PENDETEKSIAN KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BEI PERIODE 2011-2015
DOI:
https://doi.org/10.35794/emba.5.2.2017.16061Abstract
Abstrak: Perusahaan didirikan dengan harapan akan terus beroperasi. Namun risiko kebangkrutan selalu melekat pada setiap bisnis. Pendeteksian kebangkrutan diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan, terutama bagi perusahaan di industri yang rawan terhadap kebangkrutan seperti industri properti dan real estate. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perusahaan manakah di industri properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang termasuk dalam kategori bangkrut, rawan bangkrut dan tidak bangkrut? Alat analisis yang digunakan adalah metode Altman Z Score (1968). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2011, 10 perusahaan diprediksi akan mengalami kebangkrutan, 8 perusahaan dinyatakan rawan bangkrut, dan 2 perusahaan dinyatakan sehat. Pada tahun 2012, 13 perusahaan diprediksi akan mengalami kebangkrutan, 4 perusahaan dinyatakan rawan terhadap kebangkrutan, dan 3 perusahaan dinyatakan tidak bangkrut. Pada tahun 2013, 15 perusahaan diprediksi akan mengalami kebangkrutan, 3 perusahaan dinyatakan rawan terhadap kebangkrutan, 2 perusahaan dinyatakan sehat. Pada tahun 2014, 12 perusahaan dinyatakan bangkrut, sebanyak 6 perusahaan dinyatakan rawan terhadap kebangkrutan, dan 2 perusahaan dinyatakan sebagai perusahaan sehat. Dan pada tahun 2015, 14 perusahaan diprediksi akan mengalami kebangkrutan, 3 perusahaan dinyatakan rawan terhadap kebangkrutan, dan 3 perusahaan dinyatakan tidak mengalami kebangkrutan atau sehat.
Kata kunci: Kebangkrutan, Altman Z Score