SISTEM UKUR TRADISIONAL DALAM RUMAH ADAT GORONTALO
DOI:
https://doi.org/10.35793/fraktal.v2i2.20168Abstract
Sejarah perkembangan rumah di Gorontalo dimulai sejak masa kerajaan yang dikenal dengan kerajaan Duluwo Limo Pohalaa yang artinya dua kerajaan induk yang menjadi lima kerajaan. Penanaman nilai budaya dan agama terhadap tata cara pembangunan rumah di Gorontalo pada zaman dahulu memuat nilai-nilai filosofi kehidupan yang saat sekarang sudah mulai hilang seiring perkembangan zaman. Pada masa kolonial masuk ke daerah Gorontalo, budaya yang ada juga telah mengalami akulturasi seiring dengan perubahan tata cara berpikir masyarakat yang lebih modern. Oleh karena itu, dalam rangka menghidupkan kembali kebudayaan masyarakat Gorontalo yang mulai hilang dan hampir dilupakan oleh masyarakatnya sendiri, maka sangat penting penelitian ini dilakukan untuk mengungkap sistem ukur tradisional Gorontalo yang dipakai oleh masyarakat zaman dahulu untuk membangun rumah, serta bagaimana penerapannya dalam arsitektur Gorontalo. Penelitian kualitatif ini dilakukan menggunakan pendekatan fenomenologi, Penerapan sistem ukur dalam membangun rumah di Gorontalo meliputi penentuan ukuran luasan rumah, panjang dan lebar setiap ruangan yang ada di dalam rumah, tinggi rumah, lebar pintu, tinggi kolong jika rumah panggung, penempatan posisi pintu, tinggi atap.
Kata Kunci : Sistem ukur, Kebudayaan, Filosofi Kehidupan, Gorontalo
Downloads
Published
Issue
Section
License
isinya adalah siapa pemegang hak cipta di jurnal ini (dinarasikan apa yg dicentang dibawah ini. misalnya
Pemegang hak cipta adalah penulis.Â
Lisensi
Seluruh artikel yang diterbitkan dilisensikan dibawah lisensi