https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/ijphcm/issue/feedIndonesian Journal of Public Health and Community Medicine2025-01-28T10:39:32+08:00Oksfriani Jufri Sumampouwoksfriani.sumampouw@unsrat.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Indonesian Journal of Public and Community Medicine (IJPHCM)</strong> publised by Postgraduate Program Master of Public Health Sam Ratulangi University. <strong>IJPHCM</strong> publishes the article based on research or equivalent to research results in public health or other disciplines related to public health that has not been loaded/published by other media. The journal contains articles about environmental health, occupational health and safety, epidemiology, biostatistics, health policy and administration, public health nutrition, health promotion, reproductive health, maternal and child health, community medicine, health economic, hospital administration and other related articles in public health. The journal can be used by health practitioners, health caregivers, teachers, medical students, and people who are interested in public health issues. The journal was first published in April 2020 and subsequently published forth a year, in January, April, July and Oktober. <strong>IJPHCM</strong> has been indexied by Google Scholar.</p> <p><a href="https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=tPYsL6UAAAAJ" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://ejournal.unsrat.ac.id/public/site/images/oksfrianisumampouw/Google_Scholar.png" alt="" /></a></p>https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/ijphcm/article/view/59541The Chewing Habits on One Side of the Jaw and the Status of Dental and Oral Hygiene in Adolescents in Manado City: A Cross-sectional Study2024-12-17T09:19:23+08:00Anneke Tahulendingojsumampouw.82@gmail.comNovarita M. Kochojsumampouw.82@gmail.comJeineke Ellen Ratuelaojsumampouw.82@gmail.comJeana Lydia Maramisojsumampouw.82@gmail.comJeanne d’arc Zafera Adamojsumampouw.82@gmail.comOksfriani Jufri Sumampouwoksfriani.sumampouw@unsrat.ac.id<p>Background: Overall body health is important, including dental and oral health which is part of body health. The habit of chewing food on one side is caused because the teeth on one side feel painful or uncomfortable when used to chew food or it can also be because it has become a habit. Oral hygiene can be measured based on the Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S) measure. The purpose of this study is to measure the correlation between one-sided chewing habits and the dental and oral hygiene status of adolescents in Manado City. Method: This is a correlational research with a cross-sectional approach. This research was carried out in May-June 2023 at the Miftahul Jannah Mosque, North Titiwungen Village, Sario District, Manado City. The respondents in this study were 60 adolescents aged 12-17 years. The research variables were one-sided chewing habits and dental and oral hygiene. The research instruments are diagnostic tools, checklist sheets and OHI-S assessment formats. The data obtained were analyzed using the chi squared test. Results: The results showed that 39 respondents (65%) chewed using one side of the jaw. The average value of OHI-S was 2.4 and as many as 42 respondents (70%) had moderate criteria for dental and oral hygiene status. The test results when squared obtained a correlation value of 0.000 (< 0.05), this means that the habit of chewing on one side is significantly related to the status of dental and oral hygiene. Conclusion: It can be concluded that the habit of chewing one side of the jaw is related to the dental and oral hygiene status of adolescents in Manado City. Therefore, it is hoped that adolescents can get used to chewing on both sides of the jaw so that the dental and oral hygiene status of adolescents can be well maintained.</p>2024-12-16T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/ijphcm/article/view/59120Gambaran Faktor Lingkungan Kejadian Diare pada Balita di Pesisir: Studi Kasus di Kota Bitung2024-11-20T22:51:28+08:00Gebby Gabriele Tania Walujogebbywalujo121@student.unsrat.ac.idOksfriani Jufri Sumampouwoksfriani.sumampouw@unsrat.ac.idSri Seprianto Maddusaoksfriani.sumampouw@unsrat.ac.id<p>Latar Belakang: Faktor lingkungan yang berhubungan dengan kejadian diare yaitu pengelolaan sampah dan air limbah adalah komponen lingkungan yang memengaruhi kejadian diare, faktor dominan lainnya penyebab diare yaitu sarana air bersih dan jamban. Tujuan penelitian ini menjelaskan gambaran faktor lingkungan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Girian Weru Kota Bitung pada Agustus 2024. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 154 kk yang memiliki balita yang diambil secara variabel yang diteliti yaitu pengelolaan sampah, saluran pembuangan air limbah sumber air bersih jamban. Data diperoleh melalui wawancara dan observasi/ pengamatan. Wawancara dilakukan terhadap ibu yang memiliki balita menggunakan kuesioner yang sudah disiapkan. Analisis penelitian menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian: showed that in terms of waste management, 124 respondents (80.5%) were healthy, Sewerage (SPAL), 76 respondents (49.4%) were healthy while 78 respondents (50.6%) were still using unhealthy SPAL. Interestingly, 154 respondents had healthy clean water sources (100%). In addition, the rate of healthy latrine use is also high, with 150 respondents (97.4%) using latrines that comply with health standards. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan yang masuk kategori sehat yaitu pengelolaan sampah, sumber air bersih dan jamban.</p> <p> </p>2025-01-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/ijphcm/article/view/60318Coliform and Escherichia coli in The Springs as A Source of the Drinking Water in South Minahasa, North Sulawesi2025-01-23T22:56:28+08:00Mutiara Kesekmutiarakesek22@gmail.comOksfriani Jufri Sumampouwoksfriani.sumampouw@unsrat.ac.idOdi Roni Pinontoanodipinontoan@unsrat.ac.id<p>Latar Belakang: Mata air dapat digunakan sebagai air bersih dan air minum harus memenuhi parameter kualitas air. Salah satunya yaitu mikrobiologi yang terdiri dari Total Coliform (TC) dan Total Escherichia coli (E. coli) (TEC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kandungan Coliform dan E. coli pada sumber air minum di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berbasis laboratorium. Pengambilan sampel air dilakukan di Desa Kumelembuai Dua, Kabupaten Minahasa Selatan. Uji laboratorium dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Manado. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2024. Subjek penelitian ini adalah air dari 3 mata air yaitu mata air Kumelembuai, Sondaken dan Erasen. Variabel penelitian yang diteliti adalah TC dan TEC air dari mata air. Analisis data univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter TC dari ketiga mata air berkisar antara 60-231 Colony forming unit (CFU)/ 100 ml. Nilai TC terendah pada mata air Sondaken (60 CFU/100 ml) dan tertinggi pada penangas air dari mata air Sondaken (231 CFU/100 ml). Hasil pengukuran TEC pada 3 mata air berkisar antara 11-211 CFU/100 ml. Nilai TEC terendah pada mata air Kumelembuai (11 CFU/100 ml) dan tertinggi pada penangas air dari mata air Sondaken (211 CFU/100 ml). Hasil pengukuran ini menunjukkan bahwa TC dan TEC pada telah melebihi nilai maksimum yang ditetapkan yaitu 0 CFU/100 ml air. Kesimpulan: Jumlah TC dan TEC pada air yang berasal dari mata air di Desa Kumelembuai Dua, Minahasa Selatan telah melebihi nilai maksimum yang ditetapkan yaitu 0 CFU/100 ml. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk menjaga sanitasi lingkungan di sekitar mata air dan bak penampungan air. Selain itu, air harus diolah terlebih dahulu seperti menambahkan bahan antibakteri pada rendaman air dan air harus dimasak dengan benar agar air bebas dari Coliform dan E. coli.</p>2025-01-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/ijphcm/article/view/58587Gambaran Angka Kuman Udara di Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit X dan Y Kota Manado2024-10-15T14:24:10+08:00Timotius sulutimotiussulu07@gmail.comSri Seprianto Maddusatimotiussulu07@gmail.comGrace Debbie Kandougkandou@gmail.com<p>Latar Belakang: Kuman adalah organisme kecil seperti virus, bakteri, jamur, protozoa mikroskopik jahat yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Udara di dalam ruangan mengandung kuman patogen yang berasal dari kulit, tangan, pakaian dan saluran pernapasan manusia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan angka kuman udara di ruang rawat inap Rumah Sakit X dan Y Kota Manado. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berbasis laboratorium yang dilaksanakan di 2 (dua) Rumah Sakit di Kota Manado pada bulan Februari-Mei 2023. Pengukuran angka kuman udara dilakukan pada 12 ruangan rawat inap di masing-masing rumah sakit. Alat ukur menggunakan Colony Counter. Alat dan bahan yang digunakan antara lain masker, sarung tangan/hand gloves, dan sampel kuman di ruangan yang sudah di ambil pada objek penelitian. Analisis data univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kuman di Rumah Sakit X berkisar 75-823 CFU/m3 dimana ruangan dengan angka kuman udara tertinggi yaitu pada Kelas 1 Kamar 102 dan Kelas 2 Kamar 405. Angka Kuman Udara di Rumah Sakit Y berkisar 25-851 CFU/ m3 dimana nilai tertinggi diperoleh di ruangan Fresia Kamar 07 selanjutnya ruangan Fresia Kamar 09. Kesimpulan: Jumlah angka kuman udara di Rumah Sakit X dan Y Kota Manado telah melebihi nilai ambang batas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit yaitu 200 CFU/ m3. Oleh karena itu perlu tindakan koreksi sehingga tidak akan menyebabkan cross kontaminasi pada pasien yang di rawat di ruangan tersebut.</p>2025-01-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/ijphcm/article/view/60387Gambaran Determinan Hipertensi di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan2025-01-28T10:39:32+08:00Erick R.R. Manonggajeini_ester83@unsrat.ac.idJeini Ester Nelwanjeini_ester83@unsrat.ac.idWulan Pingkan Julia Kaunangwulanvictoriawurangian@gmail.com<p>Latar Belakang: Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah sistolik seseorang mencapai atau melebihi 140 mmHg, dan/atau tekanan darah diastoliknya mencapai atau melebihi 90 mmHg. Faktor-faktor yang tidak dapat diubah yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah seseorang meliputi usia, jenis kelamin, etnis/ras, dan riwayat keluarga. Sementara itu, faktor-faktor yang dapat diubah mencakup aktivitas fisik, status gizi, pola makan, dan gaya hidup.Tujuan dalam penelititan ini yaitu untuk mengetahui gambaran determinan hipertensi di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan. Metode: Desain penelitan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Amurang dengan Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 58 orang yang ditentukan dengan menggunakan Teknik Accidental Sampling. Analisis data secara univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien penderita hipertensi yang diteliti berdasarkan usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga lebih banyak sedangkan pasien penderita hipertensi yang tidak mengonsumsi alkohol dan tidak memiliki memiliki kebiasaan merokok lebih banyak dari pada pasien penderita hipertensi yang mengonsumsi alkohol dan memiliki kebiasaan merokok. Kesimpulan: Determinan hipertensi yaitu usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, serta tidak mengonsumsi alkohol dan memiliki kebiasaan tidak merokok lebih banyak pada pasien penyakit hipertensi di wilayah kerja puskesmas Amurang.</p>2025-01-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025