HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN
DOI:
https://doi.org/10.35790/ens.v1i1.1761Abstract
Abstract: Hypertension is a condition characterized by the increase of blood pressure in the arteries. In the elderly population, hypertension is defined as systolic pressure of 160 mmHg and a diastolic pressure of 90 mmHg. A description of diet consists of the kind, amount, and composition of food, consumed in a particular group of people. This study aimed to determine the relationship between diet and the incidence of hypertension among the elderly of outpatients clinic in Tidore Islands. This was a descriptive analytical study with a cross sectional design. The entire population (55 patients) were used as samples. Data were analyzed by using chi-square test, with a significant level α = 0.005. The results showed that the frequency of eating was not related to the incidence of hypertension (P = 0.392 >α = 0.05) while the kind of food was related to the incidence of hypertension (P = 0,021 <α = 0,05). Conclusion: there was a relationship between diet (kinds of food) and the incidence of hypertension in the elderly of outpatients clinic in Tidore Islands.
Keywords: frequency of meals, food, hypertension, elderly.
Â
Â
Abstrak: Hipertensi adalah keadaan yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah dalam arteri. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. Pola makan adalah gambaran mengenai jenis, jumlah dan komposisi bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh seseorang yang merupakan ciri khas dari suatu kelompok masyarakat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan kejadian hipertensi pada lansia di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel yaitu total sampling sebanyak 55 orang. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian memperlihatkan adanya hubungan jenis makanan dan kejadian hipertensi (P = 0,021 < α = 0,05), sedangkan frekuensi makan tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi (P = 0,392 > α = 0,05). Simpulan: terdapat hubungan antara pola makan (jenis makanan) dan kejadian hipertensi pada lansia di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Daerah Kota Tidore Kepulauan.
Kata kunci: frekuensi makan, jenis makanan, hipertensi, lansia.