The results obtained 88 students as subjects. Based on sex, the highest frequency of malocclusion was female (81.7%), the highest frequency of malocclusion severity was mild (76.1%), and the highest frequency of quality of life based on OHIP-14 was good (81.8%). The Spearman test showed a p-value of 0.004 for the relationship beween the severity of malocclusion and quality of life. In conclusion, there is a significant relationship between malocclusion and the quality of life among students of Faculty of Dentistry Universitas Muslim Indonesia.

Keywords: malocclusion; quality of life; Dental Aesthetic Index; Oral Health Impact Profile- 14.

 

Abstrak: Maloklusi dapat menyebabkan terjadinya masalah periodontal, gangguan fungsi menelan, pengunyahan, masalah bicara dan psikososial yang berkaitan dengan estetika. Penilaian terhadap tingkat keparahan dan kebutuhan perawatan maloklusi ditentukan dengan indeks maloklusi, salah satunya ialah Dental Aesthetic Index (DAI). Kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut (OHRQoL) merupakan parameter penting bagi pasien terutama penilaian di hampir setiap bidang fisik dan mental perawatan kesehatan, termasuk ortodonti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat keparahan maloklusi dengan kualitas hidup mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang yang menggunakan uji koelasi Spearman. Subjek penelitian ialah mahasiswa FKG Universitas Muslim Indonesia yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian mendapatkan 88 mahasiswa sebagai subjek penelitian. Frekuensi tertinggi yang mengalami maloklusi berdasarkan jenis kelamin ialah perempuan (81,7%), frekuensi tingkat keparahan maloklusi tertinggi ialah maloklusi ringan (76,1%), dan frekuensi kualitas hidup tertinggi berdasarkan OHIP-14 ialah kualitas baik (81,8%). Hasil uji Spearman terhadap hubungan antara tingkat keparahan maloklusi dengan kualitas hidup mendapatkan nilai p=0,004. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan bermakna antara maloklusi dengan kualitas hidup mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia.

Kata kunci: maloklusi; kualitas hidup; Dental Aesthetic Index; Oral Health Impact Profile-14

Author Biographies

Eva Novawaty, Universitas Muslim Indonesia

Departemen Orthodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia

Yustisia Puspitasari, Universitas Muslim Indonesia

Departemen Orthodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia

Wilda N. Bachtiar, Universitas Muslim Indonesia,

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia

References

Ratih IADK, Yudita WH. Hubungan tingkat pengetahuan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan ketersediaan alat menyikat gigi pada narapidana kelas IIB Rutan Gianyar tahun 2018. Jurnal Kesehatan Gigi. 2019;6(2):23-6.

Adha MAR, Wibowo D, Rasyid NI. Gambaran tingkat keparahan maloklusi menggunakan Handcapping Malocclusion Assessment Record (HMAR) pada siswa SDN Gambut 10. Jurnal Kedokteran Gigi. 2019;3(1):1-9.

Utari TR, Putri MK. Orthodontic treatment needs in adolescents aged 13-15 years using orthodontic treatment needs indicators. Journal of Indonesian Dental Association 2019;2(2):49-55.

Simangunsong SM, Muttaqin Z, Tampubolon IA. Gambaran maloklusi pada siswa/i Batak berdasarkan dental aesthetic index. Prima Journal of Oral and Dental Sciences. 2018;1(1):10-5.

Sambeta DC, Anindita PS, Juliatri. Pengaruh maloklusi gigi anterior terhadap status psikososial pada siswa SMA Negeri 1 Luwuk. e-GiGi. 2016;4(1):59-62.

Farani W, Abdillah MI. Prevalensi maloklusi anak usia 9-11 tahun di SD IT Insan Utama Yogyakarta. Insisiva Dental Journal. 2021;10(1);26-31.

Fajri L, Sutjiati R. Kebutuhan perawatan ortodonsi siswa Sekolah Dasar Sumbersari V Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dengan menggunakan indeks Handy Capping Malocclusion Assessment Record (HMAR). Stomatogantic (JKG Unej). 2013;10(1);47-50.

Biba AT, Puspitasari Y, Bachtiar R, Pertiwisari A. Hubungan Lama Perawatan Ortodonti Cekat Dan Kualitas Hidup Mahasiswa /I Fakultas Kedokteran Gigi UMI Tahun 2020. Sinnun Maxillofacial Journal. 2021;3(2):43-52.

Rumampuk MAV, Anindita PS, Mintjelungan C. Kebutuhan perawatan ortodonsi berdasarkan index of orthodontic treatment need pada siswa kelas II di SMP Negeri 2 Bitung 1. e-GiGi. 2014;2(2).

Zetu I, Zetu L, Dogaru CB, DuĠă C, Dumitrescu AL. Gender variations in the psychological factors as defined by the theory of planned of oral hygiene behaviorsProcedia - Social and Behavioral Sciences. 2014;127:353-7.

Ningsih DS. Wil: Hubungan jenis kelamin terhadap kebersihan rongga mulut anak panti asuhan. ODONTO Dental Journal. 2015;2(1):14-9.

Phulari BS. Orthodontics Principles and Practice (1st ed). New Delhi: Jaype Brothers Medical Publisher; 2011. p. 148-52.

Damaryanti E, Indrawati E, Firdausi A. Gambaran tingkat keparahan maloklusi pada pasien orthodonti antara tahun 2012-2015 dan 2015-2018 di RS Universitas Brawijaya menggunakan indeks Icon. Prodenta Journal of Dentistry. 2019;3(2):240-8.

Hariyanti SRJ, Ari T, Elly R. Gambaran tingkat keparahan maloklusi dan keberhasilan perawatan menggunakan Index of Complexity, Outcome and Need (ICON) di RSGM FKG Unair. Orthodontic Dental Journal. 2011;2(1);26-8.

Karim A, Aleksejūnienė J, Yen EHK, Brondani MA. Orthodontic treatment need of adolescents in the island community of Haida Gwaii Canada. International Journal of Indigenous Health. 2015;10(2):51-65. Doi: 10.18357/ijih.102201514140.

Downloads

Published

2023-08-09

How to Cite

Novawaty, E., Puspitasari, Y., & Bachtiar, W. N. (2023). Hubungan Tingkat Keparahan Maloklusi dengan Kualitas Hidup Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi . E-GiGi, 12(1), 55–59. https://doi.org/10.35790/eg.v12i1.48373

Issue

Section

Articles