Gambaran Resesi Gingiva pada Pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi Tahun 2022

Authors

  • Ester Mundung Universitas Sam Ratulangi
  • Juliatri Juliatri Universitas Sam Ratulangi
  • Pritartha S. Anindita Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/eg.v12i1.49635

Abstract

Abstract: Gingival recession can be caused by various factors and have serious consequences if left unchecked. However, most people do not consider its importance and do not pay attention to gingival recession. This study aimed to describe the gingival recession in patients at Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Sam Ratulangi in 2022. This was a quantitative study using descriptive and observational design. Samples consisted of 46 periodontics medical records from March to November 2022 taken by using purposive sampling. The results showed that gingival recession in the maxillary region was most common in the anterior part (21.8%) with tooth 23 (11.5%). Gingival recession in the mandibular region most commonly occured in the anterior (35.5%) with tooth 33 (12.5%). The most frequent category of gingival recession was mild (65.2%) and the least category was poor (4.4%). The mild category of gingival recession was nearly the same in men and women (66.7% vs 63.2%). Most respondents aged 21-30 years experienced gingival recession in the mild category (61.5%) and the least was aged 51-60 years (33.3%). In conclusion, gingival recession is most common in the anterior part of the mandible, and canines are the most affected teeth. The most common gingival recession severity is mild category, followed by moderate category, and the least is poor category.

Keywords: gingival recession; severity level; recession category; location of recession

 

Abstrak: Resesi gingiva dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan memberikan dampak serius jika dibiarkan. Namun demikian pada umumnya masyarakat tidak menganggap penting dan tidak memberikan perhatian terhadap resesi gingiva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resesi gingiva pada pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi tahun 2022. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif observasional. Sampel penelitian berjumlah 46 kartu status Bagian Periodonsia pada bulan Maret hingga November 2022 yang diambil menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian mendapatkan resesi gingiva di regio rahang atas paling banyak terjadi pada bagian anterior (21,8%) dan gigi  23 (11,5%).  Resesi gingiva di regio rahang bawah paling banyak terjadi pada bagian anterior (35,5%) dan gigi 33 (12,5%). Kategori resesi gingiva terbanyak ialah kategori ringan (65,2%) dan paling sedikit kategori berat (4,4%). Tingkat keparahan resesi gingiva dengan kategori ringan hampir sama pada laki-laki dan perempuan (66,7% vs 63,2%). Usia responden terbanyak ialah 21–30 tahun mengalami resesi gingiva kategori ringan (61,5%) dan yang paling sedikit ialah usia 51–60 tahun (33,3%). Simpulan penelitian ini ialah resesi gingiva lebih banyak ditemukan pada bagian anterior rahang bawah dengan gigi yang paling sering terkena ialah kaninus. Tingkat keparahan resesi gingiva terbanyak ialah kategori ringan diikuti kategori sedang, dan yang paling sedikit ialah kategori berat.

Kata kunci: resesi gingiva; tingkat keparahan resesi; kategori resesi; lokasi resesi

Author Biographies

Ester Mundung, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Juliatri Juliatri, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Pritartha S. Anindita, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2018.

Tyas WE, Susanto HS, Mateus SA, Udiyono A. Gambaran kejadian penyakit periodontal pada usia dewasa muda (15-30 tahun) di Puskesmas Srondol Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2016;4(4):510-3.

Setiawan PB, Hartono H, Tandelilin RTC, Nur’aini B. Pemetaan dan faktor risiko sosioekonomi dan perilaku terhadap kejadian penyakit periodontal di Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul. J Teknosains. 2020;9(2):148.

Christiany J, Wowor VNS, Mintjelungan CN. Pengaruh teknik menyikat gigi vertikal terhadap terjadinya resesi gingiva. e-GiGi. 2015;3(2):603-9. Doi:10.35790/eg.3.2.2015.10484.

Asalhi RH, Tabasum ST. Prevalence of gingival recession and its correlation with gingival phenotype in mandibular incisors region of orthodontically treated female patients: a cross-sectional study. J Indian Soc Periodontol. 2021;25(4):341-6.

Putri AKN, Zubardiah L. Gambaran resesi gingiva pada pasien pengguna narkoba. J Kedokt Gigi Terpadu. 2019;1(2):33-40. Available from: https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jkgt/article/view/6393.

Firani NK, Roeswahjuni N, Fauzia M, Priyanto R, Pratiwi AR. Biomarker: Inflamasi Jaringan Periodontal. Malang: Universitas Brawijaya Press; 2020.

Pratiwi ND. Distribusi frekuensi dan etiologi resesi gingiva pada gigi kaninus dan premolar maksila berdasarkan klasifikasi Miller [Skripsi]. Jakarta: Universitas Trisakti; 2015.

Suwandi T. Keterkaitan antara bidang orthodonti dan periodonti dalam perawatan estetika rongga mulut. J Kedokt Gigi Terpadu. 2020;2(1):68-74. Doi:10.25105/jkgt.v2i1.7533.

Saraswati Y. Gambaran perilaku menyikat gigi terhadap terjaadinya resesi gingiva pada ibu-ibu PKK RT 02 RW 01 Desa Kebonharjo, Klaten [Karya Tulis Ilmiah]. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta; 2019.

Krismariono A. Basic principle in the treatment of gingival recession. Dentika Dent J. 2014;18(1):96-100.

Heasman PA, Holliday R, Bryant A, Preshaw PM. Evidence for the occurrence of gingival recession and non-carious cervical lesions as a consequence of traumatic toothbrushing. J Clin Periodontol. 2015;42(16):237-55.

Azrida NA. Hubungan kepuasan penampilan gigi geligi anterior dengan kebutuhan perawatan ortodontik pada mahasiswa Universitas Hasanuddin. JNIK. 2015;5(December):118-38.

Anang DY, Mariati NW, Mintjelungan CN. Penggunaan bahan tumpatan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut PSPDG Fakultas Kedokteran Unsrat pada tahun 2014. e-GiGi. 2015;3(2):3-6. Doi:10.35790/eg. 3.2.2015.8764.

Achmad H. Distribusi frekuensi resesi gingiva di RSGM FKG Universitas Trisakti Bagian Periodonti pada usia 25-50 tahun: periode 2013-2016 [Skripsi]. Jakarta: Universitas Trisakti; 2017.

Downloads

Published

2023-09-01

How to Cite

Mundung, E., Juliatri, J., & Anindita, P. S. (2023). Gambaran Resesi Gingiva pada Pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Sam Ratulangi Tahun 2022 . E-GiGi, 12(1), 79–84. https://doi.org/10.35790/eg.v12i1.49635

Issue

Section

Articles