Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/fraktal <span style="font-family: helvetica; font-size: small;"><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><span style="font-family: helvetica; font-size: small;">Jurnal ini dikelola oleh program studi Magister Arsitektur Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal ini direncanakan terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu bulan Mei dan November. Jurnal ini merupakan hasil pubikasi karya ilmiah/makalah yang berhubungan dengan Arsitektur, Kota dan Sains </span></span></span> en-US <p>isinya adalah siapa pemegang hak cipta di jurnal ini (dinarasikan apa yg dicentang dibawah ini. misalnya</p><p><strong>Pemegang hak cipta adalah penulis.</strong> </p><p>Lisensi</p><p>Seluruh artikel yang diterbitkan dilisensikan dibawah lisensi</p> renysyafriny@unsrat.ac.id (Reny Syafriny) johannesvanrate@unsrat.ac.id (Johannes Van Rate) Fri, 06 Oct 2023 18:58:00 +0800 OJS 3.3.0.12 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Kajian Teritorialitas di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Kota Manado https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/fraktal/article/view/51655 <p>Abstrak Kasus kriminalitas di dalam Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Kota Manado cenderung bergerak naik diikuti dengan kasus residivis. Lembaga Pemasyarakatan melaksanakan rehabilitasi, reedukasi, resosialisasi dan perlindungan baik terhadap narapidana. Ditemukan fenomena tindak kriminal, yang dikutip dari surat kabar sebagai berikut: “Napi Pelaku Penikaman di dalam Lapas Manado dikarantina” Berita Kawanua’2014. “Pegawai Lapas dan Napi Ditangkap Saat Kendalikan Narkoba”, CendanaNews’2017.“Turut Edarkan Narkoba, Pegawai LP Manado diamankan Polisi” ManadoNews’2019. Fenomena ini menyiratkan betapa sulitnya posisi atau peran urusan kepenjaraan, kepenjaraan akan selalu dihadapkan pada momentum yang sifatnya antagonistic antara harus berperikemanusiaan atau sebaliknya namun tetap memberi efek jera. Place Centered Map dan Person Centered Map mengambil data jejak aktivitas, pola pergerakan, kebiasaan, dan mengkaitkannya dengan faktor-faktor pengaruh teritori. Yang akan menunjukan teritori dominan antara narapidana dan petugas jaga di dalam Lapas dan mengungkap bahwa area teritori narapidana lebih besar dibandingkan dengan area pengawasan petugas, walaupun narapidana adalah sebagai pesakitan yang tidak memiliki kemerdekaan namun fakta menunjukan bahwa narapidana masih memiliki keleluasaan dalam bergerak, bersosialisasi, berinteraksi secara berkelompok. Minim pengawasan berpotensi sebagai area bertukar pikiran, ilmu dan pengalaman kejahatan, untuk mengatur rencana-rencana kriminal. Semakin besar area teritori, semakin besar rasa ingin bertindak sesuka hati. Mengingat jumlah narapidana jauh lebih banyak dibanding jumlah petugas, maka hal yang dapat membantu tercapainya pengawasan guna berjalannya sistem pemasyarakatan secara efektif yaitu dengan perbaikan desain bangunan. Winston Churchill; “kita membentuk bangunan kita dan kemudian bangunan kitalah yang membentuk kita”. Laurens (2004)</p> <p>Kata-kunci : Kriminalitas, Lembaga, Narapidana , Petugas, Teritori</p> Fadillah Eldija , Judy Waani, fela warouw; Reny Syafriny Copyright (c) 2023 Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota dan Sains https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/fraktal/article/view/51655 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0800 Perkembangan Activity Support pada Kawasan Perkantoran Kota Kotamobagu https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/fraktal/article/view/51663 <p>Dengan adanya pusat pelayanan kota seperti kawasan perkantoran menyebabkan pertumbuhan activity support, begitu juga dengan kawasan perkantoran Kota Kotamobagu, dengan adanya suatu kawasan perkantoran Kotamobagu menyebabkan tumbuhnya kegiatan-kegiatan lain yang bisa mendukung kawasan perkantoran , dari fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melihat perkembangan activity support di kawasan perkantoran Kotamobagu dan mengidentifikasi jenis serta bentuk activity support pada kawasan perkantoran Kotamobagu. pada penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, untuk melihat perkembangan activity support pada kawasan perkantoran Kotamobagu peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan cara wawancara kepada pelaku activity support dan melihat perkembangan kawasan menggunakan analisis figure ground dengan melihat peta perkembangan kawasan perkantoran 10 tahun terakhir, sedangkan untuk mengidentifikasi Activity support di kawasan perkantoran Kotamobagu metode pengumpulan data dengan wawancara dan melihat bentuk serta karakteristik activity support yang ada pada kawasan perkantoran Kotamobagu, dari hasil penelitian yang ada di temukan bahwa dari tahun ke tahun pertumbuhan activity support pada kawasan perkantoran mengalami perkembangan dan jenis kegiatan pendukung yang banyak di jumpai ialah jenis kegiatan komersial dengan bentuk ruang terbuka.</p> <p>Kata-kunci : Kotamobagu ,Activity Support , Kawasan Perkantoran</p> Nining Paputungan, Reny Syafrini, Andy Malik; Reny Syafriny Copyright (c) 2023 Nining Paputungan, Reny Syafrini, Andy Malik; Reny Syafriny https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/fraktal/article/view/51663 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0800 Evaluasi Pengaruh Pencahayaan Terhadap Kenyamanan Visual Pada Ruang Kerja Gedung Kantor https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/fraktal/article/view/51664 <p>Bangunan gedung di Dinas PUPRD Prov. SULUT sudah berumur diatas 10 tahun dengan penataan antar ruang sudah tidak sesuai dengan standart desain perencanaan awal, dimana terdapat penambahan ruang kerja tanpa didasari dengan pertimbangan pencahayaan alami sehingga kualitas ruang yang tidak sesuai dengan fungsi ruang mempengaruhi kenyamanan visual pada ruang tersebut tidak tercapai dan berdampak pada kualitas kerja yang terganggu. Penelitian ini untuk mengetahui pencahayaan alami pada ruang kerja kantor apakah sudah sesuai standart SNI dengan melihat bukaan yang ada pada fasade bangunan gedung. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan data yang telah diperoleh dilapangan, disusun serta dikelompokan agar mudah diolah dan dipelajari serta dipahami. Dari hasil pengukuran tersebut didapatkan data kuantitatif yang berupa data tingkat intensitas cahaya dengan satuan ukur Lux. Data tersebut dianalisis dengan membandingkan SNI Pencahayaan Alami dengan hasil ukur di lokasi . Sesuai data SNI pencahayaan alami dalam ruang kerja yang dibutuhkan 300–350 lux untuk ruangan aktif berkerja, dengan nilai hasil ukur di lapangan mendapat nilai 2–450 lux dihasilkan kesimpulan Tingkat pencahayaan alami pada ruangan dibawah standart SNI Sehingga dapat direkomendasi agar merubah posisi ruangan dengan mengunakan material yang lebih transparan dengan bukaan yang cukup dan mengurangi partisi antar ruangan dengan menerapkan konsep ruang tanpa dinding / partisi yang dapat meningkatkan kualitas pencahayaan dalam ruang.</p> <p>Kata-kunci : Kenyamanan Visual, Pencahayaan Alami, Ruang kerja kantor.</p> Veronica Pelealu, Jefrey Kindangen , Aristotulus Tungka; Reny Syafriny Copyright (c) 2023 Veronica Pelealu, Jefrey Kindangen , Aristotulus Tungka; Reny Syafriny https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/fraktal/article/view/51664 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0800