Analisis Permukiman Rawan Banjir Pendekatan Mitigasi Bencana Studi Kasus Kelurahan Ternate Tanjung

Authors

  • Megani R. N. Pantow
  • Fela Warow
  • Pingkan P. Egam

DOI:

https://doi.org/10.35793/fraktal.v6i1.35797

Abstract

Permukiman bantaran sungai dijadikan tempat tinggal tanpa menghiraukan bahaya, status kepemilikan, permukiman terbentuk secara spontan. Banjir menjadikan rumah terendam, struktur tidak berfungi, tanda bahaya dan petunjuk evakuasi tidak diperbaiki menjadikan kualitas lingkungan terbangun mengalami kerusakan. Kualitas perlu di identifikasi menggunakan evaluasi kualitas lingkungan bangunan untuk mengetahui kondisi dan upaya melalui pendekatan mitigasi. Metode perencanaan banjir didukung peraturan. Metode kualitatif menemukan pola hubungan, teori ataupun menggambarkan realita. Teori dapat berperan sebagai perspektif melalui pernyataan, dengan pendekatan etnografi menyelidiki suatu pemukiman, pemilihan purposive sampling atau metode tak acak bertitik tolak penilaian peneliti yang benar dan representative serta diketahui sifat tujuan juga permasalahan. Lokasi memiliki karakteristik sosial gotong royong, tiga lingkungan pemekaran memiliki topografi berombak bergelombang. Pola permukiman mengikuti sungai dan ruang kota tersedia di lokasi Kelurahan Ternate Tanjung. Permukiman memiliki konstruksi umumnya menggunakan bahan beton dan atap seng, warna rumah mengikuti keinginan pemilik. Variabel kekuatan struktur lahan, struktur fisik bangunan, ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas serta variabel pembangunan diidentifikasi lebih lanjut. Kekuatan struktur lahan memiliki kontur merupakan potensi dapat disiasati pembangunan talud, struktur fisik bangunan menggunakan strategi menaikan dasar rumah, ketersediaan prasarana, sarana dan utilitas pada lokasi evakuasi tidak memiliki tanda penunjuk lokasi, jaringan jalan perlu perbaikan, drainase perlu pembersihan, peralatan peringatan dini tidak berfungsi serta tempat sampah perlu diadakan. Mitigasi bencana berdasarkan lokasi banjir perlu pembangunan baru, perawatan bersama masyarakat dan pemerintah sebab kualitas mitigasi perlu ditingkatkan. Upaya mitigasi yang dilakukan telah ada tanpa perawatan, renovasi, rehabilitas dan penggantian baru tidak akan berjalan sesuai dengan perencanaan mengurangi resiko banjir. Kata-kunci: Permukiman, banjir, mitigasi, pembangunan

Downloads

Published

2021-09-13