KEMANDIRIAN PEREMPUAN PEDAGANG KULINER WUJUD KESETARAAN GENDER MENGHADAPI MEA
Abstract
Peran perempuan sangat dominan dalam usaha kuliner tradisional di pantai Malalayang 2 (destinasi wisata kuliner tradisional sabua bulu), sebagai sarana bagi perempuan menyalurkan kemampuan-kemampuan kodratinya. Hanya saja Pemerintah kota Manado belum punya program pemberdayaan, yakni melatih perempuan agar memiliki kemampuan, pengetahuan serta ketrampilan tentang rupa-rupa kuliner nasional juga internasional.Sebagai destinasi wisata lokasi ini masih berhadapan dengan beberapa masalah serius;pembangunan lapak jualan kurang memperhatikan aspek higienis, keyamanan dan keamanan serta aspek ekonomis (tidak ada toilet umum,posisi lapak saling berdempetdempetan, letak lapak sangat dekat dengan jalan raya, sangat rawan kecelakaan,kurang tempat parkir). Selain itu, pembagian lapak-lapak ini kurang memperhatikan minat dan bakat berdagang,dilakukan secara acak bahkan hanya berdasarkan selera kedekatan dengan penguasa.
Tujuan tulisan ini hendak mengajak Kelurahan Malalayang Dua/Pemkot Manado serta semua pihak terkait agar segera membenahi destinasi wisata ini dengan memperhatikan keyamanan,higienis, memperjelas aturan pengelolah,serta membantu perempuan mau mengembangkan potensi dirinya sehingga menjadi lebih produktif menghadapi persaingan MEA.