Hubungan antara Status Gizi dan Gingivitis pada Anak Usia 8 – 9 Tahun di Sekolah Dasar Desa Tandurusa

Authors

  • Nathalia C. Astan Universitas Sam Ratulangi
  • Ni Wayan Mariati Universitas Sam Ratulangi
  • Rizka Wahyuni Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/eg.v12i1.48523

Abstract

Abstract: Adequate and balanced nutrient intake is required to support the growth and development process in school-age children. As a result of unbalanced nutrition, the structure and function of the soft tissues of the mouth become abnormal which increase the risk of plaque formations -the initial cause of gingivitis. This study aimed to determine the relationship between nutritional status and gingivitis in children aged 8 to 9 years old at the elementary school in Tandurusa Village. This was an analytical study with a cross-sectional design. Samples were obtained using the total population of 80 students. In this study, measuring nutritional status, namely weight and height, to calculate the body mass index (BMI) and examination of oral cavity to determine the gingivitis status were performed on all subjects. The results showed that 25% of subjects were categorized as healthy gingival, 73.75% mild gingivitis, 1.25% moderate gingivitis; none was included in the severe gingivitis category. Nutritional status based on BMI found 76.25% of normal weight, 2.5% of undernourished, and 21.25% of overweight. The Spearman test showed a value of p 0.854 (p>0.05). In conclusion, there is no relationship between nutritional status and gingivitis in children aged 8 to 9 years old at elementary school in Tandurusa Village.

Keywords: nutritional status; body mass index; gingivitis; school-age children

 

Abstrak: Anak usia sekolah harus mendapatkan asupan zat gizi yang adekuat dan seimbang untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Gizi tidak seimbang menyebabkan tidak normalnya struktur dan fungsi dari jaringan lunak mulut sehingga berpeluang terjadinya peningkatan pembentukan plak yang menjadi penyebab awal gingivitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan gingivitis pada anak usia 8–9 tahun di sekolah dasar Desa Tandurusa. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan total populasi sebanyak 80 anak. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran status gizi yaitu berat dan tinggi badan menggunakan rumus perhitungan indeks massa tubuh (IMT) dan pemeriksaan rongga mulut untuk melihat tingkat keparahan gingivitis. Hasil penelitian status gingiva mendapatkan bahwa yang tergolong dalam kategori sehat sebanyak 25%, gingivitis ringan sebanyak 73,75%, gingivitis sedang sebanyak 1,25%; tidak ada yang masuk dalam kategori gingivitis berat. Pengukuran status gizi berdasarkan IMT mendapatkan subjek dengan kategori normal sebanyak 76,25%, gizi kurang sebanyak 2,5% dan gizi lebih sebanyak 21,25%. Hasil uji Spearman terhadap hasil pemeriksaan gingivitis dan pengukuran IMT menunjukkan nilai p=0,854 (p>0,05). Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan antara status gizi dan gingivitis pada anak usia 8–9 tahun di sekolah dasar Desa Tandurusa.

Kata kunci: status gizi; indeks massa tubuh; gingivitis; anak usia sekolah

Author Biographies

Nathalia C. Astan, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Ni Wayan Mariati, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Rizka Wahyuni, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

References

DepKes RI. Gizi seimbang atasi masalah gizi ganda. Jakarta: Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementrian RI; 2013. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/2239/gizi-seimbang-atasi-masalah-gizi-ganda.html

Hanifah F, Kawengian SE, Tambunan E. Hubungan antara status gizi dengan gingivitis pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Universitas Sam.Ratulangi. e-GiGi. 2018;6(1):27-33.

Ferri FF. Ferri's Clinical Advisor E-book. Elsevier Health; 2022: 676.e1.

Rompis KR, Wowor VN, Mintjelungan CN. Gambaran perilaku pemeliharaan kesehatan gigi mulut dan indeks plak siswa SD Katolik Wori. eBiomedik. 2019;7(2):98-101.

Dewi MDK, Sugito BH, Astuti NP IGAK. Kebiasaan mengunyah satu sisi dengan kalkulus indeks remaja karang taruna di kedung tarukan Surabaya. Jurnal Ilmiah Keperawatan.Gigi. 2022;3(2):251-61.-

Hidayati S, Sulistyani H, Aziz SR. Hubungan status gizi dengan gingivitis pada anak umur 10–12 tahun di SD negeri Perumnas 3 Depok Yogyakarta. Journal of Oral Health Care. 2019;7(2):46-54.

Kemenkes RI. Situasi kesehatan gigi dan mulut 2019. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta [Internet]. 2020 [cited 2022 September.24]. Available from: https://www.kemkes.go.id/ article/view/20030900005/situasi-kesehatan-gigi-dan-mulut-2019.html

Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Balitbang Kemenkes RI; 2018. Available from:https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018 _1274.pdf

Suhail IM, Al-Obaidi W. Periodontal condition in relation to nutritional status among kindergarten childern in Al-Ramadi city/Iraq. Iraq: J Bagh College Dentistry.2014;26(3):129.

Marlimus. Gambaran kesehatan gingiva ditinjau dari kebersihan gigi dan mulut (OHIS) pada siswa di SD Negeri 11 Palembang Tahun 2018 [Karya Tulis Ilmiah]. Palembang: Politeknik Kesehatan; 2018.

I Gede KK Yohanes, Pandelaki K, Mariati NW. Hubungan pengetahuan kebersihan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada siswa SMA Negeri 9 Manado. e-GiGi. 2013;1(2):84-8.

Anggraini CW, Wahyukundari MA, Pujiastuti P. Gambaran status kebersihan rongga mulut dan status gingiva pasien RSGM Universitas Jember Oktober-November tahun 2015 (The Description of Oral Hygiene Status and Gingival Status of Patients in Dental Hospital of Jember University on October-November 2015). Pustaka Kesehatan. 2016;4(2):365-74.

Diah D, Widodorini T, Nugraheni NE. Perbedaan angka kejadian gingivitis antara usia pra-pubertas dan pubertas di kota Malang. E-Prodenta Journal of.Dentistry. 2018;2(1):108-15.

Jotlely FB, Wowor VN, Gunawan PN. Gambaran status karies berdasarkan indeks DMF-T dan indeks PUFA pada orang Papua di asrama Cendrawasih kota Manado. e-GiGi. 2017;5(2):172-6.

Huwaida NH, Anggrawati H, Herianto Y, Restuning S. Gambaran penyakit gingivitis pada pasien yang berkunjung ke poli gigi rumah sakit. Jurnal Kesehatan Siliwangi. 2020;1(1):1-5.

Sherlyta M, Wardani R, Susilawati S. Tingkat kebersihan gigi dan mulut siswa Sekolah Dasar Negeri di desa tertinggal Kabupaten Bandung Oral hygiene level of underdeveloped village State Elementary School students in Bandung Regency. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. 2017;29(1):69-76.

Nurannisa S. Hubungan pendapatan keluarga dan pola asuh dengan status gizi balita usia 6-59 bulan di masa pandemi Covid 19 di Kelurahan Pabiringa wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto tahun 2021 [Disertasi]. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin; 2021.

Al-Rawi NA. Oral cleanliness and gingival health condition in relation to body mass index and certain salivary immunoglobulin among tonsillectomies children. International Journal of Scientific & Engineering Research (IJSER). 2016;7(2):1505-6.

Pujiastuti P. Obesitas dan penyakit periodontal. Stomatognatic. 2012;9(2):82-5.

Downloads

Published

2023-08-06

How to Cite

Astan, N. C., Mariati, N. W., & Wahyuni, R. (2023). Hubungan antara Status Gizi dan Gingivitis pada Anak Usia 8 – 9 Tahun di Sekolah Dasar Desa Tandurusa. E-GiGi, 12(1), 49–54. https://doi.org/10.35790/eg.v12i1.48523

Issue

Section

Articles