HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA DI KECAMATAN BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

Authors

  • Karina Janneta Sukarno
  • Sylvia R. Marunduh
  • Damajanty H. C. Pangemanan

Abstract

Abstrak: Anemia merupakan salah satu permasalahan kesehatan di dunia terutama negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7%, dengan proporsi 20,6% di perkotaan dan 22,8% di pedesaan. Anemia banyak diderita oleh remaja dengan prevalensi sebesar 30-55%. Studi morbiditas pada Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 menemukan bahwa salah satu faktor resiko anemia adalah pengukuran antropometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks massa tubuh dan kadar hemoglobin pada remaja di Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional study dan menggunakan metode total sampling dalam pengambilan sampel. Untuk menentukan indeks massa tubuh, dilakukan pengukuran antropometri khususnya berat dan tinggi badan terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengambilan darah  dan pemeriksaan hemoglobin dilakukan di laboratorium. Analisa data diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS. Didapatkan Indeks Massa Tubuh (IMT) <18,5 yaitu dibawah normal ada 19 subjek (31,67%), sedangkan IMT terbanyak adalah 25-29,9 yaitu obesitas 1 ada 23 subjek (38,33%). Dengan menggunakan korelasi pearson pada tingkat kepercayaan 95%, dari 60 sampel remaja, ditemukan 6 remaja putri dengan kadar hemoglobin rendah. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara dengan kadar hemoglobin pada remaja di Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan kadar hemoglobin pada remaja di Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Kata kunci: Indeks Massa Tubuh, Kadar Hemoglobin, Remaja.

Abstract: Anemia is one of the many global health problems especially found in developing countries, including Indonesia. Anemia is a condition where the hemoglobin level is below a normal level. According to Basic Health Research  in 2013, the prevalence of anemia in Indonesia was 21.7 percent, with 20.6% prevalence found in urban area and 22.8% in rural area. Prevalence of anemia on teenagers were 30-55%. Morbidity study in 2001's Household Health Survey found that one of the risk factor for anemia is anthropometry measurement. This research is aimed at finding the body mass index and hemoglobin level in the youth of West Bolangitan, in North Bolaang Mongondow Regency. This research is done by observational analytic with cross sectional study and total sampling method. Anthropometric measure, especially body weight and height was done to measure body mass index, followed by blood sampling and laboratory test for hemoglobin. Data analysis were done with SPSS program. Body Mass Index of <18,5 or below normal, were found on 19 subjects (31,67%), while the largest group of BMI were found on 23 subjects (38,33%). By using Pearson correlation at the 95% confidence level on a sample of 60 adolescents, six female teenagers were found with low hemoglobin levels. This study shows an association between body mass index with hemoglobin levels in adolescents in West Bolangitang, North Bolaang Mongondow. Conclusion: There is a link between body mass index and hemoglobin levels in adolescents in West Bolangitang, in North Bolaang Mongondow.

Keyword: body mass index, hemoglobin, youth

Downloads

Published

2016-12-20