Aktivitas Antimikroba Ekstrak dan Fraksi Spons Stylissa carteri yang Diambil di Desa Tumbak Kecamatan Posumaen Minahasa Tenggara Sulawesi Utara Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Candida albicans
DOI:
https://doi.org/10.35799/jbcw.v2i2.43884Abstract
Spons merupakan merupakan hewan laut yang mengandung senyawa aktif diketahui berpotensi dalam bidang farmasi, diantaranya sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak dan fraksi spons Stylissa carteri terhadap mikroba Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Candida albicans. Dilakukan proses ekstraksi dengan cara maserasi terhadap sampel menggunakan pelarut etanol, dan dilakukan fraksinasi menggunakan pelarut metanol, n-heksan dan kloroform. Aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar. Fraksi metanol spons Stylissa carteri aktivitas antimikroba paling besar terhadap Staphylococcus aureus dengan nilai rata-rata 12,00 mm, dengan kategori kuat.
References
Amir, I. dan A. Budiyanto. (1996). Mengenal Spons Laut (Demospongiae) Secara Umum. Oseana. 21, 15-31.
Dahuri, R. (1998). Coastal zone management in Indonesia: issues and approaches. Journal of Coastal Development. 1(2), 97-112.
Davis, W. W., T.R. Stout. (1971). Disc plate method of microbiological assay. Journal of microbiology. 22, 659-665.
Dwijendra, I. M., D. S. Wewengkang., dan F. Wehantou. (2014). Aktivitas Antibakteri dan Karakterisasi Senyawa Fraksi Spons Lamellodysidea herbacea yang diperoleh dari Teluk Manado. Pharmacon. 3(4), 1-9.
Harborne, J.B. (1987). Metode Fitokimia: Penentuan cara modern menganalisis tumbuhan. Kokasih Padmawita, Iwang Soediro. Penerjemah. Bandung: ITB. Terjemahan dari: Phytochemical methods.
Juariah, S. (2014). Aktivitas Senyawa Antibakteri Bintang Laut (Asterias forbesii) Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Patogen. [Tesis]. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
Lalamentik, G. (2017). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Karang Lunak Klyxum sp. yang Diperoleh dari Teluk Manado. [Skripsi]. Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Mardiyah, U., Fasya, G. A. Fauziyah, B., dan Amalia, S. (2014). Ekstraksi Uji Aktivitas Antioksidan dan Identifikasi Golongan Senyawa Aktif Alga Merah Eucheuma spinosum dari Perairan Banyuwangi. Jurnal Achemy. 3(1), 42.
Mujipradana, V.N., D. S. Wewengkang., dan E. Suryanto. (2018). Aktivitas Antimikroba dari Ekstrak Ascidian Herdmania momus pada Mikroba Patogen Manusia. Pharmacon. 7(3), 338-347.
Ortez, J. H. (2005). Disk Diffusion testing in manual of antimicrobial susceptibility testing. Marie B. Coyle (Coord. Ed). American society for Microbiology, America.
Suparno. (2005). Kajian Bioaktif Spons Laut (porifera: Demospongiae) Suatu Peluang Alternatif Pemanfaatan Ekosistem Karang Indonesia Dalam Dibidang Farmasi.Jurnal Perikanan Indonesia. 24(21), 41-45.
Thakur, N.L., dan Müller, W.E. (2004). Biotechnological Potential of Marine Sponges, J. Curr. Sci. 86, 1506–1512.
Trifani. (2012). Ekstraksi Pelarut Cair-Cair. http://awjee.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Riska Dwi Putri Hassan, Defny Wewengkang, Erladys Rumondor
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Journal of Biotechnology and Conservation in Wallacea agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)