Status Karies Gigi Berdasarkan Indeks DMF-T pada Nelayan di Pesisir Pantai Kawasan Megamas Kota Manado

Authors

  • Ni Wayan Mariati Universitas Sam Ratulangi
  • Christy N. Mintjelungan Universitas Sam Ratulangi
  • Nur I. Martin Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35790/eg.v12i1.49636

Abstract

Abstract: Most fishermen in Indonesia are under the poverty line and have a low level of education, which can affect the level of dental and oral hygiene. The most common dental and oral disease found in coastal communities is dental caries. The main indicator for assessing dental caries is the DMF-T index (Decay Missing Filling-Teeth). This study aimed to determine the status of dental caries based on the DMF-T index in fishermen in the coastal area of the Megamas region, Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. Samples were fishermen on the coastal area of the Megamas region obtained by using total sampling method according to the inclusion criteria. There were 34 fishermen in this study.  The results showed that the status of dental caries based on DMF-T was 104 (30%) Decay with an average of 3.1; Missing was 243 (70%) with an average of 7.1; and Filling was 0 (0%) or none. The total DMF-T index was 347 with an average of 10.2. In conclusion, the status of dental caries based on the DMF-T index in fishermen in the coastal area of the Megamas Region, Manado, is very high with an average value of 10.2.

Keywords: dental caries status; DMF-T index; oral and dental hygiene; fishermen

 

Abstrak: Sebagian besar nelayan di Indonesia berada di bawah garis kemiskinan serta tingkat pendidikan rendah yang dapat memengaruhi tingkat kebersihan gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut yang paling sering ditemukan pada masyarakat pesisir Pantai yaitu karies gigi. Indikator utama untuk menilai karies gigi yaitu indeks DMF-T (Decay Missing Filling-Teeth). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status karies gigi berdasarkan indeks DMF-T pada nelayan di pesisir pantai Kawasan Megamas Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Sampel penelitian yaitu nelayan di pesisir pantai Kawasan Megamas Kota Manado, diperoleh dengan metode total sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil penelitian mendapatkan 34 nelayan sebagai sampel penelitian. Status karies gigi berdasarkan DMF-T yaitu Decay sebanyak 104 (30%) dengan rerata 3,1, Missing sebanyak 243 (70%) dengan rerata 7,1 dan Filling sebanyak 0 (0%) atau tidak ada. Total indeks DMF-T sebesar 347 dengan rerata 10,2. Simpulan penelitian ini ialah status karies gigi berdasarkan indeks DMF-T pada nelayan di pesisir pantai Kawasan Megamas Kota Manado termasuk kriteria sangat tinggi dengan nilai rerata 10,2.

Kata kunci: status karies gigi; indeks DMF-T; kebersihan gigi dan mulut; nelayan

Author Biographies

Ni Wayan Mariati, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Christy N. Mintjelungan, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

Nur I. Martin, Universitas Sam Ratulangi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, Indonesia

References

Putri DMP, Rachmawati N. Antropologi Kesehatan (1st ed). Yogyakarta: Pustaka Baru; 2018. p. 106.

Wulandari IM. Gambaran indeks karies gigi DMF-T remaja awal usia 12 tahun di puskesmas sekota Palembang. Palembang: Universitas Sriwijaya; 2021.

Sabarisman M. Identifikasi dan pemberdayaan masyarakat miskin pesisir. Sosio Inf. 2017;3(3):216–35.

Sukmana BI. Gambaran karies dengan menggunakan DMFT pada masyarakat pesisir Kelurahan Takisung Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. Dentino J Kedokt Gigi. 2016;1(2):182–5.

Goso G, Anwar SM. Kemiskinan nelayan tradisional serta dampaknya terhadap perkembangan kumuh. J Manaj STIE Muhammadiyah Palopo. 2017;3(1):25–37.

Harfika M. Karies gigi pada anak usia sekolah. In: Prasetyo E, Caesar DL, Huda S, Hartini S, Mugitasari DE, editors. Prosiding Heal Events All. Kudus: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia Utama Kudus; 2017. p. 160–9.

Ireland R. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC; 2014. p. 97.

Arikhman N, Suherman S, Arman E. Korelasi sikap dan pengetahuan dengan indeks Dmf-T pada murid Sekolah Dasar. J Endur. 2018;3(2):342.

Laporan Riskesdas 2018 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Vol. 53, Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Kemenkes RI; 2018. p. 154–65.

Anindita Y. Hubungan tingkat kebersihan gigi dan mulut dengan karies pada nelayan di pesisir pantai Watu Ulo Kabupaten Jember [Skripsi]. Jember: Universitas Jember; 2016.

Tormeti D, Nii-Aponsah H, Sackeyfio J, Blankson P-K, Quartey-Papafio N, Arthur M, et al. Periodontal status and oral hygiene practices among adults in a peri-urban fishing community in Ghana. Pan Afr Med J. 2022;42:4. Doi: 10.11604/pamj.2022.42.126.24557

Pranati T, Ganapathy MD, Bennis MA, Kumar RP. Caries status among fishing community in Chennai – survey. Drug Invention Today. 2019;12:545-9.

Asawa K, Pujara P, Tak M, Nagarajappa R, Aapaliya P, Bhanushali N, et al. Oral health status of fishermen and non-fishermen community of Kutch district, Gujarat, India: a comparative study. Int Marit Health. 2014;65(1):1–6. Doi: 10.5603/MH.2014.0001.

Varkey NS, Vas R, Uppala H, Vas NV, Jalihal S, Ankola AV, et al. Dental caries, oral hygiene status and treatment needs of fishermen and non-fishermen population in South Goa, India. Int Marit Health. 2022;73(3):125–32. Doi: 10.5603/IMH.2022.0025.

Zulfikri, Huda ZI. The relation between oral hygiene index and dental caries index in students of SDN 03 Pakan Kurai, Guguk Panjang, Bukittinggi. J Kesehat Gigi. 2017;4(1):55.

Fitriati N, Trisnawati E, Hernawan A. Perilaku konsumsi minuman ringan (softdrink) dan pH saliva dengan kejadian karies gigi. Unnes J Public Heal. 2017;6(111):12.

Bebe AZ, Susanto HS, Martini. Faktor risiko kejadian karies gigi pada orang dewasa usia 20-39 tahun di Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. 2018;6:365–74.

Hujoel PP, Hujoel MLA, Kotsakis GA. Personal oral hygiene and dental caries: a systematic review of randomised controlled trials. Gerodontology. 2018;35(4):282–9.

Fatmasari M, Widodo, Adhani R. Hubungan antara tingkat sosial ekonomi orangtua dengan indeks karies gigi pelajar SMPN di Kecamatan Banjarmasin Selatan. J Kedokt Gigi. 2017;I(1):62–7.

Yousaf M, Aslam T, Saeed S, Sarfraz A, Sarfraz Z, Cherrez-Ojeda I. Individual, family, and socio-economic contributors to dental caries in children from low- and middle-income countries. Int J Environ Res Public Health. 2022;19(12):7114. Doi: 10.3390/ijerph19127114.

Elamin A, Garemo M, Gardner A. Dental caries and their association with socioeconomic characteristics, oral hygiene practices and eating habits among preschool children in Abu Dhabi, United Arab Emirates - the NOPLAS project. BMC Oral Health. 2018;18(1):1–9.

Basuni, Cholil, Putri DKT. Gambaran indeks kebersihan mulut berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat di Desa Guntung Ujung Kabupaten Banjar. Dentino J Kedokt Gigi. 2014;II(1):18–23.

Abdat M. Pengetahuan dan sikap ibu mengenai gigi sulung anaknya serta kemauan melakukan perawatan. Cakradonya Dent J. 2018;10(1):18–26

Akinyamoju CA, Taiwo JO, Uwadia E, Agbogidi JM, Ambeke A. Oral health knowledge and practice among traders in Ibadan. Ann Ib Postgrad Med. 2018;16(2):150–6.

Downloads

Published

2023-09-01

How to Cite

Mariati, N. W., Mintjelungan, C. N., & Martin, N. I. (2023). Status Karies Gigi Berdasarkan Indeks DMF-T pada Nelayan di Pesisir Pantai Kawasan Megamas Kota Manado. E-GiGi, 12(1), 85–90. https://doi.org/10.35790/eg.v12i1.49636

Issue

Section

Articles