Faktor Lingkungan, Manusia dan Pelayanan Kesehatan yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue
DOI:
https://doi.org/10.35801/ijphcm.1.3.2020.29210Keywords:
Kata Kunci, Lingkungan, Manusia, Pelayanan Kesehatan, DBDAbstract
Abstrak Latar belakang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya cenderung meningkat dan penyebarannya semakin luas. Kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Kawangkoan dalam 5 tahun terakhir (2015-2019) mengalami fluktuasi. Kasus DBD pada tahun 2018 mengalami peningkatan yang signifikan untuk seluruh Kabupaten Minahasa dan Sulawesi Utara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor lingkungan biologi, lingkungan fisik, manusia dan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Metode: Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kawangkoan Minahasa pada April-Mei 2020. Jumlah informan sebanyak 7 orang. Variabel yang diteliti yaitu lingkungan biologi, lingkungan biologi, manusia dan pelayanan kesehatan. Analisis data menggunakan metode Miles dan Hubberman. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan biologi yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu hampir di setiap rumah memiliki tumbuhan di pot maupun di pekarangan yang dapat menjadi breeding place dan resting place alami dari nyamuk Aedes sp. Faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu curah hujan karena curah hujan di wilayah kerja Puskesmas Kawangkoan masih masuk pada curah hujan yang sesuai dengan perkembangan kasus DBD. Faktor manusia yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu perilaku menggantung pakaian baik di kamar tidur maupun kamar mandi. Selain itu, kepadatan penduduk masuk pada faktor risiko kejadian DBD. Faktor pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu upaya promotif dan preventif seperti penyuluhan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat tentang program PSN melalui 4M plus. Kesimpulan: Faktor lingkungan fisik, biologi, manusia dan pelayanan kesehatan berhubungan dengan kejadian DBD. Oleh karena itu dibutuhkan upaya modifikasi lingkungan dan perilaku masyarakat dalam rangka memberantas sarang nyamuk. Kata Kunci: Lingkungan; Manusia; Pelayanan Kesehatan; DBDReferences
Achmadi, U. F. (2012). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah Edisi Revisi. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Butarbutar, R. N., Sumampouw, O. J., & Pinontoan, O. R. (2019). Trend Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kota Manado Tahun 2009-2018. KESMAS, 8(6).
Cahyati, W. H. (2006) ‘Dinamika Aedes Aegypti sebagai Vektor Penyakit Kesehatan Masyarakat’, 2, pp. 40–50.
Dardjito, E., Yuniarno, S., Wibowo, C., DL, A. S., & Dwiyanti, H. (2008). Beberapa Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 18(3), 160433.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Info Datin Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Komaling, D., Sumampouw, O. J., & Sondakh, R. C. (2020). Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2016-2018. Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine, 1(1).
Paomey, V. C., Nelwan, J. E., & Kaunang, W. P. (2019). Sebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Ketinggian Dan Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun 2019. KESMAS, 8(6).
Pinontoan, O.R. (2018). Pengendalian Vektor. Unsrat Press. Manado
Purwanti, D. I., Pinontoan, O. R., & Rattu, A. J. M. (2018). Hubungan Antara Lingkungan Sosial Budaya Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Tikala Manado. Community Health, 2(5).
Sumampouw, O.J. 2019. Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat. CV. Deepublish. Yogyakarta
Tamengkel, H. V., Sumampouw, O. J., & Pinontoan, O. R. (2019). Ketinggian Tempat dan Kejadian Demam Berdarah Dengue. Indonesian Journal of Public Health and Community Medicine, 1(1).
WHO (2012) Panduan Lengkap Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue. 4th Edition. Edited by P. Widyastuti. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.