Ideologi Dan Kepentingan Nasional Tiongkok Di Balik Inisiatif One Belt And One Road (OBOR)
Abstract
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui ideologi dan kepentingan nasional Tiongkok di balik pembentukan inisiatif OBOR. Landasan teori yang digunakan adalah teori liberalisme interdependensi. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dengan mengumpulkan bahan-bahan dari sumber tertulis seperti buku, jurnal, tesis, media massa, ensiklopedia, dan website yang mendukung terhadap objek kajian yang diteliti. Adapun metode penulisan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis data melalui 3 (tiga) jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara ideologi, pembentukan inisiatif OBOR merupakan perwujudan dari cita-cita masyarakat dan ambisi negara Tiongkok sebagaimana terdapat di dalam konsep “Chinese Dream”. Inisiatif OBOR juga dimaksudkan untuk tercapainya kepentingan nasional Tiongkok yang secara garis besar memiliki 2 (dua) dimensi, yaitu dimensi ekonomi serta dimensi politik dan keamanan. Melalui instrumen OBOR dengan mekanisme kerja sama multilateral-nya, Tiongkok hendak mengupayakan keuntungan ekonomi yang maksimal untuk mendapatkan pengaruh politik yang lebih besar, sekaligus menstabilkan keamanan regional sebagai syarat utama dalam menjaga kebangkitan Tiongkok di bidang ekonomi dan politik internasional.
Kata Kunci: Liberalisme Interdependensi, Kepentingan Nasional, Ambisi Tiongkok, Ideologi Tiongkok, Inisiatif Sabuk dan Jalan