Keadaan Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru
DOI:
https://doi.org/10.35801/ijphcm.1.3.2020.28991Keywords:
Tuberkulosis paru, Fisik rumahAbstract
Tuberculosis paru, penderita yang dinyatakan positif oleh puskesmas atau penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang menular lewat udara dan perkembangbiakan bakteri mycobacterium tuberculosis bisa disebabkan oleh keadaan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara keadaan fisik rumah dengan kejadian tuberkuosis paru di wilayah kerja puskesmas Bailang, kecamatan Bunaken. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien tuberkuosis paru yang positif di wilayah kerja Puskesmas Bailang kecamatan Bunaken dengan sampel sebanyak 31 responden.Penelitian dilaksanakan di di wilayah kerja puskesmas Bailang kecamatan bunaken, pada bulan oktober tahun 2019 sampai febuari tahun 2020. Menggunakan instrument penelitian yaitu kuesioner dan alat laboratorium kesehatan Luxmeter untuk mengukur pencahayaan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan Chi-square CI = 95% dan α = 0,05. Hasil yang di peroleh untuk pencahayaan alami yaitu ada hubungan antara pencahayaan alami dengan tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas bailaing dengan hasil analisa bivariat yang menunjukan bahw anilai p = 0,000 (p<0,05) nilai Odds Ratio (OR) = 4,808dan 95% CI = 0,832-27,798 . Hasil yang di peroleh untuk Ventilasi yaitu ada hubungan antara luas ventilasi dengan tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Bailaing dengan hasil analisa bivariat yang menunjukan bahwa nilai p = 0,001 (p<0,05) nilai Odds Ratio (OR) = 3,354 dan 95% CI = 1,037-10,853. Adanya hubungan antara pencahayaan alami dengan luas ventilasi dengan kejadian tuberkulosis paru di wilayah kerja puskesmas bailang. Kesimpualan adanya hubungan antara pencahayaan alami dan luas ventilasi dengan kejadiaan tuberculosis paru di wilayah kerja Puskesmas Bailang. Saran agar supaya penderita lebih memperhatikan keadaan fisik rumah agar tidak terjadi perkembangbiakan mycobacterium tuberculosis dan dan dapat menular ke orang lain.
References
Azhar, K. 2013. Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Prevalensi Tb Paru Di Propinsi Dki Jakarta, Banten Dan Sulawesi Utara. Jurnal Ekologi Kesehatan.. Vol 23 No. 4.
Adnani, H. 2011. Ilmu kesehatan masyarakat.Yogyakarta :Nuha medika
Antoro, S. 2012. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah dan Respons Terhadap Praktik Pengobatan Strategi DOTS Dengan Penyakit Tb Paru di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Tahun 2010. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 11. No 1
Almasyah, D. Muliawati, R. 2013 .Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta : Nuha Medika
Chandra, B. 2012.Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC
Fatimah, S. 2008. Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian Tb Paru di Kab. Cilacap tahun 2008. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol 10 No 2
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh. Pusat Data dan Informasi Kementerian Repiblik Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Indonesia Bebas Tuberculosis. Direktorat Jenderal Pengedalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Direktorat Jenderal Pengedalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kurniasari, R . Suhartono. Cahyo, K. 2012. Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri.Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol.11. No.2
Kenedyanti,E. Sulistyorin , R.2017 Analisis Mycobacterium Tuberculosis Dan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru.Jurnal Berkala Epidemiologi, Volume 5 Nomor 2, Mei 2017, hlm. 152
Naga, S. 2013. Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta : Diva Press
Nizar, M. 2017. Pemberantasan dan penanggulangan tuberkulosis.Yogyakarta : Gosyen Publishing
Notoadmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
Puskesmas Bailang. 2018. Laporan Rumah Sehat Wilayah Kerja Puskesmas Bailang 2018
Puskesmas Bailang. 2019. Laporan Kejadian Tuberculosis paru Wilayah Kerja Puskesmas Bailang 2019
Prsetyono, D. 2012. Daftar Tanda dan Gejala Ragam Penyakit. Yogyakarta: Flashbook
Rosiana, A.M,. 2013. Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Unnes Journal of Public Health, 2 (1): 1-8.
Sarudji, D. 2006. Kesehatan Lingkungan. Sidoarjo .Yogyakarta : Media Ilmu
Setiono, K. 2007. Manusia, Kesehatan, dan Lingkungan. Kualitas Hidup Dalam Perspektif Perubahan Lingkungan Global. Bandung : PT Alumni
Setiawan Dwi Antoro,S. Setiani ,O. Hanani, D, Y. 2012. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah dan Respons Terhadap Praktik Pengobatan Strategi DOTS Dengan Penyakit Tb Paru di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan Tahun 2010Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol. 11 No. 1
Sumampouw, O. J. (2019). Mikrobiologi Kesehatan. Deepublish.
Sumampouw, O. J., Nelwan, J. E., & Rumayar, A. A. (2019). Socioeconomic factors associated with diarrhea among under-five children in Manado Coastal Area, Indonesia. Journal of global infectious diseases, 11(4), 140.
Zulkoni, A. 2011. Parasitologi Untuk Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, dan Teknik Lingkungan. Yogyakarta : Nuha Medika