ANALISIS PEMANFAATAN LAHAN PADA KAWASAN RAWAN BENCANA DI KECAMATAN TERNATE SELATAN, KOTA TERNATE
DOI:
https://doi.org/10.35793/fraktal.v7i2.42801Abstract
Pulau Ternate adalah pusat pemerintahan Kota Ternate. Kota ini sebagian besar memiliki geologi perbukitan dan pegunungan dengan kemiringan depan pantai. Geologi kepulauan Ternate pegunungan dengan lava yang berfungsi baik terletak di pulau Ternate. Pulau Ternate memiliki kemiringan aktual terbesar di atas 40% yang meruncing ke arah puncak Gunung Gamalama yang terletak di Pulau tersebut. Kawasan Ternate Selatan merupakan salah satu subkawasan di Kota Ternate yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap longsoran. Berdasarkan RTRW Kota Ternate Tahun 2010-2030 tentang Daerah Cenderung Bencana, Kota Ternate memiliki daerah rawan kejadian bencana yang terdiri dari daerah rawan longsor, tsunami, gempa bumi, lontaran gunung berapi, dan daerah rawan banjir yang tersebar di seluruh kota Ternate. Informasi Bencana Daerah Kota Ternate Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan ada tiga kelemahan intens di pulau ini lebih spesifiknya, letusan Gamalama, banjir magma dingin, longsoran, dan bahaya gelombang pasang. Tujuan Penelitian ini adalah mengidentifikasi pola pemanfaatan lahan yang ada berdasarkan tingkat kerentanan bahaya longsoran di Kecamatan Ternate Selatan dan menganalisis pola pemanfaatan terbangun/tidak terbangun berdasarkan kerentanan bahaya longsor di Kecamatan Ternate Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk membedah bagaimana usulan pengendalian pemanfaatan ruang pada daerah rawan longsor dengan melihat penyusunan peta bencana longsor yang ditunjukkan dengan tingkat kerentanannya. Analisis ini juga digunakan untuk memberikan usulan penanganan daerah yang rawan longsor. Tingkat kerawanan longsoran memiliki tiga kelas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Kerentanan tinggi terhadap longsor adalah 60,60 ha atau 4%, Kerentanan Sedang 1632,69 ha atau 94% dan Kerentanan rendah 26,69 atau 2%. pemanfaatan lahan di sub-lokal Ternate Selatan untuk lahan terbangun dengan luasan rawan longsor 31,04 ha dan lahan tidak terbangun dengan tingkat rentan longsor tinggi 29,56 ha dari luas wilayah sub-kawasan.
Â
Kata Kunci: Bencana Longsor, Pemanfaatan Lahan, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate.
Published
Issue
Section
License
isinya adalah siapa pemegang hak cipta di jurnal ini (dinarasikan apa yg dicentang dibawah ini. misalnya
Pemegang hak cipta adalah penulis.Â
Lisensi
Seluruh artikel yang diterbitkan dilisensikan dibawah lisensi